Tulang Bawang, aspirasipublik.com – Masalah proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dialokasikan, ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) Provinsi Lampung yang dibiayai dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Tahun Anggaran (TA) 2018. Dimana dalam pelaksanaan proyek itu sangat beraroma bau busuk dan diduga oknum atau orang penting Dinas Pendidikan melakukan pemotongan 15 persen dari seluruh anggaran DAK itu, demikian keterangan yang dihimpun di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang.
Bantuan DAK pusat yang dialokasikan ke Disdik Kabupaten Tulang Bawang itu untuk membangun berbagai proyek Sedang dan Berat atas pembangunan Sarana Prasarana (Sapras) di lingkungan pendidikan di daerah itu antara lain, Rehablitasi Ruang Kelas Belajar (RKB), Pembangunan Ruang Kelas Baru, baik SD maupun SMP. Pembangunan Gedung Perpustakaan (Perpus), Perbaikan Jamban atau WC dan proyek lainnya itu. Proyek tersebut menghabiskan anggaran ratusan miliaran rupiah. Hanya saja pelaksanaan proyek kurang maksimal, karena diduga banyak terjadi berbagai permainan. Dan diduga luput dari pemantauan pengawasan sehingga seakan-akan pelaksanaan proyek DAK itu seperti tidak bermasalah, demikian dikatakan Timbul Sinaga SE salah satu aktivis Peduli Pendidikan.
Dikatakan, akibat setoran atau pemotongan 15 persen dari nilai proyek DAK itu, sangat berdampak terhadap kualiatas semua bangunan. Artinya tidak sesuai dengan Juklak, Juknis. Para kepala sekolah hanya bisa mengusap dada. Mereka (Kepala Sekolah red) harus menuruti perintah atasannya, selaku bawahan harus loyal terhadap pimpinan. Kendatipun sudah menyalahi aturan selaku bawahan tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh karena itulah diminta kepada seluruh pihak terkait dan yang berwenang atas masalah baik pejabat daerah maupun pusat untuk melakukan tindakan tegas kepada oknum pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang yang diduga telah menyalahgunakan jabatannya atas pemotongan dana DAK sebesar 15 persen dari nilai semua proyek, tambah Timbul lagi.
Begitu juga Gunawan selaku Ketua DPD LSM FORKORINDO Provinsi Lampung dengan secara tegas mengatakan, bahwa permasalahan itu sudah dilaporkan ke pusat. Oleh karena itulah saya bolak-balik Lampung-Jakarta belakangan ini, kata Gunawan. Menurutnya, sesuai data yang dimiliki dan hasil investigasinya selama ini di lapangan membuatnya merasa kecewa, dan ternyata terdapat banyak masalah dalam pelaksanaan proyek DAK yang diduga dilakukan oknum pejabat Dinas Pendidikan yaitu oknum Kabid Sapras Disdik Kab. Tulang Bawang. Apapun yang terjadi perbuatan itu harus dipertanggung jawabkan, karena saya tetap tidak akan berhenti untuk menyelusuri sampai tuntas masalahnya. Bahkan akan berkordinasi dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung melalui kordinator Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Lampung. Juga Dandim membenarkan bapak Husni Mubarok SH Pidsus Kejari Tulang Bawang akan turun untuk memeriksa terkait ramainya laporan tentang DAK Kabupaten Tulang Bawang, tutur Gunawan tegas.
Iapun membeberkan sebagian jumlah proyek DAK di Dinas Pendidikan Kab. Tulang Bawang seperti misalnya, Proyek DAK dari APBN yang dialokasikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang itu antara lain, Pekerjaan Rehablitasi Gedung SD Sedang dan Berat sebanyak 35 RKB (Ruang Kelas Belajar) yang menyerap biaya sebesar Rp 2.415.000.000.00. Pembangunan Jamban atau WC SD sebanyak 38 paket yang berbiaya sebesar Rp 3.450.000.000.00. Kemudian lagi pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) SD Negeri sebanyak 10 Lokal dengan biaya Rp 1. 550.000.000.00. Pembangunan Rehablitasi (Berat dan Ringan) untuk SMP sebanyak 40 Ruang yang menghabiskan biaya sebesar Rp 3. 400.000.000.00.
Kemudian, pembangunan Rehab WC (Jamban) sebanyak 15 paket untuk SMP yang menyerap anggaran sebesar Rp 1.065.000.000.00. Pembangunan Ruang Perpustakaan (Perpus) sebanyak 9 paket yang menyerap anggaran sebesar Rp 2.475.000.000.00. Rehablitasi (Sedang dan Berat) sebanyak 5 paket untuk SMP Swasta dengan biaya sebesar Rp 4.025.000.000.00. Dan pembangunan Perpustakaan lagi sebanyak 2 paket senilai Rp 550.000.000.00 itulah sebagian proyek DAK dinDinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang dan masih banyak lagi yang belum terkaper dalam berita ini sesuai data yang ada.
Setelah maraknya pemberitaan tentang masalah proyek DAK Dinas Pendidikan itu, kini pejabatnya jarang di ruangannya, saat mau minta konfirmasi seputar masalah DAK tidak pernah berhasil. Bahkan Kabid Sarana Prasarana (Sapras) yang sudah bolak-balik ingin dihubungi ke ruangan tidak pernah berada sehingga tidak dapat diminta konfirmasinya. Telepon selluler alias telepon genggamnya dihubungi berulangkali tidak pernah mau mengangkat, kuat dugaan oknum Kabid ini sengaja menghindar dari kejaran awak media. (Obe)