
Bekasi, aspirasipublik.com – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).
Namun begitu sangat di sayangkan, masih ditemukan adanya pelayanan kurang baik yang di lakukan oleh oknum pegawai Puskesmas itu sendiri, seperti yang di lakukan oknum pegawai Puskesmas Kedung Waringin yang telah mencoreng nama baik Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bekasi.
Hal itu dikeluhkan oleh Mustikaraya (53) wanita sebaya yang beraktifitas sebagai PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) di Desa Kedung Waringin, kekecewaan terhadap pelayanan Puskesmas Kedung Waringin begitu terlihat, karena dirinya menceritakan hal itu dengan Isak tangis yang terlihat di wajahnya.
Mustikaraya memaparkan, berawal dirinya ingin meminta surat rekomendasi dari puskesmas Kedung Waringin untuk mengajukan bantuan dari BAZNAS Kabupaten Bekasi, untuk pasien laki laki atas nama Marmun (60), warga Kp. Kedung Gede, Desa Kedung Waringin, yang mengalami luka bakar cukup parah kurang lebih sudah satu tahun dialaminya, yang tidak lain adalah Kaka ipar nya Mustikaraya sendiri.
“Pada hari jumat (22/07/2022) saya datang ke puskesmas Kedung Waringin untuk meminta rekom ke baznas, namun kata Ibu Ros (Perawat Pelaksana di Puskesmas) saya harus membawa pasiennya ke Puskesmas, mendapatkan saran seperti itu saya langsung pulang.” kata Mustikaraya.
Lanjutnya, pada hari Sabtunya (23/07/2022) saya membawa pasien yang merupakan Kaka ipar saya sendiri ke Puskesmas, namun bukan rekom yang saya dapat melainkan cacian dari Ibu Ros.” Terangnya Mustikaraya Kepada Wartawan Senin (25/07/2022).
Masih kata Mustikaraya, cuma luka bakar itu hanya penyakit biasa, ko Tibang begitu ajah minta minta ke baznas , ini sudah terdaftar di PBI pokonya saya gak ngijinin (Tirunya Mustikaraya seperti yang di ucapkan pegawai Puskesmas Kedungwaringin).
Bukan hanya bekerja sebagai PSM, Mustikaraya juga mengaku sebagai Kader Posyandu di wilayah Desa Kedungwaringin, mendapatkan perilaku tersebut dari pegawai Puskesmas dan dengan jelas menolak untuk memberikan rekom, dirinya beserta pasien langsung pulang.
“Sakit pak mendengar tanggapan dari Ibu Ros itu, kenapa tidak pakai bahasa santun yang enak di dengar, itu pun saya hanya meminta rekom yang kewenangannya ada di baznas bukan di Puskesmas.” Ucapnya sambil menangis.
Dirinya berharap agar kedepannya Puskesmas Kedungwaringin lebih santun dalam melayani pelayanan, sehingga tidak ada lagi yang merasakan hal yang serupa di alaminya.
Mengembangkan Informasi tersebut, awak media mendatangi Puskesmas Kedungwaringin pada selasa (26/07/2022), namun di sayangkan kepala Puskesmas tidak ada ditempat, sedang ada tugas di luar, dan yang mewakilinya pun sedang tidak ada.
Hal itu diterangkan oleh Samsuri selaku Perawat Pelaksana di Puskesmas Kedungwaringin, saat awak media ingin meminta untuk bertemu dengan oknum pegawai tersebut, namun Samsuri menyampaikan bahwa Ros tidak ingin bertemu dengan awak media.
Diketahui Ros adalah kepanjangan nama dari Rosilah yang bertugas sebagai Perawat Pelaksana di Puskesmas Kedungwaringin. Sampai berita ini diterbitkan belum ada keterangan dari pihak Puskesmas, dan demi menjaga nama baik pelayanan kesehatan di Kabupaten Bekasi hal ini akan terus dikembangkan. (sg)