
Jonggol, aspirasipublik.com – Hari kelahiran Tuhan Yesus menggambarkan teladan seorang bayi Yesus lahir diantara umat manusia untuk menebus dosa manusia. Seorang anak yang lahir di kandang domba di baringkan di dalam palungan menggambarkan kesucian dan kesederhanaan, maka perayaan natal identik dimeriahkan oleh anak-anak. Karena mereka masih sangat suci serta sederhana belum mengerti tentang duniawi dan ketika orang majus datang membawa hadiah dan persembahan berupa kemenyan, mur, zaitun dan rempah-rempah lainnya dimaknai untuk anak-anak sekolah minggu suatu proses sukacita kelahiran Tuhan Yesus.

Pohon dan lampu Natal memang jadi salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari Natal. Tampak pada dinding gereja GPdI Jonggol Kerlap-kerlip pohon natal membuat suasana semakin sukacita, ditambah lagi ornamen natal, aksesoris pintu dan masih banyak hiasan lainnya.
Selain dekorasi, tradisi Natal yang tak kalah menyenangkan adalah mendaptkan kado. Setiap tahunnya anak-anak di GPdI Jonggol mendapatkan kado, seakan sudah terpatri pada memori mereka bahwa nantinya akan mendapatkan kado, membuat semua anak merasa senang.
Seperti biasanya perayaan natal Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) jonggol dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Desember 2018 pukul 9.00 sampai dengan selesai , acara di hadiri ratusan jemaat, baik orang tua maupun anak-anak, tampak pada kesempatan ini pendeta Glen M. Lasut, S. Th. Juga sibuk mengurus jemaat, acara dimulai dengan menyanyikan lagu pujian, dilanjutkan pertunjukan dari anak-anak sekolah minggu, tampak wajah-wajah anak sekolah minggu begitu ceria dengan menggunakan gaun warna-warni dengan kepolosan juga harapan kiranya kebahagiaan ini jangan pernah berakhir. Seakan natal kali ini tiada duanya terbayang akan mendapakan hadiah apa dari guru-guru sekolah minggu mereka.

Setiap minggu pagi para guru sekolah minggu ibu Lina bersama teman-teman telah hadir untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak sekolah minggu di GPdI Jonggol mereka banyak diajarkan 1. Perkembangan Anak Secara Holistik dimana anak bertumbuh dan berkembang tidak hanya secara fisik dan intelektual saja, tetapi juga secara emosi, moral, dan spiritual. 2. Pembentukan Karakter digambarkan Ketika Tuhan Yesus menyatakan agar kita bertumbuh semakin serupa dengan Dia, Yesus tidak berbicara mengenai tampilan fisik tapi sesuatu di dalam diri kita yang dapat disebut sebagai “karakter”. Kemajuan karakter akan semakin menampakkan “karakter ilahi”, dan hal ini sangatlah penting. Semakin dini kita menanamkan dan menumbuhkannya di dalam diri seorang anak, akan semakin kokoh, karena berarti kita sudah meletakkan dasar/fondasi yang kuat. 3. Kepedulian Sosial dan Misi dimana salah satu ciri kecerdasan seseorang dapat dilihat dari dampak sosial yang dihasilkan. Tidak ada batasan usia untuk seseorang menjadi utusan misi atau pekerja sosial yang menjadi berkat bagi masyarakat sekitarnya. Tidak ada seorang anak yang terlalu muda untuk dibentuk dan dilatih untuk menjadi alat Tuhan bagi pekerjaan-Nya. Setidaknya ada 3 hal yang perlu ditumbuhkan dalam diri seorang anak untuk memiliki hati misi dan kepedulian kepada orang lain, yaitu: Passion (Tekad) – Motivation (Motivasi) – Compassion (Belas Kasihan). Mereka juga diajarkan ayat hapalan alkitab setiap minggunya ini cara mengajarkan anak mengenal yesus lebih dalam lagi.

Acara natal di GPdI jonggol ini seakan di dominasi anak-anak sekolah minggu, mulai dari menyampaikan paduan suara, membacakan sajak, membacakan liturgi serta banyak pertunjukan lainnya. Kotbah dipimpin langsung ibu gembala sidang Pendeta M. Hanny D. Jonatan, S.Th. tentang kelahiran Tuhan Yesus dimana dalam menyambut natal ini ada iman dan pengharapan meski dunia ini sudah semakin banyak bencana yang melanda tetapi kita harus lebih dekat lagi pada Tuhan Yesus.
Pada akhir acara panitia memberikan hadiah kepada para anak-anak yang dianggap telah menunjukkan prestasinya dalam belajar juga kepada para orang tua yang telah aktif mendukung kegiatan pelayanan gereja GPdI Jonggol, dengan harapan kedepan mereka bisa lebih aktif lagi, namun bukan hanya mereka tetapi semua jemaat GPdi Jonggol pada umumnya sehingga bisa lebih bertumbuh lagi dalam iman dan pengharapan. (Obe)