Senin, Februari 17, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaVelbak Sampah Kampung Melayu Diduga Menjadi Ajang Pungli Beberapa Oknum

Velbak Sampah Kampung Melayu Diduga Menjadi Ajang Pungli Beberapa Oknum

spot_img

Jakarta, aspirasipublik.com – Sampah merupakan suatu benda yang tidak ternilai atau tidak berharga yang ada di sekitar lingkungan masyarakat. Di Indonesia kita dapat melihat sampah dimana-mana khususnya di daerah perkotaan dan sekarang menjadi masalah besar lingkungan Indonesia.

Sampah di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah social, ekonomi dan budaya. Dan hampir di semua kota di Indonesia mengalami kendala dalam mengolah sampah. Hal ini terjadi karena pengolahan TPA (tempat pembuangan akhir) di sebuah kota lahannya masih kurang sehingga masyarakat banyak membuang sampah di sungai.

Indonesia termasuk ke dalam 10 besar Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini tidak menutup kemungkinan menimbulkan sejumlah persoalan lanjutan, diantaranya adalah produksi sampah dan pembuangannya.

Salah satu diantaranya yang memiliki banyak permasalahan dengan sampah yaitu Kota Jakarta, kurangnya lokasi mengingat sulitnya lahan yang kosong yang ada di kota Jakarta menjadikan tempat penampungan sementara menjadi langka. Dimana fungsi daripada tempat penampungan sementara ini adalah sebagai tempat penampungan sampah yang diantar oleh petugas sampah dari setiap RT/RW dari beberapa kelurahan.

Salah satu diantaranya adalah penampungan sementara sampah kampung melayu berlokasi di wilayah kerja kelurahan bali mester, velbak kampung melayu ini menerima pengiriman sampah dari beberapa kelurahan antara lain, bali mester, rawa bunga, cipinang cempedak, bidara cina. Disini sampah-sampah ini dipilah dan sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis segera dinaikkan ke dalam truk sampah untuk di angkut ke tempat pembuangan akhir bantar gebang.

Menurut salah satu sumber kepada awak media baru-baru ini, pengankutan sampah di tempat ini dilakukan tiga kali dalam satu hari yaitu pada pagi hari, siang hari dan sore hari, sedangkan setiap pemuatan pada satu truk sampah terdapat delapan orang untuk satu tinmya, namun belakangan ini muncul satu penomena menarik, mengingat kondisi sekarang ini, ditengah ancaman virus korona di tempat ini masih ada saja oknum yang ingin melakukan pungutan liar kepada pekerja yang bekerja di velbak ini.

Hal ini diduga dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang hanya ingin pemperkaya diri sendiri, munculnya indikasi pungutan liar yang dilakukan seorang oknum berinisial H Juga W yang setiap pagi mendatangi tempat tersebut mengaku anggota LMK kelurahan bali mester meminta sejumlah uang Rp. 20ribu setiap hari kepada setiap pekerja yang ada di tempat ini. Apabila tidak diberikan maka para pekerja diancam tidak akan  diperbolehkan untuk melakukan kegiatan di tempat ini. Anehnya menurut salah satu oknum dana yang diminta yaitu sejumlah RP. 20rb/perpekerja akan digunakan untuk memperbaiki gerobak sampah, apabila ada gerobak sampah yang rusak, sedangkan hasil konformasi terhadap pihak kelurahan bali mester dengan salah satu pegawai disana mengatakan tidak ada menyuruh orang melakukan pungutan apapun bahkan menurutnya ketika mereka mau bekerja membenahi sampah dari tempat pemungutan menaikkannya ke  truk sampah untuk dikirim ke tempat pembuangan akhir bantar gebang itu juga sudah sangat membantu. Ucapnya kepada awak media ini. Menurut informasi dari masyarakat setempat adapun gerobak yang digunakan di tempat itu semuanya bertuliskan nama kelurahan, yang artinya gerobak yang digunakan disana adalah milik kelurahan bukan milik pribadi. Nah yang menjadi pertanyaan ialah kenapa oknum ini masih mau memanfaatkan situasi seperti ini, ataukah mungkin ada seseorang yang membekinginya…?. (Busron)

spot_img
POPULER
BACA JUGA
spot_img