Jonggol, aspirasipublik.com – Perayaan acara Natal dipenghujung tahun 2019 di Gereja GPdI Jonggol pada tanggal 25/12/19 dipenuhi para jemaat gereja, dimana jemaat gereja GPdI Jonggol beserta Jemaat GPdI Bukit Putra secara bersama-sama mengadakan kebaktian ibadah Natal bersama di gereja GPdI Jonggol.
Pada perayaan natal kali ini tidak jauh berbeda dengan perayaan-perayaan natal sebelumnya di mana tempat ruangan gereja ini dipenuhi dengan atribut-atribut natal, ada pohon natal, serta pernak-pernik yang menunjukkan keceriaan.
Tampak para jemaat sangat antusias dan penuh sukacita mengikuti perayaan natal tahun 2019 ini, dimana hari ini diperingati seluruh umat kristiani di seluruh dunia yaitu memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus, dimana ia lahir kedunia ini untuk menebus seluruh dosa umat manusia. Yang menjadi panutan ialah karena Tuhan Yesus lahir di kandang domba yaitu di tempat yang hina, hal ini yang menjadi tauladan buat semua orang dimana hari natal diperingati dengan suka cita dan kemeriahan tetapi tidak perlu berlebihan, yang perlu kita teladani adalah sifat Tuhan Yesus kristus yang telah rela berkorban untuk menebus dosa manusia.
Di dalam gereja GPDI Jonggol, kursi-kursi di penuhi dengan jemaat beserta keluarganya, tampak pula deretan muda-mudi, dan yang tidak kalah menarik adalah sederetan bangku yang dipenuhi anak-anak sekolah minggu. Mereka sangat antusias mengikuti setiap hari natal, karena dibenak mereka banyak acara, cerita serta berita yang menarik tentang natal. Yaitu hari kelahiran Tuhan Yesus Sang Penebus.
Pada Natal kali ini, ibu gembala GPdI Jonggol Merry Asa,S.Th memberikan kotbah bagaimana ia beserta seluruh jemaat telah diberkati oleh Tuhan dari tahun-ketahun, karena hingga tahun 2019 ini kita masih diberikan kehidupan dan rejeki sehingga natal tahun 2019 ini kita masih bisa menjalaninya. Ada beberapa kunci kehidupan yang harus kita jalanni bila kita ingin hidup di dalam tuhan, ketekunan dan komitmen, apa bila kita tekun maka apa yang kita cita-citakan akan tercapai, demikian juga komitmen kita harus konsisten dalam hidup ini jangan mudah goyah. Oleh karena kedua hal itu Tuhan akan mengasihi kita. Melihat apa yang telah kita perbuat, dengan demikan kita akan diberkati oleh Tuhan.
Acara natal ini dihiasi dengan penampilan anak-anak sekolah minggu yang sangat ceria, beberapa perporma yang ditampilkan seperti pujian dan tarian seakan menghibur hati kita bahkan dapat mengghilangkan kesedihan yang telah kita alami di kehidupan sehari-hari, mengingat keceriaan mereka adalah keceriaan yang tulus dari dalam hati.
Satu hal lagi yang tidak bisa dilupakan adalah saat-saat pembagian hadiah natal, tampak anak –anak penuh ceria menerima bingkisan yang mungkin nilainya tidak seberapa tetapi makna yang tertera pada acara serta pemberian bungkusan tersebut seakan tertanam didalam lubuk sanubari mereka bertahu-tahun dan akan diingat setiap tahunnya dimana hari natal adalah dimana hari akan mendapatkan hadiah.
Sebelum acara ditutup, sepatah-dua patah kata disampaikan Kapolsek Jonggol AKP. Agus Hidayat S.H., “Saya berterima kasih kepada bapak-ibu sekalian , pada hari yang penuh kasih ini saya mengucapkan selamat hari natal” ucapnya dan beliau juga tak lupa mengajak jemaat untuk menjadikan momen natal ini,menjadi hari penuh cinta kasih kepada semua umat ciptaan Tuhan .
Tidak kalah menarik pada kesempatan ini PERWAKAB (Persaudaraan Warga Kalimantan Barat) Kecamatan Jonggol memberikan bingkisan berupa sembako kepada ibu gembala GPdI Jonggol untuk diberikan kepada jemaat gerejanya yang kurang mampu dalam perekonomian. Secara simbolis hal ini diberikan kepada bapak Simon, sedangkan sisanya diberikan kepada panitia agar diserahkan kepada jemaat lainnya yang dianggap kurang mampu dalam hal perekonomian.
Dipenghujung acara Bapak Pdt. Glen Lassut,S.Th selaku bapak gembala GPdI Bukit Putra beserta ibu Pdt. Merry Asa mendapatkan kado dari jemaat gereja.
Acara dilanjutkan dengan bersalam-salaman serta bersilaturahmi satu sama lainnya jemaat gereja GPdI Jonggol maupun Bukit Putra sambil panitia natal memberikan bingkisan snack/makanan ringan kepada seluruh jemaat yang akan keluar gereja untuk meninggalkan tempat. (Lena)
