Jakarta, aspirasipublik.com – Guna meningkatkan kemampuan di dunia akademisi, kampus diharapkan mampu berperan lebih banyak untuk menyelenggarakan kegiatan – kegiatan yang mendorong mahasiswa maupun mahasiswi untuk bergerak maju mengikuti dunia teknologi yang semakin maju.
Webinar menjadi familiar dan efektif dilaksanakan sejak pandemi Covid-19 bagi para akademisi melakukan pertemuan atau menyelenggarakan seminar maupun diskusi walaupun saling berada di lokasi yang jauh.
Webinar adalah singkatan dari web seminar, yaitu seminar atau presentasi, pengajaran atau workshop yang dilakukan secara online atau melalui situs web atau aplikasi berbasis internet. Misalnya, pertemuan atau meeting tatap muka secara online yang disampaikan melalui media internet yang dapat dihadiri oleh banyak orang yang berada di lokasi berbeda-beda. Tekniknya, dalam seminar memungkinkan pembicara membagikan materi melalui media elektronik maupun internet.
Seminar merupakan sebuah bentuk pengajaran yang dilakukan oleh universitas atau organisasi. Selain menambah wawasan dan mengambil ilmu dari pembicara yang disampaikan mengikuti seminar juga mendapatkan sertifikat yang tentunya sangat berguna untuk mendapatkan nilai dan menambah prosentase saat melamar pekerjaan.
Manfaat yang paling didapatkan saat mengikuti webinar ialah menambah relasi karena akan bertemu dengan banyak orang secara online dan sangat menguntungkan dimasa yang akan datang atau dunia pekerjaan, berikutnya ialah melatih mental disini kita dapat melatih mental kita mulai dengan cara bertanya kepada pembicara, dan tidak mudah bicara didepan orang banyak.
Sederhananya, melalui webinar ini, peserta seminar produktif dengan berinteraksi langsung melalui gambar (video) ataupun text (chat).
Hal ini tidak luput dilakukan oleh Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Masekal Suryadarma, terutama bagi kalangan mahasiswa yang akan bergerak maju menyelesaikan pendidikan maupun guna mendapatkan pekerjaan dikemudian hari serta bagi mahasiswa menambah wawasan pengetahuan literasi teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini maka Webinar Nasional “Artifisial Intelegensia Menguasai Dunia Bisnis” menjadi sangat penting.
Dengan menghadirkan narasumber yang professional dibidangnya Narasumber 1 : Dr. Baiq Hana Susanti, M.Sc. (Direktur PT. Artificial Intelegencia Centre, Lab MIPA UI), Narasumber 2 : Adhi Praditia, M.Pd. (Zahir Training and Sertification Head), Narasumber 3 : Tri Agus Setiawan, M. Kom. (Tech Professional with 10+ years of experience in IT and Data Field)

Webinar sukses terselenggara atas kerjasama Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang serta PT. Artificial Intelegentia Center Indonesia yang dilaksanakan pada Sabtu, 14 Januari 2023 pukul 09.00 sampai 13.00. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta terdiri dari para mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma serta mahasiswa/i dan dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.
Bertindak sebagai Moderator: Dr. Sri Retnaning Sampurnaningsih, M. Sc. (Dosen Universitas Pamulang).
Pada kesempatan ini, turut hadir 1. Tutik Siswanti, SE, MSi (Dekan Fakultas Ekonomi Unsurya), 2. Dr. H. Endang Ruhiyat, SE, MM, CSRA, CMA (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpam), 3. Rita Intan Permatasari, S.TP, MM (Kaprodi Manajemen Unsurya) 4. Dr. Ali Maddinsyah, SE, MM (Kaprodi Manajemen Unpam).
Artificial Intelligence (AI) sudah menjadi teknologi kekinian segala aspek. Penerapan kecerdasan buatan ini sangat memudahkan berbagai pekerjaan, termasuk dalam dunia bisnis.
Artificial Intelligence adalah cabang luas dari ilmu komputer, berkaitan dengan membangun mesin pintar yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. AI mengumpulkan dan mengolah berbagai data menjadi informasi berguna agar dapat menyelesaikan tugas.
Sejarah AI bermula tahun 1950 melalui tulisan seorang ilmuwan matematika bernama Alan Turing. Saat itu, dalam tulisannya yang berjudul Computing Machinery and Intelligence, Alan melontarkan pertanyaan kontroversial,
”Jika manusia mampu menyelesaikan masalah dan membuat keputusan berdasarkan informasi dan tatanan yang tersedia, mengapa mesin tidak bisa melakukan hal yang sama?”
Pertanyaan itulah yang membangkitkan semangat pengembangan kecerdasan buatan di kalangan ilmuwan bertahun-tahun setelahnya.
Tahun 1956, istilah Artificial Intelligence untuk pertama kalinya tercetus dalam program AI Darthmouth Summer Research Project on Artificial Intelligence (DSRPAI) milik John McCarthy. Tapi program ini terhenti karena kurangnya komitmen dari para peneliti yang terlibat. Perkembangan AI baru mendapatkan momentum kembali pada tahun 1960, ketika komputer bisa menampung lebih banyak informasi dan kesempatan akses dengan lebih mudah dan cepat. Beberapa algoritma machine learning juga mulai terpakai untuk menyelesaikan permasalahan spesifik.
Model AI yang pertama adalah Natural Language Processing (NLP) bernama STUDENT yang bisa menyelesaikan permasalahan aljabar. STUDENT menjadi milestone awal dalam dunia AI – NLP
Tahun itu juga muncul ELIZA, chatbot pertama sebelum ada Siri, Alexa dan berbagai robot NLP yang ada sekarang. Masuk tahun 1970, Jepang menciptakan WABOT-1, robot pintar pertama yang mampu bergerak, melihat, serta berbicara.

Sempat melambat hampir dua dekade, AI menunjukkan perkembangan baru ketika dunia masuk akhir abad millennium. Tahun 1997, IBM mengeluarkan mesin ‘Deep Blue’ yang bisa mengalahkan pemain catur kelas dunia Garry Kasparov. Tahun itu pula Windows mengimplementasikan penggunaan speech recognition software pada Dragon Systems yang mereka ciptakan.
Kemudian pada tahun 1998, Dave Hampton dan Caleb menciptakan binatang robot mainan anak-anak yang mendapat banyak perhatian kalangan orang tua. Setahun kemudian, SONNY meluncurkan Artificial Intelligence RoBOt (AIBO), robot anjing yang mampu berinteraksi dengan dunia luar.
Masuk abad 21, kecerdasan buatan semakin eksis dalam ruang publik. Produk-produk berteknologi AI bermunculan, dan informasi seputar AI juga semakin masif tersebar. Semakin banyak korporat yang memanfaatkan AI, dan terus mengembangkan machine learning dengan dukungan perangkat komputer yang semakin handal.
Tahun 2009, Google diam-diam memulai rancangan mobil tanpa pengemudi. Mobil itu rilis ke publik lima tahun kemudian, setelah lolos dari Nevada’s self-driving test. Dan sampai hari ini, Artificial Intelligence terus berkembang dengan berbagai kemungkinan yang mungkin tidak terbayang di benak kita.
- Menyelesaikan Pekerjaan Membosankan di Pabrik
Manusia ada jenuhnya, tapi mesin tidak. Artificial intelligence memungkinkan pengerjaan proses rumit, yang sangat menolong untuk meningkatkan produktivitas serta menghilangkan peran tenaga berulang-ulang yang membosankan manusia.
- Cepat Bertindak dan Mengambil keputusan
Berbeda dengan manusia yang selalu penuh pertimbangan, AI dan teknologi kognitif akan membantu kita dalam membuat tindakan dan menambil keputusan secara cepat. Mereka punya kemampuan untuk mendeteksi penipuan secara otomatis, membuat perencanaan dan membuat penjadwalan lebih lanjut.
- Pembelajaran Mesin
Big Data berarti kumpulan data dalam petabyte. Otak manusia tak kan mampu menyaring data sebanyak itu. Tapi, kecerdasan buatan dapat menganalisanya secepat prosesor Xeon tanpa kesalahan. Sepanjang kamu telah memrogramnya dengan benar, komputer tidak pernah salah. AI akan selalu memastikan pemrosesan data nir kesalahan, tak peduli sebesar besar dataset yang mereka kelola.
- Kinerja Kontraproduktif Artificial Intelligence
Meski begitu, bukan berarti kekhawatiran Hawking bisa diabaikan. Penerapan AI dalam skala industri sudah membawa dampak yang tidak diinginkan sebagian manusia. Salah satu alasannya adalah karena AI akan menghilangkan banyak kesempatan kerja.
Contoh Artificial Intelligence di Dunia Bisnis
Di masa kini, banyak perusahaan yang menerapkan AI dalam bisnisnya. Tak hanya di satu tempat saja, mereka menerapkan dalam banyak aspek di perusahaan, seperti :
- Pemasaran
Di aspek ini, penerapan AI sangat lazim di dunia bisnis. Selain membantu mengembangkan strategi pemasaran, AI juga bisa menjadi instrumen untuk eksekusi strategi tersebut. Misalnya untuk mengelompokkan pelanggan berdasarkan minat atau demografi. Juga untuk menargetkan ads/iklan berdasarkan sejarah penelusuran di internat, termasuk penggunaan chatbot.
- Penjualan
Di bidang ini, AI bisa membantu meningkatkan prediksi penjualan, kebutuhan konsumen, dan meningkatkan komunikasi. Mesin AI dapat membantu tenaga penjualan profesional untuk mengatur waktu dan mengidentifikasi apa yang dibutuhkan.
- Research and Development (R&D)
AI bisa menjadi alat untuk inovasi, terutama di industri kesehatan, farmasi, keuangan, otomotif dan lain-lain. AI bisa mengumpulkan informasi secara efisien dan akurat serta membantu meneliti masalah serta mengembangkan solusi.
- Perusahaan Manufaktur
Industri manufaktur juga sering menggunakan AI untuk setiap tahap manufakturing. Mulainya dari rantai pasokan sampai melacak inventaris di toko-toko. Tak hanya mengantisipasi permintaan dan mengatur produksi, AI juga bisa melakukan sensor pada peralatan dan membantu proses kontrol kualitas pada fasilitasnya.
- Perbankan dan Keuangan
Industri ini juga banyak menerapkan kecerdasan buatan untuk efisiensi biaya dan operasional. Otomatisasi proses dengan AI terbukti memberikan hasil sangat signifikan untuk mengatasi masalah akuntansi dan keuangan perusahaan, dan sangat signifikan dalam mengurangi kesalahan. Melalui penggunaan AI, SDM bisa dibebaskan dari tugas berulang agar fokus pada aktivitas lain. AI bahkan bisa memberikan status real-time pada masalah keuangan organisasi karena dapat memonitor melalui NLP.
- Pengalaman Konsumen
Burberry adalah contoh merek fashion mewah yang telah memanfaatkan AI untuk memberikan customer experience. Berawal dari pengumpulan data pelanggan melalui program loyalitas, mereka kemudian menggunakan big data dan AI untuk meningkatkan penjualan dan hubungan pelanggan. Termasuk memberikan penghargaan, memberikan rekomendasi belanja, dan bahkan chatbox inovatif yang mengesankan pelanggan.
“Kecerdasan buatan atau artificial intelligence adalah suatu sistem yang meniru kecerdasan manusia, kemudian diaplikasikan pada teknologi. Sistem kecerdasan buatan ini mampu melakukan banyak hal, layaknya manusia. Misalnya saja seperti analisis data, mengenal kondisi sekitarnya, memahami pola, dan menentukan keputusan.
Beberapa manfaat dan penerapan artifisial intelegensia dalam bisnis :
1. Proses Pengolahan Data Lebih Optimal
Keberadaan artifisial intelegensia sangat membantu suatu bisnis untuk melakukan beberapa hal. Sebut saja, mempelajari tren pasar, dan mengumpulkan data perilaku pelanggan. Hingga seberapa besar peluang belanja konsumen, dan masih banyak lainnya.
2. Mendukung Layanan Pelanggan 24 Jam
Untuk pelayanan pelanggan atau customer service, perusahaan sangat terbantu dengan penerapannya pada AI. Pihak perusahaan dapat melayani pelanggan secara real-time selama 24 jam
3. Meningkatkan Penjualan Produk/Jasa
Pemasangan iklan dengan bantuan AI sangat berguna untuk meningkatkan keterikatan konsumen dengan produk, meningkatkan loyalitas, hingga akhirnya meningkatkan jumlah penjualan atau konversi.”
Hal ini menjadi pemaparan yang disampaikan oleh Adhi Praditia, M.Pd. (Zahir Training and Sertification Head).
“Artificial Intelligence is the development of computer systems that are able to perform tasks that would require human intelligence.
Examples of these tasks are visual perception, speech recognition, decision-making, and translation between languages.”
“Kecerdasan Buatan adalah pengembangan sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia.
Contoh tugas ini adalah persepsi visual, pengenalan ucapan, pengambilan keputusan, dan terjemahan antar bahasa.”
“Machines with weak Artificial Intelligence are made to respond to specific situations, but cannot think for themselves.”
“Mesin dengan Kecerdasan Buatan yang lemah dibuat untuk merespons situasi tertentu, tetapi tidak dapat berpikir sendiri,” diungkapkan oleh Dr. Baiq Hana Susanti, MSc.
Hasil dari pengalamannya selama ini menjadi konsultan yang sudah menangani Artifisial Intelegensia di berbagai perusahan Indonesia.
Tri Agus Setiawan, M. Kom. (Tech Professional with 10+ years of experience in IT and Data Field) dalam dunia bisnis saat ini akan lebih dimudahkan apabila menggunakan Artifisial Intelegensia, dimana dalam melakukan sesuatu sudah lebih tersistem.
Hal ini dilakukan guna menghindari penipuan
– Why Fraud ?
1. Did you know that ordinary organizations lose 5% of their revenue to fraud every year?
2. In fact, it is estimated that fraud costs the UK economy £73 billion UK every year.
3. Thus it can be said that fraud is a serious problem for almost all companies.
– Mengapa Penipuan?
1. Tahukah Anda bahwa organisasi biasa kehilangan 5% pendapatannya karena penipuan setiap tahun?
2. Faktanya, penipuan diperkirakan merugikan ekonomi Inggris sebesar £73 miliar Inggris setiap tahun.
3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fraud merupakan masalah yang serius bagi hampir semua perusahaan.
Selain itu dengan menggunakan Artifisial Intelegensia semua penilaian lebih objektif
- Objective
- You Can Work Fraud Detection and Preparing Your Data
- Working with imbalanced data
- Increase Successful Detections In Business with Data Resampling
- Fraud Detection Algorithms in Action
- Objektif
1. Anda Dapat Bekerja Deteksi Penipuan dan Mempersiapkan Data Anda
2. Bekerja dengan data yang tidak seimbang
3. Tingkatkan Deteksi yang Berhasil Dalam Bisnis dengan Data Resampling
4. Algoritma Deteksi Penipuan dalam Tindakan
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh interaktif, dimana para peserta memberikan pertanyaan dengan kondisi yang dialaminya setiap hari, mengingat Artifisial Intelegensia sudah tidak bisa lagi di hindari namun harus dipelajari dan di tekuni guna memudahkan kegiatan sehari – hari terutama di dunia bisnis.
Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat, terutama buat mahasiswa/i yang akan bergelut di dunia kerja kedepannya, hal ini menjadi literatur yang dapat mendukung kinerjanya.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan E-Sertifikat, Materi dan Doorprize Menarik. (Obe)