Oleh: Dr. Hidayati, SE., M.Si.
Kepemimpinan menjadi fenomena yang tak dapat dihindarkan dalam kehidupan manusia, Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah suatu proses ketika seseorang memimpin (directs), membimbing (guides), memengaruhi (influences) atau mengontrol (controls) pikiran, perasaan, atau tingkah laku orang lain.
Dari pengertian umum tersebut dapat dipahami bahwa kepemimpinan merupakan suatu tindakan atau perbuatan seseorang yang menyebabkan seseorang atau kelompok lain menjadi bergerak ke arah tujuan-tujuan tertentu, definisi yang mewakili tentang kepemimpinan antara lain sebagai berikut:
1. Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share goal).
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
3. Kepemimpinan adalah suatu proses pembentukan awal dan pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.
4. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanisme terhadap pengarahan rutin organisasi.
5. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.
6. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang dinginkan untuk mencapai sasaran.
7. Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif terhadap orde sosial dan yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya.
8. Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi.
Adapun sejarah timbulnya kepemimpinan, sudah ada sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya.
Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain.
Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok. Perbedaan Fokus Kepemimpinan Pemerintahan Baik Dari Aspek Organisasi Birokrasi Dan Organisasi Social, Dalam memimpin suatu organisasi, secara umum seorang pemimpin harus memenuhi berbagai kriteria yang antara lain adalah: menegakan ilmu/kebenaran; teguh pendirian (Istiqamah); memiliki kecakapan dan kemampuan (Kapasitas); tidak memiliki ambisi kekuasaan; taat asas (Prosedural); bertindak dan bersikap adil yaitu dalam menentukan sesuatu harus sesuai dengan hukum yang berlaku; hidup sederhana; berakhlak mulia; amanah; dan tidak munafiq mengetahui dan menghayati tugas; mengenal dan mengembangkan kemampuan diri (kepribadian); menjadi contoh yang baik (suri tauladan); terbuka (transfaran); kemampuan Komunikasi (komunikatif); terlatih (learning by process); menumbuhkan rasa tanggung jawab anggota terhadap organisasi; bertanggung jawab penuh (full responsibility); dan menggunakan organisasi sesuai dengan kemampuannya. Contoh keteladanan dalam memimpin umat, setiap orang dapat belajar dari keteladanan Rasulullah Muhamad saw, sebab beliau selain mempunyai keinginan yang kuat untuk mewujudkan, beliau juga telah dimaksum oleh Allah SWT.
Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu adalah satu teladan yang terbaik bagi kamu (Q.s. Al Ahzab: 22). Sesungguhnya engkau Muhamad mempunyai akhlak yang mulia (tinggi) sekali (Q.s. Al Qalam: 4). dan di Dalam Islam, menurut Sayyidina Umar bin Khattab selaku seorang pemimpin harus memenuhi 5 syarat , antara lain: a. Mengetahui dan memahami masalah; b. Dekat dengan alim ulama; c. Dekat dengan pemimpin yang adil; d. Memutuskan perkara tidak karena dendam; dan e.Memutus perkara tidak ada kepentingan uang. Kelima syarat di atas merupakan syarat yang harus dipenuhi dan bersifat mutlak dari para pemimpin di bidang hukum; Kepemimpinan menjadi salah satu unsur terpenting dalam sebuah usaha gerak maju sebuah kelompak atau lembaga atau organisasi, baik level rendah hingga level tertinggi, unsur kepemimpinan merupakan sebuah kekuatan besar yang mampu menggerakkan perjuangan atau kegiatan menuju suksesnya sebuah organisasi. Namun, kepemimpinan sering sulit didefenisikan secara tepat. Oleh karena itu, banyak ahli mencoba memperkenalkan pengertian kepemimpinan sesuai dengan versi masing-masing; Beberapa pendapat ahli yang mencoba mendefinisikan mengenai konsep kepemimpinan antara lain George R. Terry (1972:458) mendefinisikan kepemimpinan sebagai aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. Hemhiel dan Coons (1957:7): Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal). Wahjosumidjo (1987:11): Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability).
Kepemimpinan juga sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi. Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin.
Sejak Adam diciptakan sebagai manusia pertama dan diturunkan ke Bumi, Ia ditugasi sebagai Khalifah fil ardhi. Sebagaimana termaktub dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 30 yang artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat”; “Sesungguhnya Aku akan mengangkat Adam menjadi Khalifah di muka Bumi”. Perkataan Khalifah oleh sebagaian mufassirin berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin sesuatu. Sehingga jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin.
Di Indonesia kepemimpinan pemerintahan presiden Soekarno hingga Joko Widodo, tak selalu adaptif dan populer pada setiap ruang dan waktu agar seseorang memiliki karakter pokok yang lengkap, setelah memiliki karakter dasar dan karakter unggul perlu dikembangkan juga agar seseorang mempunyai karakter pemimpin. Menurut pendapat Sudewo karakter pemimpin memiliki sembilan nilai pembentuk yaitu adil, arif, bijaksana, ksatria, tawadhu, sederhana, visioner, solutif, komunikatif dan inspiratif. a. Adil Nilai utama yang harus dimiliki setiap pemimin adalah adil. Adil berarti tidak boleh memihak, tidak boleh mentang-mentang dan tidak boleh sewenang-wenang. Keadilan seorang pemimpin tampak dari kesabarannya saat memiliki kekuasaan, jabatan dan kekuatan. b. Arif Bijaksana Kearifan adalah sikap yang timbul dari kelembutan pemikiran dalam mencerna dan menghayati persoalan. Sedangkan bijaksana muncul dari keluhuran budi dalam menentukan sikap. Menurut Muzadi (2015) makna arif bijaksana adalah kenal atau tahu diri. Tahu diri bahwa manusia tak lebih dari ciptaan yang selalu butuh kehadiran sang pencipta. Sikap tahu diri sangat dibutuhkan dalam setiap keadan dan dalam semua persoalan. Orang yang arif bijaksana mempunyai ciri-ciri tidak emosional, tidak egois, suka, cinta dan rindu pada nasihat, memiliki kasih saying terhadap sesama serta selalu berupaya membangun (Adiwijaya, 2007 : 1). c. Ksatria Sikap ksatria dapat diukur dari sejauh mana seseorang rela mengorbankan kepentingan diri sendiri, keluarga dan golongan demi kepentingan masyarakat yang luas. Sikap ksatria juga dapat diukur dari sejauh mana ia memikirkan dan menomor satukan kepentingan masyarakat melampui kepentingan diri sendiri (Thariq, 2009) Seorang yang mempunyai sikap ksatria ditandai oleh sikap pantang menyerah; cepat belajar dari kesalahan; bekerja dengan tim terbaik dengan perforna terbaik; tidak menyalahkan orang lain atau aturan; serta tidak berputus asa (Sunindyo, 2011). d. Tawadhu Tawadhu merupakan sikap pertengahan antara sombong dan melecehkan diri. Sombong berarti mengangkat diri terlalu tinggi hingga lebih dari yang semestinya. Sedangkan melecehkan diri yang dimaksudkan adalah menempatkan diri terlalu rendah sampai pada pelecehan hak. Sikap tawadhu ini tercermin pada perilaku memuliakan orang dengan lebih mulia darinya, sehingga menampakkan diri lebih rendah dari orang yang ingin engagungkannya (Tuasikal, 2011). e. Sederhana Sederhana berarti tidak bersikap berlebih lebihan. Dengan demikian seorang pemimpin yang memiliki karakter sederhana memiliki pola pikir dan pola hidup yang proporsional, tidak berlebihan dan mampu memprioritaskan yang lebih dibutuhkan (Hidayati, 2009). f. Visioner Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang memiliki vision (Visi) yang jelas, baik dalam arti sebenarnya maupun dalam arti singkatan. Vision dalam arti sebenarnya adalah mimpi masa depan yang menantang untuk diwujudkan. Vision dalam arti singkatan adalah setiap pemimpin harus memiliki vision, inspiration (memberi ilham), strategi orientation (orientasi jangka panjang), integrity organizational sophisticated ( memahami dan berorganisasi dengan canggih) dan nurturing (memelihara keseimbangan dan keharmonisan). Pemimpin visioner tidak memandang sesuatu untuk kepentingan sesaat atau jangka pendek (Usman, 2013 : 268). g. Solutif Solutif dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah atau mencari jalan keluar (solusi) dalam menghadapi berbagai persoalan. Setiap pemimpin diharapkan memiliki karakter solutif agar dapat memecahkan setiap masalah yang dihadapi dengan baik. h. Komunikatif Orang yang komunikatif adalah orang yang mudah bergaul dengan orang lain dan biasanya selain mampu menyampaikan juga mampu mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain untuk kemudian direspon dengan cara yang tepat.
Pemimpin yang komunikatif dicirikan oleh kemampuan berkomunikasi dengan bahasa yang santun, saling menghargai dan menjaga kehormatan serta tidak menjaga jarak dan membeda-bedakan dalam berkomunikasi. i. Inspiratif Inspirtif adalah segala sesuatu yang memberikan inspirasi dan dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian pemimpin inspiratif berarti pemimpin tersebut dapat memberikan semangat dan kekuatan untuk melakukan sesuatu.
konstruksi kepemimpinan pemerintahan dimasa mendatang dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, seorang pemimpin harus terlebih dahulu mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicontoh atau diteladani oleh bawahannya. Selanjutnya seorang pemimpin selain memiliki karakter dasar, juga perlu dilengkapi dengan karakter unggul yang dibentuk oleh tujuh sifat baik manusia yaitu : (a) ikhlas; (b) sabar; (c) bersyukur; (d) bertanggung jawab; (e) berkorban; (f) perbaiki diri; (g) sungguh-sungguh. a. Ikhlas Ikhlas merupakan keadan hati seseorang untuk berbuat dan melakukan sesuatu tindakan dengan perasaan rela dan tulus. Atau berbuat sesuatu kepada orang lain tanpa pamrih, tidak mengharap iimbalan dalam bentuk apapun.
Menurut Gymnastiar (2018) karakter ikhlas akan menjadikan seseorang akan kuat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya; tidak terpengaruh oleh orang lain meskipun dicaci maki atau dihina.Karakter ikhlas sangat penting dimiliki oleh para pemimpin, terutama dalam pelaksanaan tugas-tugas sosial seperti penanggulangan kemiskinan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin yang sangat membutuhkan pertolongan. b. Sabar Menurut Subandi Sabar diartikan sebagai (1) pengendalian diri (emosi dan keinginan); (2) bertahan dalam situasi sulit; (3) menerima kenyataan; (4) berpikir panjang, tidak reaktif, tidak impulsif;(5) tidak putus asa; (6) sikap tenang, tidak tergesa-gesa dan bersediamenunggu; (7) memaafkan dan tetap menjalin hubungan sosial yang baik. Dalam hubungan dengan penanggulangan kemiskinan, karakter sabar sangat diperlukan oleh masyarakt miskin agar tetap surpive dalam situasi sulit. Bagi seorang pemimpin tentu juga diperlukan karakter sabar agar tidak putus asa dalam memperjuangkan pengentasan kemiskinan meskipun banyak hambatan dan rintangan. c. Bersyukur Menurut Takdir bersyukur adalah sikap mental yangmenggerakkan hati seseorang untuk berbagi kepada sesama setelah memperoleh kenikmatan dari tuhan. Bersyukur dilakukan dalam dengan lisan, hati dan perbuatan. Bersyukur dengan lisan dilakukan dengan memuji Tuhan sebagai ungkapan rasa terima kasih. Bersyukur dengan hati untuk memantapkan keyakinan akan karunia Tuhan yang sangat besar dimuka bumi.
Selanjutnya bersyukur dengan perbuatan untuk mengelola berbagai kenikmatan dengan jalan yang benar.Kebiasaan bersyukur akan membentuk mental yang bisa menjauhkan sesorang dari pikiran dan tindakan buruk yang kemudianmerugikan diri sendiri atau orang-orang disekitarnya. Karakter bersyukur ini sangat penting dimiliki oleh pemimpin yang memiliki banyak hambatan dalam tugas, sehingga terus berupaya menemukan berbagai macam perspektif untuk mengatasi setiap hambatan yang dihadapi. Shohibah (2014: 386) menjelaskan bersyukur dapatmengurangi emosi negative pada diri seseorang. Bersyukur akan memudahkan seseorang mencapai kebahagian dan kehidupan yang penuh ketentraman serta lebih mudah dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup atau keadaan yang menekan (stressfull). d. Bertanggung Jawab Bertanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan maupun Negara dan Tuhan (Mustari, 2017: 19). Sikap bertanggung jawab menunjukkan adanya kesungguhan dalam menjalankan tugas dan amanah yang dipercayakan. Adapun karakter tanggung jawab dapat dilihat dari ketepatan waktu, kesesuaian dengan petunjuk serta mencapai hasil yang diharapkan. e. Berkorban Berkorban berarti memberikan segala sesuatu yang dimiliki sekalipun memberikan penderitaan bagi diri sendiri. Rela berkorban sangat diperlukan dalam kehidupan sosial masyarakat.
Artinya rela adalah bersedia dengan senang hati, ikhlas dan tidak mengharapkan imbalanuntuk kepentingan orang lain. Oleh karena itu sikap rela berkorban mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan dalam memberikan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain walaupun menimbulkan penderitaan bagi dirinya.
Rela berkorban harus ditanamkan dalam setiap pribadi pemimpin agar lebih mengutamakan kepentingan yang lebih besar daripada diri sendiri. Sebab apabila karakter berkorban tidak dimiliki oleh seorang pemimpin maka perjuangan untuk mencapai kinerja terbaik organisasi tidak akan dapat diwujudkan. f. Perbaiki Diri Kehidupan manusia terus mengalami pergerakan dan dinamis sehingga seorang pemimpin harus terus menerus meningkatkan diri, memperbaiki diri sesuai tuntutan dinamika yang berlangsung. Perbaiki diri harus menjadi karakter sesorang agar tetap eksis dalam setiap dinamika yang terjadi. Oleh karena itu karakter perbaiki diri akan tercermin pada perilaku yang selalu melakukan introspeksi diri atau mengevaluasi diri, seperti tidak menutup diri dari saran orang lain; berlapang dada dan memperbaiki hubungan diantara sesama. g. Sungguh-sungguh Sungguh-sungguh berarti memberikan perhatian dengan sepenuh hati kepada segala sesuatu yang sedang dilakukan. Bersikap sungguh-sungguh sangat terkait dengan sikap seseorang terhadap sesuatu, tidak peduli apapun dan apapun hasilnya.