
Jakarta, aspirasipublik.com – Perguruan tinggi merupakan suatu wadah atau tempat yang dapat berperan dalam mengembangkan strategi pendidikan. Lembaga ini sangat diperlukan dalam membangun suatu peradaban bangsa terutama bagi para generasi penerus.
Mengingat pentingnya pendidikan dalam kehidupan berbangsa dan ber tanah air di Indonesia, pemerintah membuat Undang-Undang No. 22 tahun 1961 tentang perguruan tinggi.
Dalam Undang-Undang tersebut disebutkan tujuan dari perguruan tinggi diantaranya membentuk manusia susila yang berjiwa Pancasila, menyiapkan tenaga kerja yang cakap untuk memangku jabatan yang memerlukan pendidikan tinggi, serta melakukan penelitian dan usaha kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, budaya serta kehidupan kemasyarakatan.

Bicara tentang perguruan tinggi pasti tak lepas dari Tri dharma perguruan tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Ketiganya menjadi poin penting dalam mewujudkan visi dari perguruan tinggi. Ketiga hal tersebut juga menjadi tanggung jawab semua elemen yang terdapat di Perguruan Tinggi, diantaranya mahasiswa, dosen, serta berbagai sivitas akademika yang terlibat.
– Penelitian dan Pengembangan
Poin kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah mengadakan penelitian dan pengembangan. Hal ini untuk mencapai tujuan Perguruan Tinggi yaitu memiliki Sumber Daya Manusia yang kreatif, cerdas, dan kritis.
Beberapa negara maju yang ada di Dunia sudah memiliki sistem penelitian dan pengembangan yang tinggi. Oleh karenanya, negara-negara yang memiliki tingkat penelitian tinggi, kini berkembang sangat pesat baik dari segi teknologi ataupun produk lainnya.
Salah satu bentuk kontribusi agar bangsa terus maju dan berkembang yakni dengan menerapkan penelitian dan pengembangan. Kedua hal tersebut akan berdampak positif pada bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan sektor lainnya.

Guna meningkatkan minat Penelitian dan Pengembangan terhadap dosen dan mahasiswa di lingkungan Universitas Suryadarma Marsekal Dirgantara, khususnya Fakultas Ekonomi mengadakan Workshop Metodologi Penelitian “Quantitative Method for Research” yaitu jenis penelitian yang dilakukan untuk membuktikan teori baik pengaruh ataupun hubungan atas suatu variabel dengan mengumpulkan data dalam bentuk numerik.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kampus C Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Sabtu (18/06/2022) pada pukul 09.00 sampai pukul 12.00. Dihadiri ratusan peserta diantaranya dosen dan mahasiswa Unsurya dan dari beberapa kampus di luar Unsurya.
Adapun tujuan dari kegiatan workshop ini adalah untuk memahami metodologi penelitian sebagai bagian dari penelitian/skripsi, mendapatkan pengetahuan mengenai paraprase sehingga menghindari plagiasi, dapat berkomunikasi dan berdiskusi langsung mengenai metodologi penelitian dengan narasumbernya yang terkenal dengan beberapa bukunya yaitu Dr. Kasmir, SE, MM.

Adapun materi workshop pada kegiatan ini antara lain: 1. Pengertian ilmiah, 2. Jenis penelitian, 3. Masalah penelitian, 4. Gap Researce, 5. Teori dan jurnal terkait, 6. Populasi dan sampel, 7. Teknik analisis data, 8. Turnitin dan plagiat.
Dilatarbelakangi Skripsi/Thesis/Disertasi merupakan salah satu karya ilmiah yang merupakan kewajiban mahasiswa untuk meraih gelar Sarjana/Magister/Doktor.
Oleh karena setiap mahasiwa harus menyelesaikan hasil penelitiannya secara ilmiah dan memenuhi kritera ilmiah.
Pengertian Ilmiah; 1. Dilakukan melalui prosedur yang ilmiah, 2. Dapat dibuktikan kebenarannya, 3. Diakui umum keberadaannya.
Diadakannya suatu penelitian adalah dengan alasan: 1. Karena ada masalah, 2. Membuktikan teori, 3.Keterbaruan (novelty). Dari segi jenis data dan analisis data adalah: 1. Penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti fenomena yang terjadi dimasyakat, baik fenomena sosial maupun bisnis. Dalam penelitian kualitatif lebih banyak digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah.

Yang paling penting diketahui dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sebagai instrumen kunci. 2. Penelitian kuantitatif, Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk membuktikan suatu teori, baik pengaruh
ataupun hubungan atas suatu variabel. Dalam penelitian ini peneliti sudah memiliki masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti mencoba mencari akar penyebab permasalahan tersebut. Barulah kemudian dibuktikan apakah benar yang menjadi penyebab adalah yang sudah diobservasi sebelumnya.
Terdapat Kesenjangan (gap) antara penelitian sebelumnya dengan membuat gap analisis. Artinya peneliti melakukan kajian untuk melihat adanya perbedaan atau kesejangan dalam penelitian sebelumnya dan peneliti mencari tahu mengapa kesejangan itu terjadi?. barulah kemudian peneliti melihat celah apa yang harus diteliti, sehingga dengan harapan adanya temuan baru (novelty) dari hasil penelitian yang akan dilakukannya. Variabel adalah sesuatu keadaan atau kondisi yang memperoleh perhatian untuk diteliti.

Contoh keadaan atau kondisi yang dirasakan seseorang yang memiliki rasa puas atau tidak puas akan sesuatu, sehingga menjadi variabel kepuasan kerja atau kepuasan pelanggan
1. Memiliki arti, Maksudnya Sesuatu dapat dikatakan sebagai variabel apabila memiliki arti atau makna tertentu yang dapat dipahami
2. Beragam, maksudnya adalah setiap variabel bila diterapkan untuk masing-masing orang akan berbeda
3. Dapat diukur. Maksudnya setiap variabel harus dapat diukur, misalnya motivasi sangat kuat, kuat, cukup kuat, tidak kuat dan lemah.
Terdapat jenis variabel, diantaranya 1. Variabel terikat (dependent variable), 2. Variabel bebas (independent variable), 3. Variabel intervening dan perantara, 4. Variabel moderating.
Masalah penelitian, Secara sederhana masalah diartikan sebagai harapan tidak sesuai dengan kenyataan sehingga untuk mengetahui permasalahan dilakukan: 1. Observasi, 2. Wawancara, 3. Kuisioner, 4. Membaca hasil Laporan.
Penyusunan rancangan penelitian disusun sebaiknya mengacu kepada hal berikut ini: 1. Masalah penelitian (variabel Y), 2. Penyebab masalah yang akan diteliti. (variabel X), 3. Rumusan masalah, 4. Dukungan teori terkait (dari buku dan jurnal). Kemudian dilanjutkan dengan bentuk rancangan penelitian pengarush langsung atau pengaruh tidak langsung. Dan selanjutnya.

Pada kesempatan ini Dr. Kasmir menegaskan “Penelitian harus berdasarkan karya ilmiah yang terstruktur dan sesuai dengan teori yang ada. Pengembangan metodologi penelitian dimungkinkan namun tidak jauh dari teori dan penelitian sebelumnya. Menurut beliau, dalam mengelola penelitian baik mahasiswa maupun dosen harus terlebih dahulu memahami teori dan metodologi penelitian dikarenakan dengan memahami teori maka akan mudah mengetahui metodologi apa yang digunakan dalam penelitian yang sedang dilaksanakan.” Ucapnya.
Dekan Fakultas Ekonomi Ibu Tutik Siswanti, SE, M.Si menyampaikan “Penelitian merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi, dimana penelitian merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi yang wajib dilakukan. Selain dosen wajib melakukan penelitian, mahasiswa juga melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhirnya, yaitu skripsi. Penelitian bertujuan untuk mengkaji, menganailisis, dan membahas lebih mendalam terkait dengan fenomena serta masalah-masalah yang terjadi baik pada individu,organisasi, perusahaan, maupun masyarakat. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi alternatif dalam pemecahan permasalahan, menemukan hal baru yang relevan dengan situasi saat ini, maupun membuktikan teori. Dalam penelitian untuk, dibutuhkan proses/tahapan/metode yang dikenal dengan metodologi penelitian. Kualitas hasil penelitian, salah satunya ditentukan oleh mtodologi pelitian yang tepat sesuai dengan masalah, jenis data, serta jenis penelitian. Dengan demikian metodologi penelitian sangat penting difahami oleh setiap peneliti termasuk, dosen dan mahasiswa dalam melakukan penelitian maupun menyusun tugas akhir.
Berdasarkan hal tersebut, maka Fakultas Ekonomi mengadakan kegiatan workshop ini dengan tujuan untuk menambah pemahaman, pengetahuan, serta literasi tentang metodologi penelitian, baik bagi dosen maupun mahasiswa. Selain itu dosen sebagai pembimbing, penelaah, serta penguji tugas akhir, dapat memiliki persepsi dan pemahaman yang sama tentang metodologi penelitian

Harapan kami, setelah mengikuti kegiatan workshop ini, baik dosen maupun mahasiswa mendapatkan literasi tentang metodologi penelitian yang sesuai dengan kebutuhan penelitian, serta dapat mengimplementasikannya. Dengan demikian akan dapat meningkatkan kualitas hasil penelitian baik yang dilakukan oleh dosen, maupun mahasiswa.” Imbuhnya.
“ Hal ini sangat baik, dengan diadakannya kegiatan workshop metodologi penelitian ini, dapat menjadi wawasan buat kami mahasiswa guna menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi kami pada semester depan,” ucap Anggun Ashyfa Rizqi Millenigita Mahasiswa Program Studi Manajemen semester 6 Fakultas Ekonomi, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma. (Tim)