
Lamteng, aspirasipublik.com – Desa merupakan suatu kawasan yang sering dipersepsikan sebagai kawasan yang menyimpan potret buram dengan keterbatasan infrastruktur, kemiskinan, dan ketergantungan terhadap sektor pertanian. Lebih dari separuh populasi perdesaan hidup dalam kemiskinan (poverty gap index) dan rentan miskin (near-poor), kalangan yang mudah kembali pada kemiskinan ekstrem apabila dihadapkan pada situasi krisis atau bencana, seperti gagal panen, inflasi, cuaca ekstrem, dan krisis politik. Kondisi ini akan mengancam ketahanan pangan dan mempengaruhi pendapatan masyarakat miskin yang bergantung dari hasil pertanian (subsisten) dan industri ekstraktif padat karya.
Pada era pemerintahan Jokowi program pemerataan telah dilaksanakan dengan mengucurkan dana ADD pada setiap desa gunga meningkatkan taraf hidup masyarakat desa mencegah munculnya urbanisasi dari desa ke kota.
Infrastruktur jalan sangatlah memiliki peranan penting bagi masyarakt desa, terutama dalam hal transportasi untuk mengangkut hasil panen masyarakat desa ke kota, dengan adanya infrastruktur yang memadai hal ini mengurangi biaya transportasi yang berpengaruh pada ongkos produksi.
Namun sangat disayangkan pembangunan infrastruktur jalan Kampung Sumber Rejeki, Bandar Mataram Lampung Tengah yang tengah dikerjakan terbengkalai, bila kita cermati ada yang aneh dengan proses pembangunan Onderlagh ini, Pekerjaan onderlagh dengan volume panjang yang kurang lebih 1200 meter tidak menggunakan alat berat wales untuk pemadatannya ataupun tidak di siram pasir juga tanpa menggunakan lantai kerja, pekerjaan yang menghabiskan anggaran jutaan rupiah namun realisasi dilapangan tidak terlaksana atau dengan kata lain terbengkalai.
Ketika awak media mecoba menghubungi sekretaris kampung dan plt. lurah membenarkan tentang prihal itu dengan dalih masih dalam proses, sedangkan masyarakat yang lewat sangat resah. Selain merusak roda kendaraan hal ini juga memperlambat perjalanan ucap seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya .
Hal ini juga memunculkan pertanyaan kemanakah dana anggaran tersebut yang di pegang oleh Miswanto selaku bendahara kampung di desa sumber rejeki tersebut, atau memang Plt. lLurah merasa tidak bertanggungjawak atas hal tersebut diatas. (Tim)