
Jakarta, aspirasipublik.com – Pertemuan tahunan bank Indonesia 2019 provinsi DKI Jakarta, dihari yang selasa , tanggal 10 Desember telah berlangsung, pertemuan tahunan Bank Indonesia 2019 Provinsi DKI Jakarta dengan tema “Sinergi Transformasi dan Inovasi :Memperkuat ketahanan, mendorong pertumbuhan ” bertempat di Grand on Thamrin Ballroom Pullman Jakarta .

Diawali dengan tarian khas betawi selamat datang , lalu para hadirin diminta untum bersama menyanyikan dengan hikmat Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, acara dilanjutkan dengan pemutaran video serta sanbutan dan paparan dari Kepala Perwakilan BI Provisinsi dan dilanjutkan kata sambutan dari Gubernur DKI Jakarta dan ditutup dengan peragaan busana sebuah acara yang dikemas dengan sangat baik dan bermakna.
Turut hadir selain pelaku ekonomi juga kepala PPATK DKI DR Dian, Staf Ahli menteri bidang ekonomi dan Kawasan kreatif – DR Anang, Kepala BPS – Buyung airlangga dan pihak yang mewakili instasi terkait.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta , Hamid Ponco wibowo menyampaikan update ekonomi dan prosek ekonomi, dan menyatakan bahwa stabilitas tetap aman walupun ada lima kondisi yang perlu di antisipasi yaitu 1. Global ekonomi yang menurun di 2019 akan terus berlanjut di tahun mendatang, 2. EFektifitas kebijakan moneter, 3. Kebutuhan akan investor dengan iklim investasi yang baik 4, pertumbuhan digitlisasi yang cepat dan 5. Efek digitaliasi yang merubah perilaku pasar dan kesemuannya itu akan dapat diatasi dengan melakukan Sinergi, Innovasi dan Transformasi.

Gubernur DKI Jakarta yang diwakli oleh ir.Suharti MA, PHD yang menjabat Deputi Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman yang juga kepala Bappeda serta ibu desry Damayanti selaku deputi Bank Indonesia juga turut hadir dalam acara ni,Bapak Gubernur melalui ibu suharti menyampaikan besar harapan agar terjalin kolaborasi yang baik guna perkembangan ekonomi dan pembangunan di semua sektor di DKI Jakarta , saat ini jakarta masih menghadapi beberapa tantangan besar seperti pengembangan pendidikan, mobilitas penduduk yang besar, infrastruktur terutama kebutuhan air bersih, begitu juga dengan kebutuhan hunian yang kepemilikannya hanya baru 50 persen dan harga naik property yang mengingkat rata rata 33 persen tapi kenaikan pendapatan penduduk rata rata sama dengan inflasi, persampahan juga menjadi tantangan bagi Jakarta kedepan serta pengelolaan limbah tetapi diluar hal diatas jakarta harus terus bertumbuh sebagai kota yang terbaik dan sadar bahwa digitalisasi akan sangat penting sehingga jakarta akan bergerak ke era digitalisasi 4.0. (Disampaikan Langsung dari Hotel Pullman oleh Poltak -Anker)