Jakarta, aspirasipublik.com – Wabah corona virus disease 2019 (covid-19), semakin hari semakin bertambah. Tidak saja menular di kota-kota besar, tetapi sudah sampai dan menjangkau pelosok-pelosok desa.
Pemerintah melalui Gugus Tugas Pencepatan Penanganan Covid-19 baik di pusat maupun daerah bersama seluruh komponen masyarakat telah melakukan berbagai upaya pemutusan rantai penyebaran virus corona.
Selain itu, terus dihimbau agar menjaga jarak sosial dan fisik (social/physical distancing), mencuci tangan pakai sabun dan selalu menggunakan masker bila keluar rumah.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat GEKIRA Fary Djemy Francis, upaya yang dilakukan pemerintah tidak saja melalui himbauan dan kebijakan tetapi juga dalam aksi nyata membantu serta menyumbang Alat Pelindung Diri (APD) bagi rumah-rumah sakit pemerintah dan para tenaga medis yang menjadi garda terdepan menghadapi corona ini.
Namun, kata Fary, pemerintah tidak bisa berjalan dan bergerak sendiri. Butuh dukungan dan partisipasi berbagai elemen masyarakat.
“Upaya yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mencegah covid-19 sudah cukup membantu namun harus diingat bahwa pemerintah tidak bisa berjalan dan bergerak sendiri. Perlu dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat,” ujar Fary saat persiapan pendistribusian #GEKIRA Berbagi Kasih, di Bekasi, Kamis (16/04/2020).
GEKIRA dalam hal ini, sambungnya, mengambil bagian untuk bersama pemerintah dan elemen masyarakat lainnya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Melalui gerakan #GEKIRA Berbagi KASIH, GEKIRA melihat ada segmen-segmen sosial kemasyarakatan tertentu yang harus dibantu karena kehadiran, tugas dan tanggung jawab mereka yang cukup besar dan strategis dalam memerangi dan mencegah penularan corona virus.
Ada tiga sasaran prioritas. Pertama, berbagi kasih dengan klinik-klinik kesehatan yang berada di wilayah perbatasan. Kedua, dengan kelompok-kelompok rentan di masyarakat seperti panti asuhan dan panti jompo.Ketiga, berbagi kasih dalam bentuk bantuan non medis kepada kelompok-kelompok rentan lainnya, orang-orang yang menjadi tulang punggung keluarga tetapi tidak bisa bekerja lagi sebagai dampak covid. (Obe)