Rabu, Februari 19, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaPendidikanDr. Drs. Heru Dwi Wahana, M.Sc. Kepala Subdinas Penulisan Strategis di Dinas...

Dr. Drs. Heru Dwi Wahana, M.Sc. Kepala Subdinas Penulisan Strategis di Dinas Penerangan Angkatan Darat Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN ke 163 dengan Judul Disertasi “Pengaruh Quintuple Helix dan Inovasi Terhadap Daya Saing Kampung Kreatif di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat”

spot_img

Jakarta, aspirasipublik.com –  Pada hari ini Rabu  tanggal 20 April   2022  bertempat di Gedung  Pasca sarjana lantai tiga  Kampus IPDN Cilandak Jakarta Selatan Dr. Drs. Heru Dwi Wahana, M.Sc. Kepala Subdinas Penulisan Strategis di Dinas Penerangan Angkatan Darat Raih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN ke 163 Predikat Sangat memuaskan dengan judul Disertasi “Pengaruh Quintuple Helix dan Inovasi Terhadap Daya Saing Kampung Kreatif  di  Kota Bandung Provinsi Jawa Barat”,Ujian Promosi Doktor yang dilakukan selama dua jam dari pukul  09 .00  sampai pukul  11.00, yang pelaksanaan sidangnya dipimpin oleh Bapak  Direktur Pasca Sarjana Prof. Dr. H. Wirman Syafri, M.Si. Mewakili atas nama Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, MM., dengan Tetap melakukan protokol kesehatan, Penguji hadir langsung dan melalui daring, Komisi Promotor yang terdiri atas: Prof. Dr. Muh. Ilham M.Si. (Ketua Promotor)., Dr. Kusworo, M.Si. (Co-Promotor)., Dr. Mansyur Achmad, M.Si.  (Co-Promotor).,

Sidang ujian terbuka ini merupakan kelanjutan dari proses studi dan bimbingan yang telah dilalui Dr. Drs. Heru Dwi Wahana, M.Sc. selama mengikuti Program pendidikan Ilmu Pemerintahan sejak tahun ajaran 2015.Naskah disertasi dalam sidang ini merupakan penyempurnaan dari naskah sebelumnya yang telah dikonsultasikan kembali kepada Tim Promotor dengan memperhatikan saran dan masukan dari Penelaah dan Penguji yang terdiri atas :1. Dr. Hadi Prabowo, MM. (Rektor IPDN)., 2. Prof. Dr. H. Wirman Syafri, M.Si. (Direktur Pasca sarjana)., 3. Dr. Hyronimus Rowa, M.Si., (Wakil Rektor IPDN)., 4. Dr. Ismail Nurdin, M.Si., 5. Dr. Ika Sartika, MT., 6. Dr. Ir. Dedeh Maryani, M.M., 7. Dr. Udaya Madjid, M.Pd., 8. Dr. Sungkono, SE. M.Si. (Penguji Eksternal)

Riwayat singkat Dr. Drs. Heru Dwi Wahana, M.Sc. dilahirkan di Desa Kalirejo, Wirosari Kabupaten Grobogan 22 Oktober 1966 putra dari almarhum Bapak Soedjiman dan almarhumah Ibu Marinem. Menikah dengan Yuniartin, S.E. M.Ak dan dikaruniai 2 orang anak :1. Yusan Aza Syamaidzar., 2. Mazaya Althafunnisa.

Dr. Drs. Heru Dwi Wahana, M.Sc.  memulai pendidikan formal di SD Negeri 2 Wirosari, lulus Tahun 1980, SMP Negeri 1 Wirosari lulus Tahun 1983 dan SMA Negeri 1 Purwodadi Grobogan lulus Tahun 1986. Melanjutkan pendidikan Strata S1 jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro Semarang lulus Tahun 1991, pada Tahun 2014 menyelesaikan S2 Magister pada Program Studi Ketahanan Nasional Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Pada Tahun 1992 Dr. Drs. Heru Dwi Wahana, M.Sc.  mengikuti pendidikan Sekolah Perwira Wajib Militer (Sepawamil) dan dilantik menjadi Perwira dengan Pangkat Letnan Satu pada tanggal 20 Juni 1992. Pengalaman bekerja di lingkugan Militer dimulai sejak Septemer 1992 di Kodam IV/Diponegoro, dengan jabatan sebagai Perwira Pertama Staf Sosial dan Politik Kodam IV/Diponegoro dan pada tahun yang sama bulan Desember pindah satuan di Penerangan Kodam IV/Diponegoro sampai dengan tahun 2002. Kurun waktu Tahun 2002 sampai dengan tahun 2010 sebagai Kasi Merbar Bagto Subdis Proddok dan Kasi Renada Bagmatpen di Dinas Penerangan Angkatan Darat, selanjutnya pada tahun 2011 sampai dengan 2015 sebagai Kasubdislisa Audivis Dislisapen, Kasubdispulta Dislispen dan Kasubdidpulta Media Center di Pusat Penerangan TNI. Pada Tahun 2015 sampai dengan 2016 menjabat sebagai Kepala Penerangan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), pada tahun 2016 sampai dengan 2018 sebagai Pamen Ahli Bidang Tradisi Kejuangan di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapaad), dan pada tahun 2018 sampai dengan 2020 sebagai Pamen Ahli Ilpengtek  Komando Strategis Angkatan Darat (Kotrad ). Sejak 8 Juni Tahun 2020 sebagai Kepala Subdinas Penulisan Strategis di Dinas Penerangan Angkatan Darat.

Disertasi  Dr. Drs. Heru Dwi Wahana, M.Sc.  yang berjudul  ““Pengaruh Quintuple Helix dan Inovasi Terhadap Daya Saing Kampung Kreatif  di  Kota Bandung Provinsi Jawa Barat”” dengan menggunakan teori  Quintuple Helix dari Elias G. Carayannis, Thorsten D. Barth dan David F. J. Campbell (2012), teori inovasi  dari M. Atalay, N. Anafarta,  dan F. Sarvan (2013) dan Daya Saing dari Muhardi (2007) sebagai pisau analisis untuk membahas, membuktikan dan menganalisis pengaruh Quintuple Helix dan Inovasi terhadap Daya Saing Kampung Kreatif di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

Dengan kolaborasi dan sinergi dimensi quintuple helix secara harmoni yaitu: intellectuals, government, business, civil society, natural environment-natural of society dan inovasi yang meliputi dimensi product innovation, process innovation, marketing innovatio akan mendorong dan meningkatkan daya saing kampung kreatif di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

Penelitian ini menggunakan pendekatan yang menggabungkan dua paradigma penelitian yaitu: positivist paradigm dan post positivist paradigm. Paradigma positivisme yang dikembangkan dengan paradigma post positisme ini menjadi pilihan karena penelitian tentang pengaruh Quintuple Helix dan Inovasi terhadap Daya saing Kampung Kreatif di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat dimaksudkan sebagai kegiatan ”observed facts” yang menghasilkan ”knowledge based on experience”. Berangkat dari pengetahuan berbasis pengalaman yang menghasilkan suatu temuan penelitian (research finding) kemudian disusun suatu konsep baru. Berdasarkan paradigma penelitian tersebut, maka desain penelitian ini adalah mixed methods, yaitu gabungan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penggabungan kedua metode digunakan sebagai satu cara proses triangulasi penelitian, dengan asumsi bahwa bias yang disebabkan oleh sumber data, asumsi peneliti, dan metode yang digunakan pada salah satu jenis metode penelitian, diharapkan dapat dinetralisir melalui metode lainnya. Kedua metode diterapkan baik dalam proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Dalam menerapkan mix methods, peneliti menggunakan strategi eksplanatoris sekuensial, strategi ini tahap pertama  mengumpulkan dan menganalsis data kuantitatif diikuti oleh pengumpulan dan menganalisis data kualitatif yang dibangun berdasarkan hasil awal kuantitatif. Bobot atau prioritas ini diberikan pada data kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif yang berbasis pendekatan analisis Partial Least Square-Structural Equation Models (PLS-SEM) digunakan untuk mengungkap hubungan kausalitas antara variabel laten eksogen dengan variabel laten endogen.

Hasil analisis PLS-SEM kemudian dikembangkan dengan pendekatan penelitian kualitatif melalui analisis deskriptif yang merujuk pada hasil wawancara dan pengolahan data lapangan, rujukan teoritik serta metode triangulasi Observers.

Kesimpulan penelitian Dr. Drs. Heru Dwi Wahana, M.Sc.  sebagai berikut:

  1. Besarnya pengaruh Quintuple Helix terhadap Daya Saing Kampung Kreatif di Kota Bandung  mencapai 0,420, terbilang kurang kuat namun signifikan, karena thitung > tstatistik. Besarnya pengaruh Quintuple Helix terhadap Daya Saing Kampung Kreatif tersebut ditentukan oleh Intelectual, Government, Business, Civil Society,  Natural Environment- Natural of Society. Besaran pengaruh yang demikian itu mengindikasikan bahwa di antara Quintuple Helix yang dipandang sebagai antecedent variable (yang mendahului, sebab) dan Daya Saing Kampung Kreatif yang dipandang sebagai consequency variable (fenomena, akibat) terjalin suatu dinamika hubungan kausalitas. Hubungan kausalitas ini berimplikasi praktis bahwa apabila Quintuple Helix ditingkatkan atau meningkat maka secara stimulan peningkatan Quintuple Helix tersebut diikuti dengan peningkatan Daya Saing Kampung Kreatif.

Dimensi Government menjadi faktor paling dominan, berturut-turut selajutnya Dimensi Natural Environment-Natural of Society, Civil Society, Intelectual, dan Business merupakan dimensi yang berpengarauh tidak signifikan. Dengan demikian Government menjadi faktor paling dominan  dalam proses pembentukan besarnya pengaruh Quintuple Helix terhadap Daya Saing Kampung Kreatif di Kota Bandung.

  • Besarnya pengaruh Inovasi terhadap Daya Saing Kampung Kreatif di Kota Bandung mencapai 0,569 terbilang kuat dan signifikan, karena thitung > tstatistik. Besarnya pengaruh Inovasi terhadap Daya Saing Kampung Kreatif  tersebut ditentukan oleh inovasi produk, inovasi proses dan inovasi pasar. Besaran pengaruh yang demikian itu mengindikasikan bahwa di antara Inovasi yang dipandang sebagai antecedent variable dan Daya Saing Kampung Kreatif yang dipandang sebagai consequency variable terjalin suatu dinamika hubungan kausalitas. Hubungan kausalitas ini berimplikasi praktis bahwa apabila Inovasi ditingkatkan atau meningkat maka secara stimulan peningkatan Inovasi tersebut diikuti dengan peningkatan Daya Saing Kampung Kreatif.

    Dimensi Inovasi Produk  menjadi faktor paling dominan, berturut-turut senajutnya Dimensi Inovasi Proses dan Inovasi Pasar merupakan dimensi yang berpengarauh tidak signifikan. Dengan demikian Inovasi Produk  menjadi faktor paling dominan  dalam proses pembentukan besarnya pengaruh Inovasi terhadap Daya Saing Kampung Kreatif di Kota Bandung.

  1. Konsep baru yang didapat dari pembahasan pengaruh Quintuple Helix terhadap Daya Saing Kampung Kreatif di Kota Bandung  adalah konsep baru tentang peran Government dalam pengelolaan kampung kreatif dengan definisi : Government dalam pengelolaan kampung kreatif adalah stakesholder utama yang memiliki peran: katalisator, fasilitator, advokasi, regulator, konsumen, investor, urban planner sekaligus entrepreneur, melaui Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, Kebijakan dan Penyediaan Fasilitas.
  2. Konsep baru yang didapat dari pembahasan pengaruh Inovasi terhadap Daya Saing Kampung Kreatif di Kota Bandung adalah konsep baru tentang inovasi produk dalam  pengelolaan kampung kreatif dengan definisi : Inovasi produk dalam pengelolaan kampung kreatif adalah menciptakan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga muncul minat beli terhadap produk tersebut dan menciptakan daya saing yang berkelanjutan melalui menciptakan desain menarik, standar kualitas produk dan pengembangan kualitas produk.
  3. Model inovasi Quintuple Helix dapat diterapkan sebagai model inovasi daerah agar daerah dapat maju secara  ekonomi dan memiliki daya saing yang berkesinambungan. Beberapa  pertimbangan bagi model ini adalah: (1) Model inovasi daerah Quintuple Helix merupakan  model inovasi yang menekankan kerjasama antar unsur-unsurnya, yaitu  sistem industri daerah; sistem pemerintah daerah; sistem pendidikan dan penelitian daerah; dan  masyarakat/ komunitas/pengguna yang  saling mendukung mencapai satu tujuan yang sama yaitu meningkatkan  kesejahteraan masyarakat daerah  tersebut dengan berbasis pada sumber  daya yang dimilikinya; (2) Model inovasi daerah Quintuple Helix harus  dirancang dengan prinsip kustomisasi  karena tidak ada model umum yang  dapat diterapkan pada semua daerah.  Kustomisasi dilakukan terutama  disesuaikan dengan sumber daya yang  dimiliki dengan konsep kemandirian dan  keberlanjutan. Pada masa pandemi covid-19 dan era melinium dimensi media digital dan internet berperan penting dan memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi pengembangan ekonomi kreatif.

Temuan model di atas memberikan implikasi teori bagi pengembangan teori Quintuple Helix dari Elias G. Carayannis, Thorsten D. Barth dan David F. J. Campbell (2012) yaitu dengan menambahkan dimensi helix media dan internet dalam teori Quintuple Helix menjadi Sextuple Helix (Intelectuan, Business,  Government,  Civil  Society,  Natural Environment-Natural of Society dan Media and ICT (Information and CommunicationTechnology).

  • Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan pemikiran bagi Kota Bandung khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Provinsi Jawa Barat tentang pentingnya membangun kolaborasi dan sinergi yang harmonis dengan masing-masing aktor atau stakesholder yang tergabung dalam Quintuple Helix dalam mengelola kampung kreatif sehingga memiliki daya saing yang tinggi.

Nasehat Akademik yang disampaikan oleh Prof. Dr. Muh. Ilham M.Si. (Ketua Promotor)., kepada Dr. Drs. Heru Dwi Wahana, M.Sc., dengan prestasi studi ini serta dengan ilmu yang Saudara dapatkan selama mengikuti pendidikan pada Program Studi Ilmu Pemerintahan, mulai saat ini Saudara dihadapkan pada tantangan yang lebih besar sekaligus tuntutan profesi yang lebih berat, Saudara akan melalui langkah panjang di dunia keilmuan untuk mendharma baktikan ilmu pemerintahan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.  Kami berharap sekaligus berpesan kepada Saudara  agar dapat membuktikan  segenap kemampuan profesional Saudara diberbagai bidang  dan berperan aktif dalam pengembangan ilmu pemerintahan pada khususnya.Jauhkanlah rasa bangga yang berlebihan, namun sebaliknya gunakanlah prinsif padi, semakin berisi semakin merunduk. Jadilah insan profesional yang selalu bertaqwa dan selalu bermanfaat bagi orang lain. (Obrrlian Sinaga & JSR Watimena)

spot_img
POPULER
BACA JUGA
spot_img