Jakarta, aspirasipublik.com – Selasa 17 Agustus 2021, bertepatan hari kemerdekaan RI yang ke 76 Alumni Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN mengadakan pertemuan akbar yang dihadiri oleh Para Alumni di seluruh Indonesia.
Pertemuan Akbar Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN dengan tema “Berpikir Merdeka Doktor Pemerintahan di Zaman Teknologi Digital” Pertemuan ini bertujuan untuk diskusi diantara para alumni Doktor yang berada diseluruh Indonesia dengan segala profesinya yaitu dari kalangan birokrat, akademisi, politisi, TNI/Polri, Purnawirawan, pengusaha, konsultan, pengacara, pejabat BUMN, Wartawan, dll.
IPDN sampai hari ini sudah mencetak 143 Doktor Ilmu Pemerintahan yang tersebar dari sabang sampai meroke, Pertemuan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas Zoom Meeting (daring).
Dari Hasil dari pertemuan tersebut membentuk TIM PERUMUS Ikatan Doktor Ilmu Pemerintahan (IDIP) Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Dengan susunan kepengurusan sebagai berikut sesuai hasil kesepakatan bersama yang hadir:
Ketua: Dr. Ir. Mas Wigrantoro Roes Setiyadi SE, SKOM, MSi, MPP, IPU, CMA, CIPM, AER.,
Wakil Ketua: Dr. Drs. Yakob KM., M.Si.,
Sekertaris: Dr. Maria Ekowati, S. Sos., M.AP.,
Bendahara: Dr. Dra, Hj. Siti Nuraini, M.Si.,
Bidang Organisasi: Dr. Stefie Hendric Alexander Laimeheriwa, S.IP., M.Si., Mayjen TNI (Purn) Dr. Aqlani Maza, MA., Dr. Wawan Munawar Kholid, M.Si., Dr. Drs. Eduard Sigalingging M. Si., Kolonel Purn Dr. Pustaka Bangun, S. Sos., M.Si.,
Bidang Komunikasi dan Humas: Dr. Joko Susilo Raharjo Watimena, S.PdI., MM., Dr. Adam, SE, MAP., Dr. Dwi Rudi Hartoyo, AP, S.Sos, M.Si., Dr. H. Rusman Ya’qub, S. Pd., M. Si., Dr. Muhammad Fadly, S.STP., M.Si.
Tugas Tim Perumus adalah melakukan komunikasi diantara para Doktor IPDN diseluruh Indonesia termasuk merancang AD/ART kepengurusan Ikatan Alumni Doktor IPDN,untuk dapat memberikan masukan dan saran yang bisa memperkuat visi dan misi organisasi ikatan alumni yang akan dibentuk.
Harapan: Dengan adanya Alumni Doktor Ilmu Pemerintahan Bisa kita menyumbangkan pemikiran kepada negara tercinta ini baik berbentuk Riset maupun Pengalaman kawan kawan semua, Agar Ilmu Pemerintahan IPDN tidak mati suri. (artikel Dr. Muhadam Labolo, M.Si. Tantangan Ilmu Pemerintahan Persoalan di perangkat keilmuan kita adalah, apakah teori dan metodologi masih cukup kompatibel dalam menjawab masalah – masalah di atas.
Ataukah ilmu pemerintahan bernasib sama dengan kasus ilmu politik dan administrasi yang pernah mengalami dekonstruksi di masa orde baru. Kemalasan ilmu pemerintahan mengembangkan invention, inovasi & novelty, serta minimnya pemanfaatan ragam metodologi menjadikan ilmu pemerintahan seperti terpojok di sudut kelas.
Ilmu pemerintahan kembali ke masa klasiknya, menjadi ilmunya para pejabat, membentuk birokrat robotik yang ditandai oleh eklusivisme, serta minimnya kontribusi ilmiah dan praktis dilapangan pemerintahan.
Itu sedikit kritik yang dapat dicatat. Sebagai perbandingan, sampai dengan periode kedua pemerintahan saat ini, filsafat dianggap ilmu yang tak membumi. Ibarat pesawat yang terbang tanpa kepastian kapan mendarat. Ia hanya membangun kesadaran lewat pemaknaan akan konsep – konsep esensial. Tapi sejak Rocky Gerung mencairkan filsafat yang beku itu kedalam bahasa yang mudah dicerna, kelas filsafat mulai ramai diminati.
Disini tampak bahwa filsafat mencoba menyapa bumi lewat kontribusi praktis pada isu – isu kolektif yang mengoreksi pembodohan dan pemiskinan oleh sistem.
Dalam waktu tertentu menyoroti ketidakadilan, kedzoliman dan arogansi kekuasaan. Sejak 1999, kelas ilmu pemerintahan baru (kybernologi) di IIP meningkat dari lingkup yang sempit menjadi universal. Kendatipun IIP menyandang status ilmu pemerintahan, faktanya arus utama di kelas adalah ilmu administrasi dan ilmu politik (Ndraha, 2002).
kondisi ilmu pemerintahan khas IPDN terlunta – lunta, tak punya rumah, bahkan tak diakui, tidak saja oleh sistem juga oleh induknya sendiri. Praktis, ilmu pemerintahan kita melebur kemana – mana, ke ketiak politik, manajemen, dan pemerintahan umum (perlindungan masyarakat).
Inilah yang harus dipecahkan oleh Para Alumni Doktoral IPDN Kedepan. (Oberlian sinaga @JSRW)