Jatinangor, aspirasipublik.com – Fakultas Perlindungan Masyarakat IPDN menyelenggarakan Seminar Antar Program Studi pada hari Kamis, 26 November 2020 di Balairung Rudini, Jatinangor Sumedang Jawa Barat. Kegiatan seminar diawali dengan Laporan oleh Dekan Fakultas Perlindungan Masyarakat, Dr. H. Romly Arsad, SH, M.Hum. Dalam Laporannya beliau menyampaikan bahwa tema seminar ini sangat penting, mengingat semakin kompleksnya permasalahan dan tantangan di bidang perlindungan masyarakat akibat dampak dari Pandemi Covid 19. IPDN sebagai perguruan tinggi kepamongprajaan berkewajiban untuk melakukan kajian dan kegiatan akademis yang dapat melahirkan rekomendasi bagi pemecahan permasalahan tersebut.
Mewakili Rektor IPDN, hadir Wakil Rektor Bidang akademik Dr.Deti Mulyati, SH. CN.MH membuka kegiatan seminar, beliau menyampaikan bahwa Seminar Antar Program Studi Fakultas Perlindungan Masyarakat dengan tema “Tugas dan Fungsi Pemerintah Sebagai Pelindung Masyarakat” tentu akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pemerintahan pada masa yang akan datang. Pengembangan tersebut dapat ditinjau dari sisi materi, penelitian maupun teknologi pembelajarannya dan pembentukan karakter yang mencerminkan sifat- sifat pada ilmu pemerintahan.

Narasumber pada seminar ini adalah Dr. Ir. H. Sodik Mudjahid, M.Sc (Anggota DPR RI Komisi II) dan Dr. Drs. Asep Sumaryana, M.Si yang berprofesi sebagai Dosen pada FISIP UNPAD dan yang menjadi moderator adalah Dr. Dra. Eva Eviany, M.Si (Kaprodi pada FPM). Dr.Ir. H. Sodik Mudjahid, M.Sc menyampaikan bahwa negara harus melindungi warga negara dan perlindungan tersebut harus berbasis pada Pancasila dan hukum. Beliau memaparkan program-program perlindungan negara pada berbagai bidang, diantaranya bidang kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, dan agama. Selain itu beliau juga menyampaikan tantangan yang dihadapi pada masa pandemi saat ini terutama pada aspek ekonomi. Pada kesempatan ini Dr. Sodik juga memotivasi Praja agar memiliki kemerdekaan berpikir untuk mempelajari sejarah dan untuk menafsirkan secara jernih serta merefleksikan kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang paling kompatibel bagi warga negara di masa depan.
Narasumber kedua yaitu Dr. Drs. Asep Sumaryana, M.Si yang berprofesi sebagai Dosen pada FISIP UNPAD menyampaikan bahwa negara harus melindungi, mencerdaskan, dan memajukan kesejahteraan rakyat. Perlindungan tidak cukup hanya pada warganya saja, tetapi juga melindungi seluruh tumpah darah Indonesia seperti pada amanat Undang Undang Dasar 1945. Beliau juga menyampaikan bahwa bentuk perlindungan terhadap masyarakat diwujudkan melalui pelayanan publik agar tujuan negara tercapai yaitu rakyat menjadi cerdas, sejahtera dan sehat. Dengan demikian diperlukan profesionalisme pelayanan publik.

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Perlindungan Masyarakat (Prof. Dr. Muh. Ilham, M.Si) menyampaikan bahwa seminar ini dilaksanakan sebagai wadah temu ilmiah antara politisi, dosen dan praja untuk berbagi ilmu dan pengalaman, serta munculnya karya-karya kreatif dan inovatif bidang pemerintahan yang dapat menjadi solusi bagi pembangunan nasional. Selain itu juga sebagai bentuk sosialisasi terhadap perubahan nama fakultas menjadi Fakultas Perlindungan Masyarakat (FPM) yang sebelumnya Fakultas Hukum Tata Pemerintahan (FHTP).
Ketua panitia (Dr. Imelda Hutasoit, M.Kes, M.A) menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan menambah ilmu bagi Dosen dan Praja IPDN khususnya yang berada di lingkungan Fakultas Perlindungan Masyarakat (FPM) setidaknya pada 2 aspek yaitu aspek politik dan aspek akademis. Seminar ini diikuti secara luring oleh seluruh dosen dan perwakilan praja pada Fakultas Perlindungan Masyarakat kampus Jatinangor, sedangkan yang hadir secara daring adalah dosen IPDN dari Kampus Daerah yaitu kampus Sulawesi Utara, kampus Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat dan seluruh Praja Fakultas Perlindungan Masyarakat. Disampaikan juga bahwa seminar ini diselenggarakan dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. (Obe)