
Mojowarno, aspirasipublik.com– Dengan mentari dan cuaca yang bagus pada hari Kamis tim PEWARNA memulai perjalanan dari hotel Dewi kota santri Jombang menuju Mojowarno yang merupakan titik kumpul di GKJW Mojowarno.
Puji syukur kepada Tuhan atas pertolongan nya kepada tim PEWARNA Indonesia yang sedang melakukan Napak Tilas Rasul Jawa, pada saat ini Kamis 31 Maret 2022, kita sedang berada di daerah Mojowarno (wilayah Jombang) dalam pelantikan tim PEWARNA, Mojowarno (Jombang) serta berkunjung di makam Rasul Jawa untuk memulai perjalanan tim PEWARNA berkunjung di GKJW Mojowarno menuju makam Abisai Dito Teruno
1. Makam Abisai Dito Teruno
Tim PEWARNA Indonesia saat ini sedang menuju makam Abisai Dito Teruno untuk melakukan tabur bunga dan di sambut dengan baik oleh Pdt. Muryo Djajadi Kusno Rohadi, fikar Frivena, di samping makam Abisai Dito Teruno ini ada makam singgo Truno yang merupakan salah satu pengikut dari Abisai Dito Teruno ini ungkapnya, Menurut cerita bahwa dahulu Abisai Dito Teruno ini merupakan salah satu pasukan pangeran Diponegoro lalu di tangkap oleh Belanda atas dasar penghiatan asistennya, dan di saat yang sama tim PEWARNA bertemu dengan juru kunci Abisai Dito Teruno yang bernama Waksetionoto dari tahun 1963 dia sebagai juru kunci ke dua makam ini sebagai penerus orang tuanya, dan pada saat ini tim PEWARNA telah melakukan tabur bunga ke makam Abisai Dito Teruno dengan baik.
Setelah selesai dari makam Abisai Dito Teruno Tim PEWARNA melanjutkan perjalanan menuju makam J.E Jellesma, yang letaknya berbeda dengan makam Abisai Dito Teruno
2. Makam J. E. Jellesma
Perjalanan Menuju makam J.E Jellesma sekitar 200 M J.E Jellesma ini merupakan salah seorang pendeta yang pintar dalam mengobati penyakit dengan ramuan yang dia buat, di samping itu penginjilannya berjalan dengan baik dan menjangkau jiwa yang cukup banyak berkat ramuan-ramuan nya, namun karena sering mengobati warga maka J.E Jellesma ini pun meninggal dunia pada 9 Juli 1851, dan J.E Jellesma ini sempat membuka sebuah rumah jamu untuk orang-orang yang sakit, J.E Jellesma datang ke Indonesia pada
tanggal 13 Mei 1816 sampai 16 April 1858, dan tim PEWARNA melakukan tabur bunga di makam J.E Jellesma secara bersamaan.
Di sekitar makam J.E Jellesma ini terlihat ada beberapa kandang ayam dan bebek milik warga setempat dan di sisi lain ada sungai yang mengalir.
Sekitar pukul 10.59 jiarah di makam J.E Jellesma selesai dan rombongan NTRJ menuju makam selanjutnya.
3. Makam Paulus Tosari
Perjalanan menuju makam Paulus Tosari yang berada di mojolangi ini ada sekitar 1 km, perjalanan menuju kesana merupakan sebuah jalan menuju ke sawah yang di sekitar kiri kanan di penuhi dengan padi
dan tiba di makam Paulus Tosari. dahulu Paulus Tosari ini merupakan sebagia guru Injil pada tahun 1880, Paulus Tosari meninggal pada tanggal 21 Mei 1882.
Paulus Tosari merupakan seorang pendeta yang giat dan penuh semangat untuk penginjilan dan pernah mendapat SK sebagai Pamulang atau guru penginjil. Paulus Tosari sering kali melakukan pengijinjilan lewat tatap muka dan budaya seperti pertunjukan wayang yang di dalamnya mengandung tentang penyampaian Injil.
Dan di samping makam beliau ada makam istrinya yang bernama Emma Sarinah lahir kurang lebih 1884 dan meninggal pada tanggal 7 September 1914.
Di samping itu ada pula makam anak nya yang bernama masning lahir pada tanggal 21-6 1881 dan meninggal pada tanggal 18 Januari tahun 1928. Disekitar makam ini merupakan makam orang kristiani, demikianlah para penginjil Jawa pada saat itu dari Nusantara yang terkhusus di tanah Jawa Mojowarno kota Jombang Jawa timur. (NG)