Lam teng, aspirasipublik.com – Lagi lagi kampung sumber rejeki mendaptan bantuan pemerintah di turunkan ke pelosok daerah bertujuan supaya masyarakat bisa lebih maju, makmur, sehingga bisa sukses, dana itu adalah anggaran dana desa disingkat ( ADD )
Tentunya anggaran tersebut dapat digunakan, serta dalam penggunaanya harus ada penangung jawap, pengguna anggaran ,tentunya ada peraturan peraturan yang telah di tentukan oleh pemerintah yang harus Di patuhi.
Demilian halnya dengan dana ,”BUMK”di desa sumber rejeki tahun 2018 yang di realisasikan dari anggaran dana desa ( ADD )dengan jumlah anggaran Rp 100.000.000 (setatus juta rupiah )hanya di belikan sapi 5 ekor dengan kisaran harga tertinggi yaitu Rp 15.000.000. itu pun tidak sesuai dengan pembelian dengan harga tersebut.
Dari kelima sapi tersebut di pelihara oleh kasto dan suyut , hasil pantauan dari wartawan lipsus media aspirasi publik, “sapi yang di pelihara suyut yang jantan di ambil oleh (MSW) selaku bendahara dan (DN) selaku bpk di desa tersebut.”
Karena suyut hanya melihara ya langsung dikasihkan dan suyut dikasih uang untuk upah melihara Rp 500.000, kemudian esok harinya sapi itu dimuat dan dibawa oleh MSW.Sampai dengan berita ini diterbitkan bendahara MSW tidak bisa di temui dan ketua BUMK hanya memegang Surat perjanjian yang sifat nya dirahasiakan tentang penjualan sapi tersebut. ( lucky )
