
Photo: Ir.Romdhoni Selaku Kepala Dinas PU Bina Marga Kab. Malang
Kab. Malang, aspirasipublik.com – Rutinitas kegiatan pemeliharaan jalan menjadi agenda sepanjang masa Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang. Butuh tenaga-tenaga yang benar-benar expert di dalamnya. Untuk itulah, organisasi perangkat daerah (OPD) ini terus melakukan pematangan skill para pegawainya.
Ada dua langkah peningkatan kompetensi dan profesionalisme yang ditempuh Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang. Yakni, pelatihan internal serta eksternal. Pemantapan internal yang belum lama digelar adalah Bimbingan Teknik (Bimtek) Pemeliharaan Jalan Rutin.
Agenda yang diikuti staf dan pengawas dari tujuh unit pelaksana teknis (UPT) dinas tersebut digeber pada 11 November lalu di RM Bojana Puri, Kepanjen, Kabupaten Malang. ”Sepanjang 2019 ini, adalah bimtek kedua yang kami gelar” ungkap Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Ir.Romdhoni.
Hal itu dilakukan karena berdasarkan UU 38/2004 tentang jalan, jalan yang ada kabupaten (termasuk jalan desa) sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (pemda). Di Kabupaten Malang sendiri, panjang jalan yang ada mencapai 1.668,762 km.
”Jumlah pegawai, termasuk kepala dinas, di dinas PU bina marga ada sekitar 450 orang, dan kami bertanggung jawab penuh atas kondisi jalan yang ada. Baik itu pembuatan jalan baru maupun pemeliharaan rutin” lanjutnya.
Dengan tenaga yang sangat terbatas tersebut, bahkan jauh dari proporsional, Romdhoni berharap semua bisa bekerja dengan maksimal. Walaupun tidak seluruhnya memiliki background ilmu konstruksi sipil, tapi harus menguasai hal-hal yang berkaitan dengan jalan.
Tidak hanya secara teori, tapi juga praktiknya. ”Selama ini beban pemeliharaan jalan rutin memang berat. Dan itu akan terus berlangsung selama status antara jalan kabupaten dengan jalan desa belum jelas” terangnya.
Romdhoni juga menambahkan,”bahwa untuk ke depan kejelasan status itu bisa tercapai. Sebab, dalam UU aset dan amanat perda tentang pemerintahan desa (pemdes) telah mengatur jelas wewenang antara pemda dengan pemdes. Jadi, beban pemeliharaan jalan bisa dibagi sesuai aturan. Adapun menurut umum, dari 16 ribu kilometer lebih jalan di wilayah ini, secara kualitas, wilayah selatan masih kalah. Tapi, sudah banyak desa yang memainkan alokasi dana desa (ADD) untuk perbaikan jalan. Salah satunya desa-desa di Kecamatan Poncokusumo” tandasnya.
Sementara itu, selain menghadirkan pemateri dari internal dinas, peserta juga mendapatkan pemantapan dari Dinas Bina Marga Provinsi Jatim dan konsultan KIAT. Selain itu, juga diadakan praktik pencampuran aspal keesokan harinya. (RSY)