Kamis, Februari 20, 2025
- Advertisement -spot_img
BerandaBeritaDiskusi Publik PINTU Aceh dan ZWA Terkait "Pemilu Ramah Lingkungan"

Diskusi Publik PINTU Aceh dan ZWA Terkait “Pemilu Ramah Lingkungan”

spot_img

Jakarta, aspirasipublik.com – Komunitas PINTU Aceh dan ZWA selenggarakan diskusi publik dengan tema ‘Pemilu Ramah Lingkungan’

Komunitas Perhimpunan Intelektual Muda (PINTU Aceh) bersama dengan Komunitas Zero Waste Aceh menggelar diskusi publik dengan tema ‘Pemilu Ramah Lingkungan, menyambut pemilu damai 2019’. Kegiatan ini dibuka Sekda kota Banda Aceh, Ir Bahagia Dipl, SE.  di Aula Lantai II Gedung C, Kompleks Balai Kota Banda Aceh, Senin (11/2/2019).

Sekda yang mewakili Wali Kota, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PINTU Aceh dan Komunitas Zero Waste Aceh (ZWA) yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Katanya, melalui tema ‘Pemilu Ramah Lingkungan, menyambut pemilu damai 2019’ semua pihak bisa diingatkan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya ramah terhadap lingkungan atau tidak merusak lingkungan.

Sekda juga menilai penyelenggaraan diskusi publik ini merupakan suatu momentum yang sangat tepat dan relevan dengan perkembangan situasi yang aktual, dimana saat ini para calon yang ingin berkontestasi pada Pemilu 17 April 2019 mendatang sedang memasuki masa kampanye.

“Tentunya menjadi masalah bersama ketika pemasangan atribut kampanye di sembarang tempat dan penggunaan bahan atribut yang tidak ramah lingkungan, serta penempatan atribut menggunakan pohon sebagai media kampanye, sehingga hal ini menjadi masalah yang sering terjadi dalam pemilu selama ini, terutama setelah selesainya proses kampanye ini akan memunculkan masalah pada sampah seperti atribut yang bertebaran di setiap sudut kota,” ungkap Bahagia.

Ada beberapa harapan yang disampaikan Sekda saat membuka diskusi ini. Bahagia berharap hasil diskusi ini nantinya dapat menjadi dasar atau sumber pengetahuan dalam menjawab berbagai persoalan bangsa ini, untuk lebih baik kedepannya.

“Saya sangat berharap, seluruh kita yang hadir di sini, apa pun latar belakang kita, dapat memberikan masukan dan saran agar kegiatan diskusi ini dapat berlangsung dengan sempurna,” pinta Bahagia.

“Kita semua harus memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan Banda Aceh yang bersih dari sampah serta mengurangi pemasangan atribut yang dapat membuat lingkungan menjadi rusak. Marilah kita wujudkan lingkungan yang bersih indah dan nyaman, karena hal tersebut sudah sepatutnya menjadi kewajiban kita bersama,” ajak Bahagia.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta dari kalangan mahasiswa dan berbagai komunitas, seperti anggota Komunitas Aceh Zero Waste, Lembaga Sahabat Hijau, Sobat Bumi, Duta Lingkungan Banda Aceh, Duta Sanitasi Aceh, Koalisi Pemuda Hijau (Kophi) Aceh, Terminal Kreasi Aceh, Komunitas Pesawat Kertas, Earth Hour Aceh, Forum Kolaborasi Komunitas (FKK), GenBi Aceh, WALHI Aceh, WWF Aceh, Sahabat Laut, Pelajar Cinta Lingkungan (PCL) Aceh dan ADT Reuse Product.

Diskusi ini menghadirkan nara sumber, Ketua Panwaslih Kota Banda Aceh, Afrida SE, Anggota Komisioner KIP Banda Aceh, Yusri Razali, perwakilan DLHK3 Kota, Yusrida Arnita dan Gemal Bakri dari Zero Waste Aceh.

Dalam kegiatan tersebut Ketua Harian ZWA menyampaikan “Pemilu merupakan pesta demokrasi yang biasanya melibatkan banyak masyarakat. Selain itu juga menimbulkan dampak negatif terhadap sampah yang dihasilkan dalam pelaksanaan pesta rakyat tersebut”.

Dalam hal ini, pemilu melibatkan banyak kertas, salah satunya kertas suara. Kertas itu berasal dari pohon yang berusia minimal 5 tahun, maka berapa banyak kertas yang digunakan KPU dalam pemilu 2019. Pertanyaanya apakah perusahaan pengadaan kertas pemilu 2019 melakukan reboisasi terhadap penggunaan bahan kertas tersebut. Hal semacam ini juga harus diperhatikan.

Untuk diketahui bersama, bahwa sekitar 20-30% dana pemilu dari KPU digunakan untuk APK, maka pihaknya menganjurkan dana tersebut dapat juga digunakan untuk pengelolaan daur ulang sisa APK pasca pemilu seperti Reuse, Reduce, dan Recycle termasuk terhadap APK yang ditertibkan.Sejauh ini belum menemukan caleg di Banda Aceh yang menyosialisaikan terkait visi misi ramah lingkungan. Berharap dengan pemilu 2019 di Kota Banda Aceh ramah lingkungan termasuk terkait hari pemilihan 17 April dilokasi TPS nantinya diharapkan ada tempat sampah yang teratur. (Obe)

spot_img
POPULER
BACA JUGA
spot_img