Bekasi, aspirasipublik.com – Musyawarah Besar (Mubes) Ke 1 Forum Musyawarah Pedagang Pasar Baru Cikarang (FKP2B) yang di laksanakan di Lapangan putsal ,Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara pada Rabu (16/11).
Mubes tersebut di gelar untuk melakukan pemilihan ketua yang baru karena habis masa jabatan. “Saya sebagai Ketua umum sudah habis masa jabatan ,sehingga di lakukan Mubes ini, karena semenjak didirikan FKP2B pada 26 Pebruari 2016 lalu, sekarang kita melakukan Mubes, harusnya sudah di laksanakan Mubes, karena terbentur Covid waktu itu,semua jadi vakum.”Tutur Yuli Srimulyati pada aspirasipublik.com
Dalam sesi Pemilihan ada enam calon kandidat yang nantinya akan di pilih sesuai aturan yang ada. Untuk Calon Ketua yang dipilih berangkat dari Pengurus atau anggota yang ada.Sedang jumlah anggota FKP2B ber KTA sekarang ada 923 pedagang. Pedagang tersebut meliputi lantai dasar atau yang berada di basement.
Berkaitan di bentuknya FKP2B ketika itu pada tanggal 26 Pebruari 2016, karena pedagang sangat prihatin.dengan keberadaan kondisi pasar Cikarang yang mestinya akan di bangun pasca kebakaran ,bahkan untuk mempunyai wadah,agar pedagang merasa terlindungi. Sesuau dengan undang undang nomor 7 tahun 2014 (tanpa syarat).
Artinya pasar yang di bangun oleh pemerintah melalui APBN, APBD daerah dan APBD provinsi.Hal lain kita sudah studi banding ke beberapa wilayah seperti pasar Bronjong, atau pasar yang ada di daerah lain seperti Sumatra Barat, pasar yang di bangun kerjasama PUPR dengan kementrian perdagangan. Beda dengan halnya pasar Cikarang ini, yang tidak pernah mau mengikuti arahan pemerintah pusat.
“Kita selama ini sudah pernah rakernas di IKAPI bersama wakil menteri (wamen) di jelaskan ,tinggal pemerintah Kabupaten Bekasi memberikan proposal ke kementrian perdagangan Itu saja Kok” Ujarnya Sri dengan jelas.
Kami juga pernah beraudiensi dengan DPR RI Ibu Rieke Dyah Pitaloka yang datang ke pasar Cikarang, Bu Rieke mengatakan pemerintah menganggarkan 200 milyar melalui APBN untuk membangun pasar Cikarang, bahkan PJ Bupati Bekasi sudah mengetahui.
Memang saat ini pembangunan terbentur dengan undang undang otonomi daerah.Tapi kami tetap semangat untuk menyampaikan aspirasi kami ,walau itu belum pernah di dengar semenjak Bupati Neneg, Bupati Eka sampai Pj Bupati saat ini.
Sekali lagi kami FKP2B tidak suka jika pembanguan pasar Cikarang di swastaninasikan atau Built Operate and Transfer (BOT) yang pernah diajukan.
Saya berpesan kepada Pj Bupati, Lanjut kata Sri, bahwa FKP2B menyetujui terkait program revitalisasi dan pembangunan pasar Cikarang dengan cara ketika pasar di bangun harus memanggil para pihak bahwa apakah yang nanti akan di bangun dengan pemerintah atau swasta.Menurut saya sudah di jelaskan bahwa pemerintah ketika membangun pasar menggunakan anggaran APBN, APBD karena di tempat daerah lain bisa kenapa di sini tidak bisa.Ada anggaran yang sudah di siapkan oleh kementerian perdagangan dan itu bekerjasama dengan kementrian PUPR untuk membangun pasar rakyat, yang nantinya di bagikan secara gratis kepada pemilik HPT (Hak Pemakaian Tempat) atau pedagang existing dan Informal.” Pungkasnya.
Ketua panitia pelaksana Mubes Victor Dacosta mengatakan karena sudah masa periodesasi saat ini maka kita laksanakan Mubes, karena waktu itu adanya Covid tertunda. Tujuan Mubes untuk membentuk ketua terpilih yang nantinya meneruskan perjuangan pengurus sebelumnya untuk kesejahteraan pedagang pasar baru Cikarang.
Untuk calon ketua kita buka secara jelas, semua calon berangkat dari Pengurus atau anggota boleh mendaftar.” Ujarnya singkat. (sg)