Jakarta, aspirasipublik.com – Pada hari ini Rabu 15 Februari 2023, bertempat di Kampus IPDN Cilandak Jakarta selatan Dr. Andree Harmadi Algamar, STP., M.Si., M.Han Sekretaris Daerah Kota Padang Meraih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN ke 191 dengan Predikat Sangat Memuaskan, dengan nomer induk mahasiswa NIM: DIP. 04.165, dan Judul Disertasi
”Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Kota Padang dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat”.
Pelaksanaan ujian Promosi Doktor yang dilakukan selama tiga jam dari pukul 09.00 sampai pukul 12.00, pelaksanaan sidangnya dipimpin oleh Ibu Dr. Deti Mulyati, SH., MH., CN., Wakil Rektor Bidang Kerjasama didampingi Direktur Sekolah Pasca Sarjana IPDN Bapak Prof. Dr. H. Wirman. Syafri, M.Si., Mewakili Atas Nama Rektor IPDN Bapak Dr. Hadi Prabowo, MM.
![](https://www.aspirasipublik.com/wp-content/uploads/2023/02/Dr.-Andree-Harmadi-Algamar-S.STP_.-M.Si_.-M.-Han.-2.jpg)
Tim Promotor yang terdiri atas: ketua promotor 1. Prof. Dr. Ermaya Suradinata, S.H., M.H., M.S., 2. Prof. Dr. Tjahya Supriatna, S.U., 3.Dr. Sampara Lukman, M.A.
Tim Penguji/Penelaah yang terdiri atas:1.Dr. Hadi Prabowo, MM. (Rektor IPDN)., 2. Prof. Dr. Wirman Syafri, M.Si. (Direktur Sekolah Pasca Sarjana IPDN)., 3. Prof. Dr. Djoehermansyah Djohan, M.A., 4. Prof. Dr. Sadu Wasistiono, M.Si., 5. Prof. Dr. Muh Nur Sadik, MPM., 6. Dr. Deti Mulyati, S.H., M.H., C.N., 7. Dr. Mansyur Achmad, M.Si. (Kaprodi Pasca Sarjana IPDN)., 8. Dr. Faria Ruhana, MP.
Riwayat singkat Dr. Andree Harmadi Algamar, S.STP., M.Si., M. Han, dilahirkan di Padang, 22 Oktober 1981, dari pasangan Drs. Dharma Ganto (Alm) dan Hj. Dian Anggraini, S.Pd, pernikahannya dengan dr. Putri Sari Ivanny, Sp.T.H.T.K.L. telah dikaruniai dua anak, yaitu: Attar Bryan Algamar dan Abraham Moreno Algamar.
Riwayat Pendidikan : menempuh Pendidikan tingkat dasar di SD Angkasa II Padang dan lulus tahun 1993; selanjutnya bersekolah di SMPN 4 Padang dan lulus tahun 1996; SMAN 10 Padang lulus tahun 1999; STPDN dan lulus tahun 2004; melanjutkan studi di Pascasarjana Kesejahteraan Siosial FISIP Universitas Indonesia lulus tahun 2008 dan Pascasarjana Manajemen Bencana untuk Keamanan Nasional Universitas Pertahanan lulus tahun 2018.
![](https://www.aspirasipublik.com/wp-content/uploads/2023/02/Dr.-Andree-Harmadi-Algamar-S.STP_.-M.Si_.-M.-Han.-3.jpg)
Riwayat Pekerjaan ; bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil bertugas sebagai Sekretaris Daerah Kota Padang dengan riwayat jabatan sebagai berikut: 1. Lurah Kampung Pondok (2009 s.d 2011)., 2. Kepala Bidang Pemadam Kebakaran pada Dinas Pemadam Kebakaran (2011 s.d 2011)., 3. Camat Lubuk Kilangan (2010 s.d 2012)., 4. Kepala Kantor Satpol PP Kota Padang (2012 s.d 2015)., 5. Kepala Bidang Destinasi, Usaha dan Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata (2019 s.d 2020)., 6. Kepala Dinas Perdagangan (2020 s.d 2022)., 7. Sekretaris Daerah (2022 s.d Sekarang).
Pengalaman Organisasi dan Penugasan :1. Ketua DPD KNPI Kota Padang., 2. Penghulu Suku Tanjuang Sikumbang Nagari Padang., 3. Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia Cabang Padang., 4. Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Sumatera Barat., 5. Manajer PSP Padang U-13., 6. Bendahara Umum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat., 7. Ketua Orari Lokal Padang
Disertasi Dr. Andree Harmadi Algamar, S.STP., M.Si., M. Han yang berjudul: “Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Kota Padang dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat,” secara faktual dilatar belakangi oleh kondisi Kota Padang sebagai Kota yang memiliki nilai indeks bencana gempa bumi dan tsunami yang tinggi. Hal ini mengakibatkan indeks penduduk terpapar tinggi, demikian juga tingkat kerentanan gempa bumi dan tsunami adalah tinggi. Pengalaman yang dimiliki oleh aparatur pemerintah Kota Padang dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami merupakan pengalaman yang sangat berharga dan patut diapresiasi.
Namun jika dilihat dari indeks kapasitas yang dimiliki oleh Kota Padang masih belum tinggi dan masuk ke dalam kategori sedang menurut BNPB untuk periode 2014 – 2019.
Hal ini dapat diartikan bahwasanya kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat Kota Padang untuk jenis bahaya tersebut sudah mulai ada, namun tidak sebanding dengan indeks risiko dan kerentanan. Indeks kelas sedang untuk tingkat kapasitas secara umum dapat diartikan daerah sudah memiliki beberapa pengetahuan dan upaya yang terkait penanganan bencana.
![](https://www.aspirasipublik.com/wp-content/uploads/2023/02/Dr.-Andree-Harmadi-Algamar-S.STP_.-M.Si_.-M.-Han.-4.jpg)
Selain program dan kebijakan yang sudah tersedia, peran aparatur pemerntah Kota Padang dalam menghadapi bencana tsunami dan gempa bumi merupakan hal yang sangat penting untuk mengurangi risiko bencana. Oleh sebab itu, analisa kapasitas aparat pemerintah Kota Padang dipandang penting dilakukan untuk menemukan strategi baru guna meningkatkan kapasitas aparat dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami. Selanjutnya hasil analisis ini akan memberikan pengayaan terhadap strategi penguatan kapasitas aparat pemerintah Kota Padang.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis kapasitas aparatur Pemerintah Kota Padang dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami, menjelaskan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat peningkatan kapasitas aparatur Pemerintah Kota Padang dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami serta menemukan strategi yang tepat untuk peningkatan kapasitas aparatur Pemerintah Kota Padang dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif desktriptif dengan melakukan teknik pengumpulan data dengan metode wawancara mendalam dengan sejumlah informan, observasi dan studi dokumentasi segala hal yang terkait dengan tema penelitian.
Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis ASOCA untuk menjabarkan hasil analisis ecara praktis strategi dan konsep Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur.
Kesimpulan Hasil penelitian bahwa kondisi eksisting kompetensi aparatur pemerintah Kota Padang dalam menghadapi bencana cukup baik. Hal ini dilihat dari teori Spencer and Spencer (1993) bahwa terdapat 5 dimensi yang digunakan untuk melihat kompetensi aparat yakni motives, traits, self-concept, knowledge dan skills. Kompetensi ini juga didukung dengan adanya kebijakan Kota Padang yang memiliki tujuan menciptakan Kota Padang sebagai Kota Cerdas Bencana.
Kebijakan ini memerlukan sumberdaya manusia yang memiliki motivasi, watak, konsep diri, pengetahuan dan ketrampilan untuk menghadapi bencana tsunami dan gempa bumi.
Dimensi motivasi yang dimiliki oleh aparat sangat tinggi untuk melayani, mengabdi dan berprestasi karena merupakan panggilan kemanusiaan dan agama, telah memiliki pengalaman menghadapi bencana dan untuk mendapat pengakuan sebagai aparat yang berprestasi.
Dimensi traits juga telah terbentuk dengan adanya sifat penyabar, tanggap, peka, empati dan karakter tangguh. Konsep diri aparat juga cukup baik dengan adanya pengalaman dalam 20 tahun terakhir yang didukung oleh kebijakan terkait kesiapsiagaan bencana di Kota Padang.
Dari sisi dimensi pengetahuan, sebagian besar aparat pemerintah Kota Padang telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan jabatan dan uraian kerja yang diberikan. Sedangkan dimensi ketrampilan, masih membutuhkan peningkatan kapasitas.
![](https://www.aspirasipublik.com/wp-content/uploads/2023/02/Dr.-Andree-Harmadi-Algamar-S.STP_.-M.Si_.-M.-Han.-5.jpg)
Selanjutnya factor pendukung dan penghambat berdasarkan teori Robbins 2005 adalah dengan melihat kapasitas aparatur pemerintah Kota Padang dari sisi Innovation and risk taking, Attention to detail, Outcome rientation, People orientation, Team orientation, Aggressiveness dan stability. Adapun faktor pendukung antara lain:
- Aparat pemerintah Kota Padang dalam melaksanakan kesiapsiagaan bencana di selalu berorientasi pada keselamatan masyarakat. Jalur komunikasi antar lembaga juga selalu dibuka dan pemimpin bekerja berdasarkan kebijakan yang ada.
- Tim memiliki kerjasama yang baik dan memiliki suasana kekerabatan yang cukup erat. Mereka bekerja berdasarkan perencanaan dan anggaran yang sudah ada dan dibantu dengan adanya arahan dari pimpinan baik secara lisan maupun tulisan.
- Staf juga memiliki tingkat adaptasi yang cukup baik terhadap perubahan birokrasi walaupun sebagian memiliki latar belakang yang tidak sesuai dengan uraian tugas saat ini. Staf juga mampu beradaptasi dengan masyarakat serta dapat mengkomunikasikan tentang kesiapsiagaan bencana kepada warga Kota Padang.
Selanjutnya faktor penghambat yang diidentifikasi adalah:
- Dalam hal inovasi dan mengambil risiko sangat lemah karena sebagian peralatan yang tersedia tidak berfungsi dan tidak sesuai dengan kebutuhan, ketidaksamaan pemahaman atas SOP serta ketakuatan terhadap sanksi yang diberikan jika tidak sesuai dengan yang diharapakan.
- Perhatian terhadap hal-hal yang detail, baik kecermatan, kehati-hatian dan ketepatan dalam menjalankan tugas masih perlu ditingkatkan. Hal ini terjadi karena data yang kurang akurat, lambatnya pengambilan keputusan karena birokrasi dan pemahaman yang berbeda antar personil.
- Agresivitas juga sangat lemah karena keterbatasan jumlah personil BPBD, anggaran kurang optimal danlambatnya mekanisme pencairan dana PB serta masih ada staf yang belum paham administrasi, dokumen, dan SOP terkait kesiapsiagaan bencana.
- Pekerjaan yang dilakukan belum berorientasi kepada outcome (capaian, hasil dan dampak) program. Hal ini terjadi karena sistem perencaan program masih sampai output. Selaian itu, belum ada system reward terhadap SDM yang memiliki prestasi dalam hal kesiapsiagaan bencana dan belum adanya evaluasi periodic dan menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan kesiapsiagaan bencana tsunami dan gempa di Pemkot Padang.
Dengan menggunakan alat analisis ASOCA, Dr. Andree Harmadi Algamar, S.STP., M.Si., M. Han juga telah berhasil merumuskan strategi COLL ANDREE untuk peningkatan kapasitas aparatur Pemerintah Kota Padang dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
- COLLaboration: Aparatur Pemko khususnya BPBD harus mampu melakukan kolaborasi dengan multi pihak (penta-helix) dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kesiapsiagaan bencana termasuk berbagi peran dan sumberdaya.
- Ability: Kemampuan Aparatur Pemko Padang khususnya BPBD harus diperhatikan mulai dari rekrutmen, diklat, kesejahteraan, kemampuan lainnya.
- Nationality: Aparatur harus ditanamkan nilai-nilai nasionalitas, humanitarian dan jiwa rela berkorban,
- Drill: intensifikasi program pelatihan, integrasi dengan rancangan dan program PB yang terukur & Berkelanjutan, termasuk gladi Posko dan gladi lapangan.
- Rescue: Harus disiapkan aparatur yang handal menangani kedaruratan, penyelamatan, pengendalian warga terdampak, menjaga personil dan Aset
- Empowering: Aparatur disiapkan untuk melakukan pembinaan masyarakat secara berkelanjutan secara aktif, partisipatif dan responsive.
- Efficient: Aparatur disiapkan untuk mampu mendayagunakan sumberdaya (dana dan asset) untuk kesiapsiagaan secara efektif, efisien dan akuntabel.
Nasehat Akademik yang disampaikan oleh Ketua Tim Promotor Prof. Dr. H.Ermaya Suradinata, S.H., M.H., M.S.kepada Dr. Andree Harmadi Algamar, S.STP., M.Si., M. Han,“ Selanjutnya kami berharap, dengan gelar tersebut Saudara dapat mengamalkan segala ilmu yang dipelajari selama meneliti dan mengkaji Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Kota Padang dalam menghadapi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, yang Saudara susun dalam disertasi Saudara. Semoga ilmu yang Saudara sudah miliki bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat yang seluas-luasnya. Lebih dari itu, terkait dengan kedudukan Saudara sebagai Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Padang, kami juga berharap Saudara dapat melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk memberi sumbangsih yang konstruktif untuk pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance).
Kembangkanlah pendekatan disiplin Ilmu Pemerintahan yang Saudara dapatkan selama mengkuti Program Studi Doktor Ilmu Pemerintahan, khsusunya dalam bidang Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur, untuk mengoptimalisasikan pelaksanaan pemerintahah yang baik, Jauhkanlah rasa bangga yang berlebihan dan berujung pada kesombongan, gunakanlah ilmu padi “semakin berisi akan semakin merunduk”, jadilah insan profesional yang bertaqwa, berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. (Oberlian Sinaga & JSR Watimena)