Senin, Februari 17, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaPendidikanDr. H. NURSIAH, S. Sos., M. Si. Sekda Lombok Tengah Berhasil Meraih...

Dr. H. NURSIAH, S. Sos., M. Si. Sekda Lombok Tengah Berhasil Meraih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan Ke 92

spot_img

Jatinangor, aspirasipublik.com – Sidang Terbuka promosi Doktor Promovendus saudara H. Nursiah, NIM: DIP 04.214  dengan berjudul:  “Perspektif Participatory Budgeting  Pengelolaan Keuangan Daerah dalam Mendukung Pelayanan Dasar Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat” sebagai tahap akhir dari proses studi yang telah ditetapkan oleh Program Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri, acara dilaksanakan pada pukul 10.00 Wib sampai dengan selesai, Hari Rabu, 12 Pebruari 2020 di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat.

Sidang ujian terbuka ini merupakan kelanjutan dari proses studi dan bimbingan yang telah dilalui oleh Promovendus selama mengikuti Program Pendidikan Doktor. Naskah disertasi dalam sidang ini merupakan penyempurnaan dari naskah sebelumnya yang telah dikonsultasikan kembali kepada Tim Promotor dengan memperhatikan saran dan masukan dari penelaah/penguji yang terdiri atas: Promotor: Prof. Dr. H. M. Aries Djaenuri, MA. Co-Promotor:   Dr. Rossy Lambelanova, AP., S.IP., M. Si. Co-Promotor:      Dr. Lalu Wildan, M. Pd.

Penguji. 1. Dr. Hadi Prabowo, MM. 2. Prof. Dr. Khasan Effendy, M.Pd. 3. Prof. Dr. Ngadisah, MA. 4. Prof. Dr.  Tjahya Supriatna, SU. 5. Prof. Dr. Triyuni Soemartono, MM. 6. Dr. Sampara Lukman, MA. 7. Dr. Kusworo, M.Si. 8. Dr. Irwan Tahir, M.Si.

Sidang Terbuka yang dipimpin langsung oleh Direktur Pasca sarjana Dr Sampara Lukman ,MA . Dan Ketau Program Pasca Sarjana Prof. Dr. Ngadisah, MA. Yang Mewakili atas nama Plt Rektor IPDN Dr .Hadi Prabowo,MM. yang dihadiri oleh hampir seluruh Dinas dan Instansi se Lombok Tengah dan rekan-rekan program Doktoral semua angkatan dari angkatan satu sampai angkatan tujuh serta istri dan anak Promovendus. Setelah memperhatikan gagasan, semangat, dan ketekunan Promovendus dalam proses penulisan disertasi melalui  tahapan : kualifikasi, seminar usulan penelitian, yang dilanjutkan dengan ujian naskah disertasi, Tim Promotor mempunyai alasan kuat untuk menerima disertasi Promovendus sebagai sebuah karya ilmiah yang layak dijadikan dasar bagi pemberian gelar Doktor. di Institut  Pemerintahan  Dalam Negeri.

Sebelumnya, perkenankan kami Tim Promotor menyampaikan riwayat singkat Promovendus sebagai berikut: Promovendus dilahirkan di Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Pernikahannya dengan Hj. Winarsih, S.Pd telah dikaruniai 4 orang anak, yakni Neky Noorwinda Idealita, S. Kep., Ns, Noor Isnaini Idealita, S. Ked., Muhammad Naufal Rifki., Keisha Humaira Idealita. Jenjang pendidikan  umum Promovendus dimulai dari SD, SMP, SMA yang diselesaikan di Praya Lombok Tengah. Pada tahun 1990, Promovendus menyelesaikan jenjang pendidikan DIII/ APDN Mataram (Jurusan Pemerintahan),  Tahun 1997 berhasil meraih S1/ STIA LAN Bandung (Manajemen Pembangunan). Tahun 2001 berhasil menyelesaikan S2/UGM Yogyakarta (Jurusan Keuangan Daerah).

Promovendus merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Riwayat jabatan promovendus   Kasubsi LAPPD di Dinas Pendapatan Tahun 1998 s/d 2001, Kasubbag Perbendaharaan pada Bagian Keuangan Sekretariat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2001 s/d 2003, Camat Praya Timur  Tahun  2003 s/d 2004, Kepala Bagian Keuangan  pada Sekretariat Kabupaten Lombok Tengah Tahun  2004 s/d 2007, Kepala Dinas Pendapatan Tahun  2008 s/d 2009, Kepala Dinas Kebudayaan dan PariwisataTahun 2009, Asisten Administrasi Umum  Tahun 2009 s/d 2016, Sekretaris Daerah Kabupaten  Lombok Tengah  Tahun 2016 sampai Sekarang. Kursus dan latihan yang pernah diikuti, Latihan dan Tatalaksana Pembangunan Daerah di Mataram Tahun 1998, Kursus Keuangan Daerah di Ujung Pandang Tahun 1998, PPAT di Jakarta Tahun 2003, TOT Umum di Mataram Tahun 2002 TOT Keuangan Daerah di Jakarta Tahun 2002.

BOBOT MUTU AKADEMIK

Akulturasi dan Relevansi Masalah

Disertasi Promovendus yang berjudul “Perspektif Participatory Budgeting  Pengelolaan Keuangan Daerah dalam Mendukung Pelayanan Dasar Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat” secara konseptual berangkat dari fenomena yang berkembang era paradigma baru penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pada era reformasi proses penyelenggaraan pemerintahan daerah mendapatkan kewenangan lebih dalam mengelolah pemerintahan dan daerah secara mandiri berdasarkan kewenangan yang diperoleh. Akan tetapi, keleluasaan penyelenggaraan pemerintahan belum didukung dengan pengelolaan keuangan yang baik, hal tersebut ditunjukan dengan kemandirian fiskal pemerintah daerah masih jauh dari harapan. Kemandirian penyelenggaraan pemerintahan belum mampu menghadirkan kemandirian fiskal yang ditunjukan dengan masih tingginya ketergantungan fiskal pada pemerintah pusat sebesar 33,82%. Ketergantungan fiskal pemerintah daerah juga belum didukung dengan pengelolaan keuangan daerah yang berkualitas, dimana pelayanan dasar di Kabupaten Lombok Tengah belum mendapat porsi anggaran yang sesuai belanja pendidikan hanya mendapat porsi 4,9%, Kesehatan 5,8% dan Infrastruktur mendapat porsi lebih yakni 11%.  Data tersebut menunjukan pengelolaan keuangan daerah  terutama perencanaan dan penyusunan anggaran belum partisipatif sehingga belum dapat menyelesaikan  masalah masyarakat.

Orisinalitas Penelitian

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian terdahulu, baik dari segi variabel penelitian, teori yang digunakan, pemilihan informan, maupun teknik analisis data.

Kajian tentang pengelolaan keuangan yang difokuskan pada penganggaran partisipatif seperti yang dijelaskan oleh Wempler yang mengkaji tentang proses participatory budgeting. Penelitian ini dilaksanakan dengan metodologi kualitatif dalam membedah rumusan permasalahan sekaligus juga mendesain model.

Disain Penelitian

Setiap aktivitas penelitian sejak awal idealnya harus dilengkapi dengan desain penelitian yang telah ditentukan dengan jelas pendekatan/desain penelitian yang akan digunakan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian eksploratif (exploratory research) yang digunakan sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, situasi dan kondisi dari lokasi dimana penelitian dilakukan. Tujuan penggunaan desain penelitian eksploratif pada penelitian ini adalah untuk menjajaki secara lebih mendalam, khususnya mengenai masalah pengelolaan keuangan daerah dari perspektif participatory Budgeting serta kendala-kendala yang dihadapi di lapangan, penelitian secara lebih mendalam dan komprehensif. Sejalan dengan hal tersebut, maka penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif untuk mendalami dan menjajaki serta menjelaskan proses persiapan, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat persiapan dan strategi-strategi dalam mengefektifkan pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif di Kabupaten Lombok Tengah.

Sistemika Penyusunan Disertasi

Sistematika penyusunan disertasi ini telah sesuai dengan sistematika terbaru menurut ketentuan yang berlaku pada Program Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

Hasil Penelitian dan Manfaatnya

Pada pembahasan ini akan meramu kembali hasil penelitian yang telah dibahas secara ringkas sebagai intisari dari pokok-pokok penting penelitian terkait dengan pengelolaan keuangan daerah perspektif participatory budgeting pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah yang dirumuskan dalam bentuk kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Proses pengelolaan keuangan daerah tahun 2018 yang terkait dengan perencanaan dan penyusunan anggaran yang berlangsung pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah belum berjalan partisipatif. Hal tersebut ditemukan melalui partisipatif hanya masih terbatas pada keterlibatan para elit dalam lingkup pemerintahan daerah dan pemerintah desa semata. Keterlibatan pihak lain di luar pemerintah masih sangat terbatas pada proses musyawarah kecamatan. Pada proses penyusunan anggaran masih didominasi peranan pemerintahan tanpa keterlibatan pihak lain dari luar pemerintahan. Terbatasnya keterlibatan para pihak berkepentingan menjadikan proses penganggaran belum dapat menampung program kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2. Berdasarkan identifikasi pada hasil analisis dan pembahasan setidaknya ada dua hal yang menjadi faktor penghambat proses penganggaran partisipatif di Kabupaten Lombok Tengah, antara lain: kapabilitas sumber daya manusia dan keterbatasan akses keterlibatan para pihak. Kedua faktor tersebut menjadikan proses penganggaran berlangsung belum partisipatif karena dari segi sumber daya manusia masih ada perbedaan pandangan bahwa proses perencanaan dan penganggaran adalah dua proses yang berbeda, sehingga pada proses penyusunan anggaran lebih didominasi oleh pihak pemerintah tanpa adanya keterlibatan pihak lain. Sedangkan dari segi keterbatasan akses keterlibatan para pihak mengakibatkan proses input informasi dari pihak lain di luar pemerintahan tidak maksimal yang berdampak pada kualitas perencanaan dan penganggaran yang dilaksanakan. 3. Pengelolaan keuangan daerah terutama tahapan penganggaran yang terdiri dari perencanaan dan penyusunan anggaran merupakan tahapan yang sangat kompleks karena terkait dengan berbagai metode dan kepentingan berbagai pihak. Maka desain model pengelolaan keuangan daerah perspektif participatory budgeting yang belum ada modelnya didesain oleh peneliti dengan bentuk lingkaran oval yang menggambarkan keberlanjutan dalam proses penganggaran agar menjadi proses pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat secara terus-menerus mengingat proses penganggaran juga merupakan proses rutin dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Model tersebut dilengkapi prasyarat sebagai input proses participarory budgeting yang terdiri dari Capabilities, Public Trust dan Access bagi pihak yang berkepentingan. Selain itu model tersebut juga dilengkapi dengan dimensi drivers (pendorong) untuk menjaga konsistensi proses partisipasi penganggaran. Kesemua dimensi model tersebut diharapkan dapat memberikan outcome bagi terwujudnya harapan bersama semua pihak dalam penganggaran.

Setelah berjalan selam tiga jam dengan Tanya jawab yang panjang antara promovendus dan penguji serta promotor ,co Promotor akirnya saudara H. NURSIAH dengan bangga Berhak menyandang Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan yang ke _92__ dengan Disertasi yang berjudul “Perspektif Participatory Budgeting Pengelolaan Keuangan Daerah dalam Mendukung Pelayanan Dasar Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat.”   Dengan disertasi tersebut saudara telah berhasil mencapai prestasi studi yang layak dibanggakan, Saudara juga berhasil menyusun konsep yang baru sebagai hasil pengembangan Teori. Konsep-konsep baru tersebut merupakan suatu kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu pemerintahan yang semakin fungsional untuk mengkritisi fenomena pemerintahan yang berkembang sesuai dengan paradigma baru pemerintahan.Doktor H. NURSIAH, dengan prestasi studi ini dan dengan ilmu yang Saudara dapatkan selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Ilmu Pemerintahan, kini Saudara dihadapkan pada tantangan yang lebih besar dan sekaligus tuntutan profesi yang lebih berat. Artinya, secara keilmuan, Saudara dituntut  untuk secara berkelanjutan mendarmabaktikan ilmu pemerintahan tersebut bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara yang kita cintai ini. Kami berharap dan berpesan kepada Saudara agar dapat membuktikan segenap kemampuan profesional Saudara di berbagai bidang, serta berperan aktif dalam pengembangan ilmu pemerintahan pada khususnya. Jauhkanlah rasa bangga yang berlebihan  yang dapat berujung pada kesombongan, gunakanlah ilmu padi yang semakin berisi semakin merunduk,  dan jadilah insan profesional yang bertakwa dan  berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. (Joko Susilo Raharjo)

spot_img
POPULER
BACA JUGA
spot_img