Bekasi, aspirasipublik.com – Banyak makna kepahlawanan, terlepas makna pahlawan secara konservatif – warga negara Republik Indonesia yang gugur akibat tindakan kepahlawanan dalam perjuangan membela bangsa dan negara (rumusan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 1964), sebutan pahlawan identik dengan seseorang yang memiliki keberanian melawan dan kemampuan menerjang.
Pahlawan tidak gentar menghadapi tembok baja dan sejatinya pantang mundur, atau khianat dari komitmen yang sudah ditetapkan. Bagi Pahlawan, hanya ada satu tujuan, yaitu: Menang.!.
Di negeri kita, banyak orang berjasa dalam menegakkan kemerdekaan bangsa dan negara. Jasa mereka sangat besar bagi kelangsungan generasi penerus bangsa. Karenanya, untuk menghormati para pejuang kesuma bangsa, pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Memaknai kata pahlawan di kalangan generasi milenial – yaitu anak – anak muda yang lahir sekitar tahun 2000-an, rupanya menjadi keasyikan tersendiri. Pada beberapa kerumunan generasi milenial Kabupaten Bekasi yang ditemui aspirasipublik.com banyak pandangan tentang makna pahlawan.
Pada kerumunan pelajar berseragam putih abu – abu, gelar Pahlawan ditujukan kepada seseorang yang rela berkorban harta – benda dan bahkan nyawanya untuk kemerdekaan bangsa dan negara.
Dikatakan bahwa Pahlawan itu seperti guru yang bekerja tanpa berharap tanda jasa dan mencerdaskan generasi bangsa tanpa pamrih.
Di kerumunan pelajar berseragam putih biru, dikatakan bahwa Pahlawan adalah sosok pemberani seperti Teuku Umar, Pangeran Dipenogoro, Cut Nyak Din, Jendral Ahmad Yani, Jendral Sudirman hingga Kyai Noer Alie, Pahlawan Nasional asal Bekasi, Jawa Barat.
Lalu ada juga yang bilang Pahlawan itu sejatinya mirip Ibu Kartini, sosok wanita yang berani memperjuangkan emansipasi bagi kaumnya.
Pada kerumunan lain di lingkungan Kampus, Pahlawan seperti ibu dan ayah kita, yang ikhlas berjuang dan berkorban demi anak – anaknya untuk tumbuh sehat dan cerdas dengan menyekolahkannya hingga jenjang pendidikan tertinggi.
Kalangan mahasiswa juga menyebut Pahlawan sebagai pejuang yang mengusir penjajah. Perjuangannya penuh keikhlasan demi mencapai suatu cita – cita yang luhur.
Ada juga yang menyebut Pahlawan sebagai sosok pembela kebenaran dan keadilan.
Lalu, Pahlawan itu seseorang yang berhati tulus, berniat ikhlas dan bertekad kuat dalam menegakkan kemerdekaan Indonesia makna senada diungkapkan sejumlah aktivis berseragam kuning biru. Mereka, memandang pahlawan sebagai orang yang rela berjuang mewujudkan cita-cita bersama guna memperoleh kehidupan yang lebih baik dan berkeadilan.
Pemaknaan tentang kepahlawanan jelang peringatannya tanggal 10 Nopember 2021, rupanya pemberian gelar Pahlawan menjadi bahasan yang ramai dan menarik.
Sebagian kelompok mengusulkan agar pemberian gelar pahlawan tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga dilakukan di tingkat desa. (sg)