Jakarta Selatan, aspirasipublik.com Sesepuh Nusantara dan ribuan massa yang tergabung dalam Poesaka Noesantara peringati gebyar nusantara dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional di Museum Satria Mandala yang terpusat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan senin (20/5/2019).
Diketahui acara tersebut dihadiri ribuan massa yang tergabung dari seluruh pelosok Indonesia, diacara tersebut juga di meriahkan oleh musik khas daerah dan tarian budaya nusantara.
“Permasalahan nusantara harus diselesaikan dengan cara Nusantara serta dengan sesepuh nusantara. Bukan cara budaya luar negeri,” jelas Ketua umum Poeska Noesantara Imam Sugiarto.
Imam menambahkan, bagi siapapun yang tidak setuju dengan adanya negeri nusantara ataupun pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Kami persilahkan dengan hormat untuk angkat kaki tinggalkan negeri nusantara yang tercinta ini,” tambahnya
![](http://www.aspirasipublik.com/wp-content/uploads/2019/05/Poesaka-Noesantara-Gelar-Gebyar-Nusantara-Peringati-Hari-Kebangkitan-Nasional1-300x300.jpg)
Imam mengatakan, jangan merusak dan menghasut atau mengadu domba demi kepentingan sesaat sebab kita putra putri nusantara akan mempertahankan dengan jiwa raga.
“Kami putra putri nusantara akan mempertahankan dengan segenap Jiwa raga Kami dan nusantara tetap ada untuk selama-lamanya,” Ucapnya .
Hal itu kata Imam, Poesaka Noesantara kembali dengan dasar pemikiran Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa yang sudah berdiri sejak abad 14, bahwa Republik Indonesia belum ada. Cakrawala mandala dwipantara adalah cita-cita luhur menyatukan kerajaan-kerajaan diseluruh penjuru negeri menjadi nusantara.
“Maka dari itu mari amalkan dan laksanakan Bhinneka Tunggal Ika dan lakukan keputusan kongres pemuda tahun 1928 serta mengimplementasikan dasar teks proklamasi dengan baik dan benar, selain itu juga harus menaati Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” Pungkasnya.(sugi)