Rabu, Februari 19, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaSetelah 1 Pasien di RSUD Haulussy Ambon dinyatakan Negatif, Kini Dilaporkan Satu...

Setelah 1 Pasien di RSUD Haulussy Ambon dinyatakan Negatif, Kini Dilaporkan Satu Pasien Positif Covid-19 di RST Latumeten Ambon

spot_img

Ambon, aspirasipublik.com – Kabar mencemaskan kembali hadir setelah beberapa hari lalu satu pasien yang sempat dikarantina di RSUD Haulussy Ambon dinyatakan negatif, kini satu pasien dinyatakan positif Covid -19 di RST Latumeten Ambon. Pasien yang dilaporkan berjenis kelamin perempuan berusia 74 tahun ini diketahui tiba dari Makassar, Sulawesi Selatan, pada 14 Maret 2020 lalu.

Pasien terduga ini merupakan warga Kota Ambon yang melakukan perjalanan ke Makassar. Setibanya di Ambon, pasien tersebut mengeluh lemas namun tidak menunjukkan gejala umum covid-19.

Dikarenakan yang bersangkutan tetap merasa lemas dan tak kunjung membaik sejak kedatangannya, pada 30 Maret, salah satu dokter praktek yang dikunjunginya menyarankan agar yang bersangkutan melakukan test menggunakan rapid test.

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Sabtu (04/04/2020) menyatakan hasil rapid test pada yang bersangkutan reaktif, aktif.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr. Meikal Pontoh menyatakan bahwa tingkat keakuratan Rapid Test tersebut hanya berkisar 80 persen.

Bisa positif palsu atau negatif palsu, kalau pemeriksaan spesimen di Laboratorium Kesehatan keakuratannya mencapai lebih dari 92 persen,” tegas Pontoh.

Sumber Aspirasi Publik di RST dr. Latumeten Amhon menjelaskan, pasien tersebut tinggal di kawasan Belakang Soya, Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Sumber ini juga menjelaskan bahwa pasien ini awalnya mengunjungi salah satu dokter pratek di kawasan Karang Panjang Kota Ambon.

“Dokter praktek pada waktu itu menyarankan agar pasien tersebut diperiksa secara lebih seksama di RSUD Haulussy, namun pihak keluarga menolak dan memutuskan mendatangi RST dr. Latumeten,” terang sumber ini.

Sumber yang tidak mau namanya dipublikasikan ini meminta kepada Gugus Tugas Covid-19 agar mempublikasikan  perjalanan (tracking) pasien yang bersangkutan mulai dari Makassar hingga tiba di Ambon.

Informasi yang diperoleh, pasien ke Makassar menengok cucunya yang sedang menyelesaikan kuliah disana.

Sumber Aspirasi Publik meminta agar pihak keluarga pasien dan tetangga juga harus diperiksa mengingat pasien tersebut dipastikan telah berinteraksi, bahkan, dan mereka harus dikarantina mandiri. Penelusuran juga harus dilakukan sejak tanggal pemeriksaan di dokter praktek, jam, serta orang-orang yang saat itu sedang berada di tempat praktek.

“Mulai dari pesawat yang ditumpangi pasien, nomor kursi, penumpang yang bersebelahan dengan pasien hingga keluarga pasien dan tetangga, bahkan dokter praktek dan siapa saja yang ada saat itu di tempat praktek dokter, semuanya harus didata dan diperiksa secara lengkap agar bisa diketahui masyarakat Kota Ambon,” kata sumber ini.

Munculnya (kembali) pasien yang positif terinfeksi Covid-19 di kota Ambon menjadi perhatian serius dan perbincangan di tengah masyarakat.

Pantauan Aspirasi Publik di kota Ambon, meski ditengah ancaman wabah yang belum juga usai, sebagian warga masih beraktifitas seperti biasa, para penjual dan pembeli masih meramaikan pasar Mardika. (Syafridhani Smaradhana)

spot_img
POPULER
BACA JUGA
spot_img