
Keterangan: Rumah Ketel Pengolahan Minyak Kayu Putih (Foto by: Aldi Mukadar)
Pulau Buru, aspirasipublik.com – Masyarakat Indonesia sudah sangat tahu bahwa minyak kayuputih terbaik adalah minyak kayuputih yang berasal dari Pulau Buru. Sayangnya hingga hari ini, produksi minyak kayuputih di Pulau Buru masih sebatas industri rumahan dengan jumlah produksi yang belum berkembang secara signifikan. Minyak kayuputih masih sekadar dijadikan buah tangan, dan belum dikembangkan menjadi industri berskala besar. Minyak kayuputih dari dataran pulau Buru masih kalah bersaing dengan minyak kayuputih industri besar nasional seperti Tjap L*ng dan beberapa merek lainnya.

Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru, A. Syahfan Umasugi. Bahkan menurutnya, data produksi minyak kayuputih di dataran pulau Buru belum ada secara lengkap. Untuk itu pihaknya berencana akan melakukan survei dan pendataan menyeluruh terhadap petani minyak kayuputih dalam tahun 2021 ini.
“Belum ada data yang lengkap terkait jumlah petani dan besaran hasil produksi minyak kayuputih di Kabupaten Buru ini. Untuk itu kami akan melakukan survei, sekaligus mendatanya pada tahun ini,’ Kata Umasugi.
Lebih jauh Umasugi mengatakan bahwa sudah saatnya Dinas perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru dengan didukung oleh Kepala-Kepala Desa melakukan berbagai pelatihan kepada para petani minyak kayuputih. Pelatihan dimaksud bukan saja untuk menambah jumlah produksi, namun juga mengembangkan industri ini dari industri rumahan menjadi industri berskala besar agar bersaing dengan produk minyak kayuputih dari pabrikan besar di pulau Jawa.

“Kita berupaya mengarahkan mereka agar bisa membuat minyak kayuputih ini menjadi suatu industri, bukan hanya sekadar menjadi satu oleh-oleh, tapi menjadi satu industri yang baik. Hingga saat ini kita belum memiliki brand khusus dalam memproduksi minyak kayuputih ini. Kami akan melakukan pelatihan maupun sosialisasi bagaimana membuat suatu brand, bukan hanya isi dalam botol terus dijual seperti biasa , tetapi bagaimana membuat brand industri mereka sendiri untuk dikembangkan dan diproduksi untuk di luar dan dalam daerah.
Minyak atsiri kayu putih dapat diolah menjadi produk kosmetik, parfum, aromaterapi dan cairan pencuci mulut. Pasar Eropa mengimpor beberapa ton minyak atsiri kayu putih setiap tahun dan sebagian besar produk minyak kayu
putih Indonesia diekspor ke Eropa. Minyak kayu putih Indonesia dianggap lebih otentik dan berkualitas tinggi dibandingkan dari Vietnam.
Minyak atsiri di Eropa juga digunakan untuk beberapa tujuan yang dipercaya dapat memulihkan kesehatan melalui aromaterapi seperti mengurangi stress, gangguan pencernaan, insomnia, depresi dan alergi kulit.
Pasar aromaterapi di Eropa terus berkembang dan perkiraan nilai perdagangannya akan mencapai USD 2,7 milyar pada tahun 2024 dengan tingkat kenaikan sebesar 9,5% setahun. Peningkatan ini terjadi karena semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat bahwa perawatan menggunakan bahan alami lebih aman dari pada cara pengobatan konvensional. Di masa pandemi Covid-19 ini, penggunaan bahan natural untuk perawatan dan pengobatan semakin banyak dilakukan. Penggunanan bahan natural dalam pengobatan itu bukan berarti metode perawatan alami menggantikan cara perawatan lama, namun penggunaan bahan alami seperti minyak atsiri dilakukan sebagai alternatif disamping tetap menggunakan perawatan konvensional. (Syafridhani)