Bogor, aspirasipublik.com – Minimnya kesadaran penduduk terkait pembuatan akta kelahiran di wilayah 4 Unit Pelayanan Teknis (UPT) penduduk dan pencatatan sipil, merupakan salah satu kendala pencapaian kinerja.
UPT Dukcapil wilayah 4 yang menaungi Kecamatan Leuwisadeng, Leuwiliang, Nanggung, Cigudeg, Sukajaya, Jasinga dan Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor tentunya didasari oleh acuh tidak acuhnya masyarakat terkait akta kelahiran.
Kepala UPT Dukcapil wilayah 4 Toni Topandi mengatakan, target akumulasi dari tahun sebelumnya yang menjadi beban terhadap Kabupaten Bogor, setiap tahun pun akan terus bertambah sehingga akan terus berkelanjutan.
“Tentunya dengan mengejar angka tersebut kita memiliki kendala salah satunya masyarakat yang sudah wafat ataupun sudah pindah kediamannya,” ungkapnya kepada Pakuanraya di kantor UPT dukcapil, Kecamatan Leuwisadeng. Pada Senin (08/11/2021).
Langkah selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak sekolah agar menjemput bola di setiap sekolah-sekolah untuk mengejar target. Akan tetapi target tersebut belum tentu sesuai dengan by name by address, tentu pihaknya akan selalu berusaha.
“Target kita kan mencapai 50.000 ribu dengan jangka waktu 2 bulan harus tercapai target tersebut, tentunya kita akan kerja keras untuk mencari data yang belum memiliki akta kelahiran,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tidak hanya target akta kelahiran saja akan tetapi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan lain sebagainya menjadi beban UPT dukcapil.
“Sudah hampir 40% penduduk yang berada di naungan UPT 4 yang sudah memiliki akta kelahiran, tentunya akan terus di dorong dan akan jemput bola ke setiap wilayah,” cetusnya.
Sementara itu, Anggi warga Desa Mekar Jaya Kecamatan Cigudeg mengatakan, saat ini ia sedang membuat akta kelahiran milik saudaranya, namun mengingat kondisi pembuatan lama dan bahkan harus sampai beberapa hari.
“Saya baru pertama kali buat akta kelahiran ini pun untuk ponakan saya, memang prosesnya aga sedikit lama,” singkatnya. (Seno)