Rabu, Februari 19, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaSurvei LPI, Kaum Milenial Papua Apresiasi Kinerja Presiden dan Menyukai BG

Survei LPI, Kaum Milenial Papua Apresiasi Kinerja Presiden dan Menyukai BG

spot_img

Jakarta, aspirasipublik.com – Hasil survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menunjukkan bahwa kaum milenial Papua makin mencintai Presiden Joko Widodo terutama karena keberpihakannya terhadap kaum muda Papua. Terutama, setelah Presiden Jokowi meresmikan Papua Youth Creative Hub (PYCH), di Kota Jayapura, pada Selasa, 21 Maret 2023.

PYCH merupakan rumah kreasi bagi kaum muda Papua untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi di berbagai bidang, seperti di bidang fesyen, industri kreatif, peternakan, dan perikanan, bahkan platform aplikasi.

“Responden yang mengaku bangga dengan kebijakan afirmatif Presiden Jokowi di Papua, sebanyak 43,18 persen. Sementara responden yang menilai sangat bangga sebesar 39,13 persen. Lalu tidak bangga 12,32 persen dan sangat tidak bangga 5,37 persen,” ujar Direktur Eksekutif LPI Boni Hargens dalam acara launching Survei Nasional dan Diskusi Publik bertajuk ‘Pandangan Milenial Papua terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi’, di Hotel Aryaduta, Semanggi, Jakarta, Jumat (14/4/2023).

Secara umum kaum milenial Papua bangga dengan Presiden Jokowi karena mereka merasakan bahwa PYCH sudah efektif dan dapat bermanfaat untuk generasi millenial di Papua, PYCH menjadi wadah generasi millenial di Papua dalam mengembangkan kreativitas mereka, mampu membangun ekosistem ekonomi kreatif di Papua serta PYCH mampu mendorong peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua.

Selain itu, Hasil survei LPI menunjukkan bahwa kaum muda Papua bangga dengan kinerja Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG).

Boni Hargens mengatakan temuan itu hasil penilaian generasi milenial Papua yang mengapresiasi kinerja Budi Gunawan yang turut terlibat dalam merintis dan mengembangkan PYCH.

“Dari indikator kepuasan masyarakat, mayoritas responden mengapresiasi kinerja Prof Budi Gunawan dalam membangun dan mengembangkan Papua Youth Creative Hub atau PYCH,” kata Boni.

Menurut Boni, responden yang menilai bangga atau mengapresiasi sebesar 42,34 persen.Sedangkan responden yang menilai sangat bangga, sebesar 29,19 persen.

“Jadi, total kaum muda milenial Papua yang bangga dengan Prof. Budi Gunawan berada di angka 71 persen lebih,” ujarnya.

Dia menuturkan dari survei tersebut sebanyak 71,41 persen kaum milenial mengetahui jika Budi Gunawan berkontribusi dalam pembangunan PYCH dan 28,59 persen yang tidak mengetahui.

Dari yang mengetahui tersebut, kata Boni, sebanyak 71,53 persen generasi milenial yang mengapresiasi kinerja Budi Gunawan dalam pembangunan PYCH.

Boni mengatakan indikator kepuasan masyarakat merupakan salah satu dari 4 indikator yang digunakan LPI untuk merumuskan keragaman pandangan kaum milenial Papua.

Tiga indikator lainnya adalah kesesuaian, efektivitas pemanfaatan, dan kontribusi pada perekonomian.

Selain BIN, institusi yang dinilai adalah Kementerian Hukum dan HAM RI, Kementerian Keuangan RI, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI.

“Responden juga turut mengapresiasi institusi kementerian yang terlibat dalam program PYCH. Dari survei tersebut, Kementerian PUPR berada di tempat tertinggi yaitu sebesar 36,21 persen. Di tempat kedua, Kementerian Keuangan dengan 29,19 persen. Sementara Kemenristekdikti berada di tempat ketiga dengan 22,26 persen. Dan di tempat terakhir adalah Kementerian Hukum dan HAM sebanyak 12.34 persen,” kata Boni.

Merespons hal tersebut, Direktur Politik Hankam BRIN M. Nurhasim menilai wajar jika mayoritas generasi milenial Papua mengapresiasi kinerja Budi Gunawan dalam pembangunan di Papua termasuk PYCH.

Menurut Nurhasim, Budi Gunawan berkontribusi besar untuk memastikan pembangunan berjalan lancar, tanpa kendala serta memberikan manfaat efektif kepada masyarakat.

“Ya saya kira dia (Budi Gunawan) juga akan memberikan informasi pembangunan kemudian menggalang partisipasi masyarakat termasuk juga dukungan masyarakat terhadap proses pembangunan. Bagaimana pun itu juga mereka punya peran di situ,” kata Nurhasim.

Survei ini dilakukan pada 3-9 April 2023 dan populasinya adalah para kalangan milenial yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Papua.

Kriteria milenial yang dimaksud dalam survei ini adalah kelompok masyarakat berpendidikan tinggi (D3, S1, S2, S3) juga memiliki rentang umur dari 24 tahun sampai 39 tahun yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Papua.

Mereka adalah kaum muda yang serta secara sadar dan aktif mengamati isu pembangunan di Papua khususnya, pembangunan Papua Youth Creative Hub sebagai rumah kreatif milenial Papua.

Metodologi survei yang digunakan adalah google form, surel, Whatsapp, zoom dan wawancara tatap muka.

Pengambilan sampel cluster ini adalah metode sampling di mana responden yang terpilih dari suatu wilayah adalah memiliki kriteria khusus seperti generasi milenial Papua dengan rentang umur 20 sampai 40 tahun.

Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling dimana subjek yang ditunjuk sebagai sampel berada di satu wilayah dan memiliki kriteria khusus seperti generasi milenial yang berada atau berasal dari provinsi Papua.

Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 300 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan ± 95%.

Acara ini dihadiri juga oleh sejumlah narasumber, seperti Pengamat Kebijakan Publik Krisno Legowo, Direktur Politik Hankam BRIN M. Nurhasim, Peneliti Litbang Harian Kompas Yohan Wahyu dan Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Muda (pur) Soleman B Ponto. (Red)

spot_img
POPULER
BACA JUGA
spot_img