
Tangerang, aspirasipublik.com – Infrastuktur merupakan organ yang penting demi kelangsungan hidup sebuah daerah. Namun, melakukan investasi pembangunan infrastruktur Indonesia akan memberikan kesempatan memberikan manfaat bagi kemajuan suatu daerah. Sebab,secara tidak langsung memberikan kontribusi dalam berbagai hal berikut.

Namun sangat disayangkan ketika kegiatan pembangunan tidak dilakukan sebagaimana perencanaan sebelaumnya. Seperti halnya kegiatan proyek betonisasi di Kampung Babakan RT 02 RW 06 Kelurahan Binong Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang diduga tidak sesuai spesifikasi.
Adanya dugaan kecurangan penyelewengan dengan mengurangi volume pekerjaan proyek fisik jalan lingkungan mungkin sudah mendarah daging bagi para pemangku kebijakan khususnya di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang yang diduga ada oknum-oknum yang sudah kongkalingkong sengaja mengambil keuntungan dari setiap kegiatan proyek.
Karena lemahnya pengawasan pada saat pelaksanaan kegiatan hingga pemeriksaan hasil pekerjaan (PHO) yang diduga menjadi faktor sangat mempengaruhi bagi hasil kegiatan proyek fisik yang digelar oleh pihak Kecamatan Curug. Pasalnya, di area pekerjaan tidak terlihat plang papan proyek terpampang , Kamis (7/11/2019).
Mandor Eman saat dikonfirmasi mengatakan, tidak tahu pasti berapa anggaran serta nama perusahaannya sendiri yang mengerjakan. “Untuk anggaran gak tau pak nama CV saya lupa,” ujar Eman kepada awak media.
Selain itu, Eman berkomentar selaku mandor dilokasi pengerjaan untuk ketebalan beton mencapai 20 centimeter dan panjang mencapai 123 meter. Namun, fakta dilapangan hasil investigasi tinggi volume beton tidak sampai 20 centimeter berbeda dengan tinggi volume begisting dengan ketinggian volume 20 centimeter.
“Untuk ketebalan 20 centimeter dan ada penambahan untuk panjangnya 4 meter atas permintaan warga,” jelas Eman siap bertanggung jawab atas statmennya apabila volume tinggi beton tersebut tidak sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan.
Lebih lanjut Eman menjelaskan, untuk pemasangan besi dowel sudah sesuai dengan RAB dengan jarak per’sepuluh meter dengan keselurahan jumlah besi dowel 10 batang.
Pantauan dilapangan diduga pembesian dowel tidak terpasang sesuai per’segmen dan tidak dipasang semua dilokasi pekerjaan. Diduga hanya dipasang dua besi dowel saat gelar beton. Hal itu, di perkuat oleh Eman selaku mandor pekerja yang akhirnya mau berkomentar terkait pembesian dowel.
“Kalo RAB segitu pak sepuluh meter, besinya ukuran dua belas, dowel emang dipasang dua, disuruhnya begitu,” tambah Eman.
Ditempat terpisah salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, membenarkan untuk penambahan lebar volume atas permintaan warga bukan panjang volume.
“Iya emang kita minta ditambahkan panjangnya empat meter ke samping,” ungkap warga.
Warga setempat mengatakan, seharusnya didalam kegiatan seperti ini baik pelaksana ataupun pengawas dari Konsultan dan Dinas harusnya menyaksikan dan mengawasi kegiatan ini.
“Saya kira pihak pengawas dari Dinas atau pihak Kecamatan telah lalai dalam pengawasan proyek peningkatan jalan di Kampung Babakan Binong. Sehingga mutu pekerjaan tidak sesuai harapan masyarakat pas lihat abang-abang dari media,” kata warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini dimuat belum ada satu pun pihak terkait satuan kerja pemerintahan Kabupaten Tangerang baik Kecamatan maupun Kelurahan, yang dapat menjelaskan asal usul proyek tersebut dan sumber anggarannya karena tidak ada dilokasi. (Parlin)