Pemalang, aspirasipublik.com – Nenek paruh baya yang tidak diakui kerabatnya dibantu masyarakat tetangganya. Jum’at, 08/01/21.
Beliau tinggal di Desa Siremeng, RT. 01/RW. 03 kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Diusianya yang semakin menua beliau tetap saja hidup menderita dengan ditemani Satu anak laki-lakinya yang mengalami keterbatasan mental, Mereka bertahan dengan kondisi Ekomoni dan Fisik yang sangat memprihatinkan.
Untuk menikmati tidur saja menggunakan kasur yang sudah tidak layak pakai apa lagi kebutuhan sehari-hari.
Untuk melengkapi kehidupannya beliau ditemani dengan Tetangga yang menjadi relawan dalam setiap Kehidupannya sehari-hari sebut saja pak darmo dan istri.
Merekalah yang menanggung segala urusan dan kebutuhan dari nenek dan anaknya yang sama sekali tidak ada hubungan keluarga, sedangkan kerabatnya saja tidak mau mengakuinya
Budaya tolong menolong merupakan warisan dari nenek moyang bangsa indonesia seperti, keikhlasan pasangan suami istri yang mau membantu kehidupan mulai dari makan dan minum nenek paruh baya ini sepenuhnya.
Masyarat sekitar juga ikut serta berperan dalam kehidupan nenek paruh baya tersebut namun, dengan kondisi fisiknya yang serba kekurangan (tuna rungu) nenek paruh baya ini sulit untuk diajak komunikasi.
Segala hal untuk kebaikan sudah ditindak lanjuti oleh pemerintah desa, seperti memberikan bantuan non PKH dan lainnya.
Selain dari pemerintah desa, pemerintah kecamatan juga ikut serta turun tangan untuk memberikan bantuan kepada nenek paruh baya dan anaknya ini.
Adapapun Tempat tinggal dan pemasukan setiap harinya beliau hanya mengandalkan orang baik yang mau menolongnya.
Saling berbagi pada kondisi seperti sekarang ini sangat bermanfaat, hal ini juga bisa menjadi pahala buat yang memberikan bantuan. (Septiana Eka Cahyani)