Rabu, Februari 19, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaEkonomi BisnisDialog Interaktif KADIN dan KTNA Kab. Bekasi "Petani Butuh BUMD Pertanian"

Dialog Interaktif KADIN dan KTNA Kab. Bekasi “Petani Butuh BUMD Pertanian”

spot_img

Bekasi, aspirasipublik.com – Wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Bekasi Bidang pertanian Nasep Iskandar dan Bendahara Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bekasi 

Ahmad Fauzi melakukan dialog interaktif (live) dengan Tema yang diangkat pada dialog interaktif tersebut adalah “Perlukah BUMD Pertanian di Kabupaten Bekasi? 

Dalam acara dialog interaktif tersebut yang bertempat di Saung Atang Desa Karangmukti Kecamatan Karang Bahagia, Kab Bekasi pada sabtu (18/6/2022) siang membahas seputar pertanian di Kabupaten Bekasi hingga ingin di bentuknya BUMD Pertanian

Dalam kesempatan itu Nasep Iskandar yang akrab di sapa Bung Ken, yang juga sebagai wakil ketua KADIN Kab Bekasi Wku-Pertanian mengatakan,Mengapa BUMD-Pertanian Wajib ada di Kab Bekasi.

Pertama  Sebagai keberpihakan kebijakan pada kaum tani, terkait stabilisator harga pangan dalam hal utama adalah gabah petani di mana kelak harga gabah bisa di standarkan oleh pemerintah daerah lewat BUMD -pertanian dimaksud sebab bukan tidak mungkin setelah terbetuknya nanti maka heler-heler modern milik BUMD tersebut akan menerima pasokan gabah dari petani dengan harga standar pemerintah tanpa di kontrol oleh para mafia pangan dan atau perkulakan-perkulakan yang ada, dengan demikian hak jual gabah petani bisa terlindungi. 

Kedua ini mengingat bahwa jumlah penduduk semakin bertambah, juga terkait bertambahnya migrasi para pekerja dari luar daerah di beberapa kawasan industri yang ada di bekasi, ini merupakan tantangan namun sekaligus peluang bagi pemerintah daerah. 

Ketiga Peluang pasar, dan pasar Industri terbuka lebar di depan mata, bukan tidak mungkin dari ribuan perusahaan yang berada dalam beberapa kawasan ada yang sangat membutuhkan pasokan beras sebagai bahan baku produksi mereka, pertanyaanya dari mana bahan baku dimaksud selama ini.? tentu bisa saja bahan bakunya dari petani daerah namun perlu di catat, apakah petani bekasi atau heler-heler (gilingan padi) yang ada di masyarakat memenuhi standar syarat yang di tentukan perusahaan dapat di penuhi oleh masyarakat kebanyakan, jawabanya tentu tidak sbab ini membutuhkan kepadatan teknologi heler yang canggih dan modern, yang itu artinya padat modal. 

Jika hal itu tidak bisa dilakukan oleh produk masyarakat petani daerah mana bisa dipastikan peluang pasar untuk pasokan Industri akan di ambil fihak lain di luar bekasi yang memiliki pengilingan modern dengan kepadatan modalnya yang mumpuni hal ini sangat-sangat di sayangkan. 

Keempat BUMD-Pertanian dapat memastikan kecukupan pangan daerah scara maksimal dengan mutu terjamin disamping dapat meningkatkan kesejahteraan petani daerah dengan dapat menjual hasil panenya pada bumd tersebut. 

Bung Ken, juga mengatakan jika kita mau membandingkan tanpa harus merasa tertinggal DKI-Jakarta, yang tidak memiliki area persawahan namun memiliki beberapa bumd-yang terkait dengan pangan misal BUMD, Foodstation, Darma Jaya, guna untuk memasitan keamanan pangan berupa beras dan daging untuk warganya, apa lagi jika kita mau tangkap issue global yang kemungkinanya akan menghadapi krisis pangan dunia – apakah kita harus diam berpangku tangan tanpa berusaha.? 

Dan sekalipun kita percaya bahwa daerah kita kecukupan namun kewaspadaan dini perlu dilakukan, apa lagi ketika masuk pada area pasar tentu sangat menguntungkan daerah, kita punya brand beras unggulan daerah yang bisa kita jual ke supermarket dan hypermarket bisa jadi juga eksport

Ditambahkanya lagi mengingat kepastian lahan sawah terlindungi sudah mulai menemukan titik eksekusi kebijakan ini mesti membuahkan turunan yang perlu di persiapkan yaitu berupa BUMD-Pertanian mumpung Bba PJ Bupati Bekasi Dani Ramdan menelurkan jargon Bekasi Berani Dan Makin Berani, kita semua patut mendukung semua kebijakan yang berpihak demi kemajuan kabupaten bekasi. 

Dalam kalimat akhirnya Bung Ken berharap berani juga dengan segera merumuskan serta membentuk BUMD-Pertanian,” tandasnya.

Bendahara KTNA Kabupaten Bekasi Ahmad Fauzi mengatakan sangat mendukung KADIN Kabupaten Bekasi dalam upaya mendorong pemerintah menciptakan BUMD Pertanian di Kab Bekasi, karena jika adanya BUMD Pertanian maka sistem pengolahan, pembibitan, penampungan dan pemasaran gabah akan lebih terarah, karena ada regulasinya. “sekarang kan petani jika panen, harga gabah ga jelas karena adanya berbagai tengkulak, sehingga petani merasa kurang nyaman untuk proses penjualan.”Tuturnya  Sebagai KTNA saya berharap pemerintah sebagai slogan ‘Bekasi Berani’ harus bisa menggolkan BUMD Pertanian, itu saja kata Fauzi. (sg)

spot_img
POPULER
BACA JUGA
spot_img