
Bekasi, aspirasipublik.com – Pekerjaan SAB (Sarana Air Bersih) di Masjid Jami Darul Mu’minin Kp. Pule Desa Karang Setia, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, yang di ketahui telah di anggarkan oleh APBD Kabupaten Bekasi tahun 2020, diduga tidak sesuai spek, bukan hanya itu mirisnya tidak adanya papan informasi kegiatan sehingga sulit bagi masyarakat ikut serta mengawasi kegiatan yang sedang berjalan.
Itu pun di ungkapkan oleh SA salah satu warga Desa Karang Setia mengatakan, dirinya sulit untuk membedakan pekerjaan pribadi maupun dari Pemkab Bekasi.
“Sulit untuk kita ikut serta mengawasi, sedangkan kegiatan tidak adanya papan informasi, apakah SAB itu Pribadi punya Masjid atau dianggarkan oleh Pemerintah”. Ujarnya.
Masih kata dia, ini Pemerintah aneh aneh ajah, kenapa membiarkan rekanan Kontraktor untuk tidak memasang Papan Informasi, atau jangan jangan sudah kerja sama dengan dinas.”
Dirinya berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan kegiatan yang di anggarkan oleh APBD Kabupaten Bekasi, jangan sampai kami selaku masyarakat tergiring opini yang negatif terhadap pemerintah, sedangkan pekerjaan sampai saat ini tidak diketahui dengan CV/PT apa, dan jumlah anggarannya dari pemerintah berapa juga gak ada yang tau.
“Semoga Pemerintah Daerah khusus untuk pengawasan agar lebih berperan aktif untuk memasang papan Informasi kegiatan, begitu juga dengan pemerintah desa untuk ikut serta mengawasi kegiat yang di anggarkan APBD, karena itu untuk masyarakat Desa Wilayahnya, apa lagi bisa tegur rekanan Kontraktor untuk memasang papa kegiatan demi menghindari pertanyaan masyarakat.”Ucapnya SA.
“Jika ada oknum Kontraktor yang memang diduga tidak sesuai RAB, lebih baik di coret ajah nama perusahaannya, seperti halnya Pekerjaan SAB di Masjid Jami Darul Mu’Minin sampai susah masyarakat ingin mengawasinya karena Kontraktor terkesan sengaja tidak memasang Papan kegiatan.” Keluhnya Warga (SA).
Ditempat yang sama, Bambang yang mengaku sebagai pengawas dari PUPR bidang PSDA sedang giat turun untuk mengawasi kegiatan SAB di Masjid Jami Darul Mu’Minin Kp. Pule Desa Karang Setia, awalnya saat di konfirmasi dirinya menolak, lalu kemudian dia juga mau menjelaskan. (2/12).
Namun miris saat di pertanyakan terkait pekerjaan dan rekanan Kontraktor yang mengerjakan dengan CV/PT apah, pengawas tersebut tidak mengetahuinya sampai besaran anggaran pun tidak hapal.
“Untuk PT/CV yang mengerjakan saya kurang hapal, dan total anggaran pun saya tidak hapal.” Terangnya.
Saat di pertanyakan spesifikasi material, dirinya terlihat begitu gugup menjawabnya, sehingga tidak jelas lah penjelasan yang di berikan, namun saat di pertanyakan kedalaman, dirinya menjawab dengan lantangnya.
“untung kedalaman 100 Meter”. Ucapnya Pengawas.
Saat di pertanyakan pungsi pengawas apah, Bambang memaparkan, kehadirannya sebagai pengawas untuk melihat pekerjaan sudah selesai atau belum.
“Ya saya ngecek ajah pekerjaan udah sampai mana, dari awal sampai sekarang, terkait yang lain saya tidak menguasai”. Terangnya.
Terlihat kualitas pengawas dari Pemerintah kabupaten Bekasi, yang di duga tidak mengetahui apah yang di awasinya sendiri, bahkan di sinyalir kuat adanya permainan dari Pengawas dan oknum Kontraktor demi keuntungan pribadi, pasalnya tidak di berikannya papan informasi kegiatan sehingga bisa memberikan informasi publik kepada masyarakat. (s)