Jakarta, aspirasipublik.com – Bantuan Dana BOS & BOP yang diturunkan pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), tujuannya untuk memenuhi standar layanan, minimal proses kegiatan belajar mengajar pada satuan pendidikan dasar khususnya di bidang sarana dan prasarana.
SDN Karet Kuningan 03 Kecamatan Setia Budi Jakarta Selatan, merupakan salah satu sekolah yang mendapatkan bantuan dana BOS & BOP setiap tahunnya, namaun sangat disayangkan informasi yang beredar di seputar sekolahan sarana dan prasarana di sekolah ini sangat memprihatinkan . Saat Wartawan aspirasipublik.com pada Jumat (10/5/2019) Mami Karmina Selaku kepala sekolah SDN Karet Kuningan 03 mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan perawatan gedung sekolah dua tahun lalu dan sekarang juga lagi ada perawatan gedung sedang dilakukan bang ucapannya.
Tetapi dari pantauan awak media ini di lapangan masih banyak sarana dan prasaranan gedung sekolah yang rusak dan tidak layak contohnya plafon pada bolong, kayunya pada keropos, cat pada terkelupas, Keramik pada pecah dan WCnya juga sangat kotor dan jorok.

Ketika ditanyakan mengenai siapa rekanan di sekolah ini, sangat disayangkan Mami Karmina selaku kepala sekolah mengatakan kalau untuk pengerjaan tidak memakai rekanan dan dikerjakan sendiri, dari hasil penjelasan kepala sekolah kepada awak media atau LSM tidak perlu tau untuk anggaran Sekolah. Ini menunjukkan tidak ada keterbukaan informasi publik (KIP) No. 14 tahun 2008, han ini memperkuat indikasi dugaan anggaran Dana BOS &BOP untuk perawatan gedung sekolah diduga masuk kantong pribadi.
Karena menurut informasi yang beredar selama menjabat kepala sekolah SDN Karet Kuningan 03 ia lebih dari empat tahun lebih menjabat kepala sekolah dan gedung sekolah tidak ada perubahan sama sekali. Pertanyaan apakah anggaran gedung sekolah masuk kantong pribadi dan yang lebih aneh lagi kkn (Korupsi kolusi dan nepotisme) sangat dipertontonkan disekolah ini karena salah satu pegawai yang menjadi operator di sekolah ini adalah menantunya sendiri. (Rasjid)