Jakarta, aspirasipublik.com – Pendidikan sangat penting untuk perkembangan ke depan bagi bangsa Indonesia. Terutama pendidikan dasar, karena pada jenjang pendidikan dasar peserta didik akan dibentuk karakter untuk menjadi seperti apa di masa mendatang.
Pemerintah harus memperhatikan hingga hal-hal yang detail seperti sarana dan prasarana yang kurang dan banyak yang perlu diperbarui, kekurangan buku perpustakaan, kekurangan guru, kualitas tenaga pendidik kualitas lulusan yang masih rendah, hingga anggaran dana pendidikan yang harus dialokasikan dengan baik sehingga dapat teralokasi demi tercapinya tujuan pendidikan itu sendiri.
Seperti halnya SDN Jatinega 10 Pagi Jl. Raya Bekasi Km. 17, Jatinegara, Kec. Cakung, Kota Jakarta Timur Prov. D.K.I. Jakarta. Sekolah ini dipimpin oleh kepala sekolah Usianna Rajagukguk, S. Pd. Memiliki 38 tenaga pendidik terdiri dari 14 Tenaga Pendidik, 5 PTK, 19 PD. Juga memiliki 8 ruang kelas, 2 ruang laboratorium, 2 ruang perpustakaan. Siswa Laki-laki: 214 orang dan Siswa Perempuan: 161 orang.
Pada sekolah ini dilakukan pendidikan yang berkesinambungan mengingat pada anak usia sekolah dasar antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, nalar berpikir mereka cenderung ingin tahu dan mencoba-coba. Hal ini yang mendasari, bahwa di sekolah dasar merupakan pusat dinamika pendidikan anak yang utama. Anak sekolah dasar akan lebih peka dan tajam dalam menyerap segala pengetahuannya. Oleh karena itu, agar tahap perkembangan belajar anak sekolah dasar dapat berjalan dengan optimal, diperlukan kedisiplinan pembelajaran yang berkesinambungan. Sehingga pada nantinya perkembangan belajar anak di sekolah dasar berkembang secara optimal.
Siapa yang tidak ingin memiliki anak yang pintar, cakap, kreatif dan juga berakhlak mulia.
Pendidikan pada sekolah tingkat dasar yang mata pelajarannya beragam dan harus mampu dikuasai oleh siswa. Keberagaman ini menyebabkan siswa harus lebih fokus dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas. tentunya hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk mampu merubah paradigma lama dan membuat paradigma baru yang dapat dan mampu diterima siswa di sekolah dan juga dapat diterima oleh masyarakat.
Sehingga siswa dan masyarakat beranggapan bahwa sekolah bukan hanya tempat untuk belajar dan mencari ilmu saja tetapi yang lebih penting keberadaan sekolah dapat membawa siswa nyaman, senang, dan menyenangkan dalam belajar sehingga siswa merasa betah dan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dari itu kemudian, diperlukan cara atau upaya menciptakansuasana sekolah dasar yang kondusif bagi terbentuknya integrasi hubungan yang baik.“Orang tua siswa juga berharap kegiatan-kegiatan ekstakurikuler juga sangat baik untuk meningkatkan ilmu pengetahuan siswa.” Ucap salah satu orang tua siswa kepada awak media ini beberapa waktu lalu. (James Sinaga)