Jakarta, aspirasipublik.com – Universitas Mpu Tantular (UMT) bersama Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah (DJP Kanwil) Jakarta Timur mengadakan Dialog Perpajakan dengan tema “Update Peraturan Pajak Terkini” yang dihadiri oleh para dosen pengampuh mata kuliah perpajakan perguruan tinggi se Jakarta Timur.
Dalam sambutannya Dekan Fakultas Ekonomi Dr. Sarton Sinambela, MM menyambut baik terlesenggaranya Dialog Perpajakan tersebut. “Kami menyambut baik terlenggaranya kegiatan ini, sebagai upaya untuk mengupdate peraturan pajak terkini yang akan membantu para dosen dalam mengajar mata kuliah perpajakan terhadap mahasiswa,” ujarnya saat memberikan sambutan hari ini Kamis, 25 April 2019 bertempat di ruang Tiopan lantai 7 Kampus A Universitas Mpu Tantular.
Topik yang dibahas pada dialog perpajakan kali ini adalah update peraturan pajak terkini seperti PP 23/2018 tentang Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 192/PMK.03/2018 tentang Pelaksanaan Pengkreditan Pajak atas Penghasilan dari Luar Negeri. Narasumber yang hadir adalah Niken dan Dona dari Kanwil DJP Jakarta Timur serta Tongam Sinambela dari Universitas Mpu Tantular.

Dalam paparannya Niken, menjelaskan tentang perlakuan PMK 192/PMK.03/2018 tentang Pelaksanaan Pengkreditan Pajak atas Penghasilan dari Luar Negeri. Dia menjelaskan penentuan sumber penghasilan di luar negeri berupa penghasilan dari saham dan sekuritas lainnya, penghasilan berupa bunga, royalti dan sewa, penghasilan imbalan sehubungan dengan jasa, kegiatan dan pekerjaan lainnya. Niken juga menjelaskan subjek dan objek pajak serta cara penghitungan dan pelaporan pajaknya.
Materi kedua disampaikan oleh Dona yang juga mewakili Kanwil DJP Jakarta Timur. Dona membahas PP 23/2018 tentang pajak UMKM. Dalam paparannya Dona menjelaskan bahwa dalam PP 23/2018 diberlakukan penurunan tarif pajak dari yang sebelumnya 1 persen menjadi 0.5 persen. “dengan adanya PP 23/2018 akan mempermudah pelaku usaha untuk melaporkan pajaknya,” ucap Dona.
Senada dengan Dona, Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Mpu Tantular Tongam Sinambela menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak. Oleh sebab itu, Ia menghimbau agar para dosen perpajakan yang menghadiri dialog tersebut terlebih dahulu menyampaikan manfaat membayar pajak terhadap mahasiswanya. “Sebagai sesama dosen kita perlu membekali mahasiswa, tidak saja soal bagaimana menghitung pajak. Lebih dari itu, kita sebagai dosen juga perlu menekankan manfaat pajak secara umum terhadap mahasiswa. Bahwa pajak sangat penting untuk pembagunan bangsa dan negara. Hal itu akan mendorong kesadaran mahasiswa saat mereka bekerja,” ujarnya.

Sesi Tanya jawap pada dialog kali ini sangat seru dimana beberapa pertanyaan, pendapat ataupun saran membuat dialog ini sangat menarik, munculnya perdebatan-perdebatan dan beda pendapat yang sifatnya membangun membuat dialog kali ini terkesan sangat interaktif, hampir semua peserta yang berjumlah puluhan orang ingin memberikan pertanyaan. Mengingat selain dosen para peserta juga banyak yang memiliki profesi menjadi konsultan di tempat lain ataupun bekerja pada konsultan tertentu.
Para dosen yang hadir dan berpartisipasi pada dialog ini adalah dari berbagai kampus se Jakarta Timur yaitu: Universitas Mpu Tantular, Universitas Azzahra, Universitas Borobudur, Universitas Darma Persada, Universitas Islam Jakarta (UID), Universitas Jaya Baya, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Muhammadiayah Prof. DR. Hamka, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Respati Indonesia (Urindo), Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Universitas Wiraswasta Indonesia (UWIN), Universitas Terbuka, STIE Swadaya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI), Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia (STPI, STIE Pengembangan Bisnis dan Manajemen, STIE Tunas Nusantara, Institut Bisnis Nusantara (IBN), Institut Bisnis dan Multi Media ASMI dan KALBIS Institut. (Obe)