Pontianak, Kalbar, aspirasipublik.com – Selasa (09/11/21), Bertempat di Mercure Hotel lantai 9 panitia pelantikan PCNU menyelengarakan pelantikan pengurus PCNU Kota Pontianak yang terpilih kembali dengan Musyawarah untuk periode masa 2021 – 2026.
Dalam acara yang diselenggarakan tersebut pengurus Panitia pelantikan PCNU yang diketuai oleh Husni Mubarok, M.Pd.I., mengatakan mereka sudah mengajukan ijin ke seluruh lini termasuk Satgas covid serta ijin keramaian ke Polresta Pontianak dalam rangkaian acara yang akan digelar karena melibatkan undangan 300 orang lebih dalam situasi sekarang ini ungkap Husni Mubarak.
Panitia pelantikan PCNU mengirimkan undangan kepada: Gubernur Kalimantan Barat, Anggota DPRD Prov Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, Kapolda Kalbar, Kabinda Kalbar, Komut Bank Kalbar, Kapolresta Pontianak, Dandim Pontianak, Walikota serta wakil walikota Pontianak, Anggota FPRD kota Pontianak, Jajaran Pegurus PWNU Kalbar, Jajaran pengurus Lembaga dan Banom PCNU Pontianak, MWC NU kota Pontianak, Pimpinan Pondok Pesantren, dan Ikatan Alumni Pondok Pesantren di Kota Pontianak.
Acara dilaksanakan hari selasa tanggal 09 November 2021 sekira jam 20.00 wib hingga selesai jam 23.00 wib.
Legiatan dilaksanakan dengan tepat waktu dan tetap mematuhi protokol kesehatan memakai masker dan tetap membawa hand sanitaser yang sudah juga disiapkan oleh panitia.
Pelantikan dilakukan oleh Ketum PBNU Pusat Prof. Dr. KH. Said Agil Siraj, MA terhadap pengurus antara lain Rais Syuriyah KH. Rustamadji, HAK, Khatib Drs. H. Fauzi Abubakar, Ketua Tanfidziyay Drs. H. Ahmad Faruki, Sekretaris Husni Mubarok, M.Pd.I dan Bendahara Mukhdor, S.Pd.I berlansung dengan aman dan terkendali walaupun jumlah undangan melebihi realita yang hadir dalam ruangan yang tetap prokes.
Dalam amanatnya Ketum PBNU berpesan PCNU harus selalu sinergi dengan pemerintah dalam menangkal musuh negara berpaham Liberal Intoleran dan Radikalisme jika ada kader dan simpatisan yang terkontaminasi dan tidak amudinina keluarkan dari NU karena PBNU itu sendiri bermakna Pancasila Bhineka tunggal ika, Negara dan Undang Undang Dasar 45 jadi makna PBNU sudah diartikan sebagai Nasionalis Religius oleh pendirinya mari bersama ciptakan kedamaian antar umat beragama dan sesama Muslim saling menjaga dan mebantu dalam situasi sulit supaya kita menjadi besar dan kuat ungkap Ketum dalam ceramahnya. (Ridwan, S.S.H)