Rabu, Februari 19, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaProf DR, Ermaya Suradinata. SH.MH.MS. Gubernur LEMHANNAS RI tahun 2001 -2005, ...

Prof DR, Ermaya Suradinata. SH.MH.MS. Gubernur LEMHANNAS RI tahun 2001 -2005, Pakar Geopolitik dan Gestrategi, Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) Pentingnya Pancasila Dalam Jajaring Yang Bersinergi Dalam Kehidupan Keluarga

spot_img

Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), aspirasipublik.com – Prof DR, Drs, H Ermaya Suradinata. SH.MH.MS. Gubernur Lemhannas RI 2001 -2005  yang saat ini sebagai  Dewan Pakar Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) bidang Geopolitik dan Geostrategi serta Managemen Pemerintahan  menekankan pentingnya peran keluarga, terutama orang tua, dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada penerus bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

” Pentingnya Pancasila Dalam Jajaring Yang Bersinergi Dalam Kehidupan Keluarga”  Prof DR, Drs, H Ermaya Suradinata. SH.MH.MS. ketika memberi sambutan dalam  acara silaturahmi pada hari  selasa tanggal 26 Juli tahun 2022 di  depan ratusan ibu ibu pos yandu dan sebagian ibu ibu mantan inong bale di Kecamatan Cot Girek dan kecamatan Lhoksukon serta para Kecik imam masjid dan mushola Sekabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh (NAD). bahwasannya Jejaring sinergitas Pancasila dalam kehidupan keluarga, Pentingnya Pancasila sebagai penguatan dalam kedamaian hidup antar umat beragama dan memperkuat kehidupan keluarga yang dapat memberikan perlindungan kesehatan hidup sukses dalam berumahtangga.

yang paling utama  pentingnya kita bangsa Indonesia harus menrsyukuri karena dengan Idiologi Pancasila dapat menganyomi kehidupan beragama bagi keluarga, sehingga ibu ibu dan bapak bapak dapat  mewujudkan dalam kehidupan keseharian di rumah tanga masing masing , bagi ibu ibu untuk melakukan pendidikan Pancasila sejak dini pada anak anak generasi muda di keluarga yaitu mengenalkan Kehidupan beragama, menghormati orang tua , dan anggota keluarga termasuk menyayangi anak anak, hubungan persatuan keluarga,  lingkungan, adil dalam berbagi rezki, mewakili keluarga dalam kehidupan sosial, itu semua merupakan kehidupan untuk keluarga masa depan yang diharapkan lebih baik.

Presiden Sukarno menyatakan bahwa Pancasila merupakan Weltanschauung, pandangan hidup bagi masyarakat di sebuah negara merdeka. Sebagai pandangan hidup, Pancasila seharusnya diterapkan dalam berbagai elemen kemasyarakatan, bahkan dalam lingkup paling kecil, yaitu kehidupan berkeluarga.

Masih menurut  Prof DR, Drs, H Ermaya Suradinata. SH.MH.MS. bahwasannya   nila-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pula dalam kehidupan keluarga.: 1. Sila Pertama Sila pertama Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa” menyiratkan nilai toleransi dalam kehidupan beragama. Sila pertama Pancasila tak menyebutkan secara spesifik satu agama. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai agama beragam, serta harus saling menghargai satu sama lain. Nilai toleransi dapat diadopsi dalam kehidupan berkeluarga dengan tidak mengganggu anggota keluarga yang lain, tetangga, atau kawan sebaya yang tengah beribadah atau menjalankan aktivitas agamanya. 2. Sila Kedua Sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan beradab” menitikberatkan pada nilai kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi.

Tenggang rasa antarsesama manusia adalah salah satu contohnya. Mewujudkan sila kedua Pancasila dapat dilakukan dengan tidak membeda-bedakan orang lain, baik dari segi kekayaan, suku, ras, atau agama.

Di atas semua perbedaan tersebut, kita merupakan sesama manusia. Dalam kehidupan berkeluarga, kita pun tidak membeda-bedakan tiap anggota keluarga kita, serta menghargai satu sama lain. 3. Sila Ketiga Sila ketiga Pancasila “Persatuan Indonesia” menyiratkan nilai persatuan yang mesti dijunjung tinggi.

Dalam kehidupan berkeluarga, persatuan adalah perkara amat penting. Sila ketiga ini dapat diwujudkan, misalnya dengan tidak mengedepankan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama. Selain itu, sila ketiga juga dapat diwujudkan dengan saling melaksanakan hak dan kewajiban antar sesama anggota keluarga. 4. Sila Keempat Sila keempat Pancasila berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.

Sila ini menyiratkan sikap menghargai pendapat orang lain. Konsep bernegara dalam pancasila dilakukan dengan cara bermusyawarah, mencari penyelesaian perkara dengan menampung pendapat orang lain, kemudian mencari kata mufakat. Begitu pula dalam berkeluarga. Persoalan-persoalan yang ada dalam keluarga hendaknya diselesaikan melalui musyawarah, serta menghormati tiap pendapat yang ada. 5.

Sila Kelima Sila kelima Pancasila berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Sila ini menyiratkan keadilan bagi seluruh masyarakat, bukan sebagian golongan saja.

Dalam kehidupan berkeluarga, penerapan sila kelima Pancasila dapat dilakukan dengan tidak bersikap egois, serta mengutamakan kepentingan semua anggota keluarga ketimbang diri sendiri. Menghargai pendapat anggota keluarga lain juga termasuk dalam penerapan sila kelima ini.

Selesai acara Silaturahmi Prof DR, Drs, H Ermaya Suradinata. SH.MH.MS. memberikan  bantuan perangkat   Alat solat mekenah dan sarung kepada ibu ibu dan bapak bapak yang  Hadir  serta para Kecik imam masjid dan musolah Sekabupaten Aceh Utara. (JSR Watimena)

spot_img
POPULER
BACA JUGA
spot_img