Bekasi, aspirasipublik.com – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Rahayu 01 pagi ini sempat menjadi sorotan masyarakat sekitar, khususnya masyarakat yang melintas jalan raya pelaukan, Desa Karang Rahayu Kecamatan Karang Bahagia.
Pasalnya pada pagi ini Jum’at (25/10/19) SDN Karang Rahayu 01 di temukan selembaran kertas yang menempel di tembok-tembok sekolah bertulisan bahwa Sekolah ini di Segel dan terpampang spanduk besar bahwa berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi Perkara no: 200/Pdt.G/2017/PN.Bks.
Yang dikuatkan oleh keputusan pengadilan tinggi Bandung tanggal 29 Januari 2018 Nomor: 557/PDT/2017/PT.BDG.

Kemudian putusan tersebut di kuatkan lagi oleh putusan Mahkamah Agung RI tanggal 19 Desember 2018 Nomor: 2982K/Pdt/2018.
Atas dasar Amar Putusan pengadilan tersebut diminta kepada Bupati Bekasi untuk segera mengosongkan lahan ini yang menjadi objek Perkara.
Ini membuat para wali murid yang sedang mengantar anaknya sekolah sepintas kaget, lalu pada saat pemasangan spanduk ada beberapa siswa dan guru yang histeris menangis dengan penyegelan lahan sekolah tersebut.
Jelas ini sangat menggangu Kegiatan Belajar mengajar (KBM) para siswa maupun guru yang ada di SDN Karang Rahayu 01.
Badri Spd. Selaku Kepsek SDN Karang Rahayu 01 memaparkan kepada aspirasipublik.com “tanah sekolah ini memang bermasalah sudah lama, saya sudah ajukan itu saat forum Musrenbang, namun pemerintah belum bisa Membayar kepada pemilik tanah, dengan dalih bahwa belum masuk ke Anggaran APBD 2019.
“Pemerintahan pun meminta waktu sampai tahun 2020, lanjutnya Kepsek “namun si pemilik tanah tersebut menjelang akhir 2019 ini sudah tidak mau bersabar lagi sehingga melakukan penyegelan, dia meminta pembayaran berdasarkan harga keputusan pengadilan yang bernominal permeter Rp. 1.000.000 (satu juta) dengan luas tanah 1270 M2.
“saya sudah mencoba komunikasi dengan pemerintah daerah, dengan jawaban pembayaran akan dilakukan di tahun anggaran 2020.” Ucapnya Badri.
Si pemilik tanah Ini sudah seminggu yang lalu memberitahukan kepada saya akan melakukan penyegelan, dengan alasan saya mencoba komunikasi dengan pemerintah daerah dulu, setelah satu Minggu saya beritahu bahwa pembayaran tanah tetap di tahun 2020, maka si pemilik tanah dan ahli waris akhirnya melakukan penyegelan ini” Ungkapnya Kepsek.
Dengan adanya penyegelan ini Kepsek SDN Karang Rahayu 01 ini khawatir akan menggangu Kegiatan Belajar mengajarnya sehingga para siswa menjadi korbannya, kepsek pun berharap penuh agar pemerintah daerah cepat menyelesaikan permasalahan ini.
“Saya selaku Kepsek sedang mencoba mediasi antara pihak pemerintah daerah dengan pemilik tanah, hari ini kami bisa melakukan KBM namun besok atau lusa jika si pemilik tanah mengunci sekolah kami pun tidak bisa berbuat apa apa,semoga ada solusi terbaik yang di berikan oleh pemerintah daerah agar KBM kami tidak terganggu.” Tutup Badri.(sugi)