Bogor, aspirasipublik.com – Pandemi Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) di Indonesia sangat berdampak dalam kehidupan, baik di bidang kesehatan, bidang sosial, dan bidang ekonomi masyarakat. Pengaruh Covid-19 juga berdampak pada agenda pembangunan negara.
Berbagai skenario dilakukan pemerintah dalam mengatasi pandemi agar kehidupan bisa kembali berjalan normal. Mulai dari refocusing dan realokasi anggaran pemerintah pusat dan daerah untuk penanganan Covid-19, serta ‘Trisula Kebijakan’, yakni Penanganan Kesehatan, penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan memastikan Survabilitas Ekonomi.
Selain skenario kebijakan tersebut, untuk memutus penyebaran Covid-19, pemerintah juga telah memberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah zona merah. Dengan berbagai kebijakan pembatasan berkegiatan di tempat umum, peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan lainnya, diharapkan dapat memutus penyebaran virus korona baru tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, setidaknya dengan berbagai skenario yang telah dilakukan itu kunci utama untuk mengatasi penyebaran Covid-19 adalah kedisiplinan masyarakat.
Kurangnya kesadaran masyarakat dan kurangnya disiplin masyarakat masih menjadi momok utama, hal ini terlihat dari hasil pantauan koramil 2125 Nanggung, setelah sekian lama melakukan pengawasan protokol Kesehatan masih saja menemukan masyarakat yang mengabaikan pelaksanaan protokol Kesehatan.
Karena masih saja ada masyarakat yang beraktivitas di area pasar nanggung, kabupaten bogor yang masih melanggar aturan protokol Kesehatan, dan oleh jajaran koramil yang melaksanakan patrol, langsung di tegur dan di beri himbauan agar tetap mengikuti aturan prokes, sehingga terhindar dari bahaya penyebaran covid – 19 ini. (Surya)