Jatinangor, aspirasipublik.com – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) melaksanakan kegiatan Leadership Alignment Session pada hari ini tanggal 26 januari 2022 bertempat di gedung di Gedung Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor dengan mengundang Ustat. Dr. H. Das`Ad Latif, S. SOS, S. Ag, M.Si, PH.D. Kegiatan ini diikuti secara daring dan luring oleh 5. 849 orang praja IPDN yang tersebar baik di kampus Jatinangor maupun di kampus daerah. IPDN melaksanakan kegiatan ini dalam rangka penguatan mental dan spiritual praja IPDN. Kegiatan leadership alignment session ini mengusung tema “Melalui penguatan mental dan spiritual, kita mantapkan jati dari praja dan ASN yang lebih beriman, bertaqwa dan berakhlak”. Selain praja IPDN, Turut hadir dan membuka acara ini yaitu Bapak Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, M.M beserta jajaran pimpinan ASN IPDN,Para Dosen dan para gurubesar lainnya. Pada kegiatan ini, IPDN secara khusus ini mengundang Ustat. Dr. H. Das`Ad Latif, S. SOS, S. Ag, M.Si, PH.D. untuk memberikan siraman rohani kepada seluruh praja IPDN,seharusnya turut hadir juga motivator DR.(HC) Ary Ginanjar Agustian (President ESQ Group), Namun karena kondisi kesehatan sehingga berhalangan untuk hadir,Kegiatan ini dilakukan dengan tetap mematuhi standar protokol kesehatan cvodi-19 yang ketat.
“Hari ini kami melaksanakan kegiatan Leadership Alignment Session dengan diisi oleh siraman rohani dari Ustat. Dr. H. Das`Ad Latif, S. SOS, S. Ag, M.Si, PH.D. Dimana siraman rohani ini masuk kedalam kerangka penguatan mental dan spiritual untuk mewujudkan dan memantapkan jati diri ASN maupun praja IPDN untuk dapat bekerja maupun belajar dengan landasan penuh keimanan, ketaqwaan dan berakhlak”, ungkap Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo,MM .
Masih menurutnya, kegiatan ini dilakukan untuk membentuk kepribadian praja yang holistik yaitu kepribadian yang bisa mewujudkan ketahanan hidup yang berdasarkan pada nilai-nilai agama dan spiritual, penguasaan pengetahuan, keterampilan dan kecakapan yang mumpuni. “Pentingnya agama menjadi landasan hidup, dengan tantangan yang semakin kompleks khususnya terkait perkembangan IT dan globalisasi ini sering kali membuat kita terjebak didalam suatu hal yang mungkin bisa melunturkan keimanan dan rasa nasionalis bangsa. Era teknologi ini bisa memunculkan ego kelompok, egosentris yang mengakibatkan kita tidak mempunyai rasa solidaritas dan mungkin itu tidak sejalan dengan etika, budaya dan agama yang kita yakini.
Sehingga kita harus benar-benar mentaati dan bekerja didasarkan pada keimanan dan ketaqwaan”, tutur Dr. Hadi Prabowo, MM berharap praja IDPN sebagai kader pamong praja dan pemimpin di masa yang akan datang, tetap akan mampu mempertahankan dan mewujudkan jati dirinya dan diharapkan seluruh civitas akademika IPDN mampu memelihara jiwa dan semangat kepamongprajaan, mampu mengembangkan kepribadiannya, sehingga mewujudkan karakter yang berintelektual lebih kuat, lebih beriman, bertaqwa dan berAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntanbel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)”.
Selain harus mampu menguasasi teknologi dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain, raja IPDN juga harus mampu menunjukan karakteristik bangsa Indonesia dan mampu meningkatkan jiwa nasional dan kepribadian sesuai dengan visi IPDN. Pada tausiahnya, Ustat. Dr. H. Das`Ad Latif, S. SOS, S. Ag, M.Si, PH.D. kembali mengingatkan pentingnya rasa syukur yang harus dimiliki oleh para praja IPDN, “Kalian harus bersyukur dapat bersekolah disini, banyak sekali orang lain yang berharap dan ingin bersekolah disini.
Kalian sudah diberikan fasiltas yang baik oleh negara, maka kewajiban kalian adalah belajar dengan baik agar setelah kalian keluar dari sini kalian dapat menjadi pamong praja yang tidak hanya berkompeten dan cerdas tapi juga berakhlak. Karena meskipun kalian menjadi praja yang cerdas tapi tidak berakhlak, kalian tidak akan berguna bagi negara” tutur Ustat. Dr. H. Das`Ad Latif, S. SOS, S. Ag, M.Si, PH.D. (Oberlian Sinaga@ JSRW)