Fenomena perkelahian, pertengkaran, bahkan pembunuhan relatif tinggi terjadi di Kepulauan Nias akhir-akhir ini. Dinamika sosial ini bisa disaksikan melalui unggahan di kanal media sosial maupun pemberitaan berita online dan tv nasional.
Menanggapi polemik dan dinamika sosial yang dialami oleh masyarakat Kepulauan Nias belakangan ini. Aktivis milenial Edizaro Lase mengutarakan bahwa kejadian berupa perkelahian, pertengkaran dan pembunuhan ini yang relatif sering terjadi seharusnya menjadi koreksi di kalangan masyarakat. Apakah masyarakat saat ini mengalami degradasi moral dan mengabaikan nilai-nilai luhur kearifan lokal? Apakah karakter hedonisme tumbuh subur di tengah masyarakat? Apakah masyarakat tidak memedulikan implementasi iman dan kemanusiaan?
Menurutnya, masyarakat yang lebih paham dan mengerti situasi lingkungan sosialnya. Apakah secara personal dan kolektif berkontribusi terciptanya tatanan sosial yang damai, toleran dan saling peduli?
Untuk itu, semua elemen masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama khususnya kalangan rohaniawan, intelektual dan budayawan serta kelompok masyarakat lainnya melakukan kegiatan bersama memberikan edukasi terhadap generasi muda baik melalui kelompok pemuda gereja dan karangtaruna.
Apalagi di tengah pandemi covid-19 saat ini dimana perburuan sosial dibatasi. Untuk itu semua pihak turut andil dalam merawat, menjaga dan melestarikan tatanan kehidupan bermasyarakat yang humanis, religius dan berbudaya. Perlu edukasi publik secara masif, sistematis dan terukur.
Jikalau kondisi seperti ini dibiarkan dan tidak segera ditanggulangi lamban laun akan menjadi ancaman sosial yang semakin brutal dan beringas.
Dengan dilakukan penanganan dan penanggulangan perilaku sosial yang menyimpang ini maka jurang disparitas sosial yang cenderung melebar ini bisa teratasi.
Disamping itu juga, perhatian dari pemerintah daerah dalam hal ini Forum Kepala Daerah (Forkada) mestinya memiliki sensitivitas tinggi terkait persoalan yang dihadapi dan dialami oleh masyarakat Kepulauan Nias. Jangan sampai Forkada ini hanya sebagai forum silaturahmi elit masyarakat tanpa upaya yang serius mengatasi persoalan-persoalan sosial yang dihadapi oleh masyarakat Kepulauan Nias, ujar Edizaro Lase.