Bandung, aspirasipublik.com – buku “Administrasi Pembangunan Kontemporer di Era Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0” Buku ini terdiri dari 15 Bab Pembahasan dan 422 halaman Editor Penerbit: Risa Trisnadewi Desain Sampul: Eri Ambardi A. Setting & Layout Isi: Rahmat diterbitkan oleh PT Refika Aditama dengan alamat Jl Mangger Girang no 98 Bandung 40254 telpon( 022 ) 5205985.
Buku baru ini yang beisi tentang Era industri 4.0 dan masyarakat 5.0 serta pengaruhnya dalam lingkup administrasi pembangunan merupakan sebuah pembahasan baru. Industri 4.0 sendiri dibangun di atas revolusi digital, ditandai dengan munculnya terobosan teknologi sejumlah bidang, termasuk robotika, kecerdasan buatan, nanoteknologi, komputer kuantum, bioteknologi, Internet of Things (IoT), pencetakan 3D, dan kendaraan otonom (autonomous vehicles). Industri 4.0 memberikan kesempatan unik untuk meningkatkan komunikasi manusia dan resolusi konflik. Industri 4.0 adalah lingkungan kita saat ini dan terus berkembang. Industri 4.0 dianggap sebagai era baru dan bukan kelanjutan dari revolusi digital, karena ledakan perkembangan dan teknologinya mengubah banyak hal. Ini akan berbeda dilihat dari kecepatan terobosan teknologi cakupan luas dan dampak luar biasa dari sistem baru.

Bersamaan dengan berkembangnya industri 4.0, guna menunjang proses tersebut, juga mulai berkembang komunitas masyarakat 5.0. Masyarakat 5.0 lahir sebagai hasil kolaborasi antara cyberspace (dunia virtual) dan physical space (dunia nyata). Kehadiran mesin canggih mungkin akan memberi risiko bagi masa depan manusia, karenanya, jika tidak ada antisipasi tepat, manusia dapat mengalami ketergantungan terhadap teknologi. Padahal semua teknologi harus dibuat untuk kebaikan manusia serta untuk kehidupan yang lebih baik. Masyarakat 5.0 merujuk pada transformasi lengkap dan kompleks dari cara hidup masyarakat yang berpusat pada manusia melalui basis teknologi. Konsep masyarakat 5.0 lahir sebagai tanggapan atas industri 4.0 yang dinilai berpotensi mendegradasi peran manusia.
Secara garis besar, berkembangnya era industri 4.0 dan mulai berkembangnya komunitas masyarakat 5.0 juga berdampak secara signifikan terhadap administrasi pembangunan. Hal ini kemudian ditandai dengan adanya reformasi administrasi di segala lini yang bersifat sistemik guna mengefisiensikan kinerja organisasi, terutama dalam lingkup tata kelola pemerintahan.
Oleh karena itu, buku ini menjawab semua permasalahan di atas karena menyajikan pembahasan “Administrasi Pembangunan Kontemporer di Era Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0” baik secara teori maupun perkembangannya, sehingga diharapkan mampu membantu para akademisi untuk mendalami pengetahuan mengenai hal tersebut. Kemudian, bagi praktisi, buku ini dijadikan sebagai pedoman dalam rangka pengembangan “Administrasi Pembangunan Kontemporer di Era Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0”. Selain itu, buku ini menyajikan konsep-konsep terbaru dan juga perkembangan terbaru seputar reformasi administrasi di era industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca mempunyai rujukan dalam pengembangan administrasi pembangunan. semoga buku ini bisa bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi khalayak yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai buku “Administrasi Pembangunan Kontemporer di Era Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0” secara teori dan perkembangannya. (Oberlian sinaga &JSRW)