Bekasi, aspirasipublik.com – Ketika awak media, sedang lakukan perjalanan Investigasi mendapatkan temuan Judi sabung ayam di Rawa Kalong Jl.Gatot Kaca dan Jl. Pendawa RT. 05/21 Kel.Setia Mekar, Tambun Selatan, Bekasi, Kamis 29/10/20.
Penggemar judi sabung ayam banyak berdatangan dari berbagai wilayah, ada dari Jakarta dan Bekasi sekitarnya.

Pengunjung ada yang menggunakan mobil dan motor. Diperkirakan ada sekitar 200 orang datang memenuhi arena judi sabung ayam. Judi sabung ayam tersebut, seperti terkodinir dan terkoordinasi dengan rapih. Baik dari tingkat pengurus setempat, dan keamanan wilayah setempat. Terbukti terlihat ada anggota Bimaspol menggunakan kendaraan roda dua, hanya melintas saja, disela-sela kerumunan pengunjung.
Teriakan para penjudi dan penonton sangat berisik, saling menjagokan ayam aduannya. Memang pengunjung yang datang kesana, didominasi antara penonton biasa, para petaruh/judi.
Nampak korlap dan juru tulis, sibuk mencatat berapa taruhan masing-masing orang. Terpantau jelas, dikerumunuan orang banyak, terlihat tidak semua memakai masker.
Seharusnya para korlap dan pengurus judi sabung ayam, seharusnya memberitahukan dan memberlakukan kesehatan ditengah-tengah Pandemi Covid-19 yang hingga kini belum berakhir. Bahkan tanpa disadari, sepertinya para pengunjung cuek dengan wabah Virus Covid yang dapat terjangkitkan pada siapapun.

Media sempat menanyakan kepada beberapa warga, tentang tanggapan,” bagaimana dengan adanya judi sabung ayam tersebut, apakah warga merasa keberatan.? Lalu,” Warga ada yang merasa keberatan karna suara teriakannya berisik, dan ada warga yang merasa senang, karna dagangannya jadi laris.
Memang disekitar tempat judi tersebut, warga memanfaatkan situasi, dengan berdagang, ada yang daging kopi, Indomie, dan aneka jajanan lainnya.
Dari media dapat menduga, seperti judi sabung ayam tersebut, sudah diketahui oleh aparat keamanan sekitar wilayah tersebut. Namun sepertinya cuek dengan keadaan judi sabung ayam itu.
Diduga ada, upeti pengamanan yang tercipta disana, yakni antar pemilik tempat, korlap, kepada keamanan wilayah setempat.
Mengacu kepada UU tentang perjudian, antara penggelar tempat, pelaku judi, dapat dikenakan sanksi pidana penjara, seperti, ketentuan lain dalam RUU mengenai judi diatur dalam pasal 441, yang menyebutkan bahwa “setiap orang yang menggunakan kesempatan main judi” dipidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak kategori IV. Pidana denda kategori IV, menurut RUU, besarnya adalah Rp 300 juta
Hal lain yang juga dihapus tampaknya adalah pengulangan perbuatan. Menurut Pasal 304 ayat (2) KUHP, jika pelaku masih mengulangi perbuatannya dalam waktu dua tahun sejak dirinya dijatuhi pidana, maka hukuman maksimalnya bisa diperberat dari empat tahun menjadi enam tahun.
Mengeluarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian. Ancaman pidana dalam KUHP lama (Pasal 542) yang hanya hukuman kurungan satu bulan, oleh UU No. 7/1974 dinaikkan menjadi yang tertera dalam Pasal 303 KUHP sekarang.
Selain itu para penggelar judi, pemilik tempat, dan peserta judi, sesuai dengan UU Protokoler Kesehatan dapat diancam dengan UU Kesehatan, seperti,
Dia mengatakan sejumlah UU maupun pasal KUHP yang bisa digunakan itu antara lain seperti pasal 212, 216, 218 KUHP, hingga UU Karantina Kesehatan, maupun UU wabah penyakit. Jadi kami dari media, meminta kepada Aparatur wilayah keamanan setempat seperti dari pihak kepolisian dan Koramil, untuk mengingatkan, kalau perlu harus mengambil tindakan tegas secara hukum sebagaimana mestinya. (Red)