Bogor, aspirasipublik.com – Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 1, disebutkan bahwa Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat.

Salah satu diantaranya adalah Pendidikan, Sudah tidak terbantahkan, pendidikan merupakan prioritas negara dalam membangun mahasiswa yang cerdas dan berkualitas. Disebutkan dalam Undang-Undang Dasar, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dengan pendidikan, mahasiswa diharapkan lebih siap dalam menghadapi zaman yang modern dan penuh tantangan ini, lebih peduli dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada bangsa dan negara.
Mahasiswa juga diharapkan untuk mendalami bidang keilmuan yang diambilnya dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat.

Guna menunjang kegiatan tersebut diatas mahasiswa semester akhir diwajibkan mengikuti Kuliah Kerja Nyata atau yang disingkat dengan KKN merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara individual yang bersifat intrakurikuler, berorientasi pada program akademik dengan bobot 3 sks di bawah bimbingan dosen.
KKN memang mewajibkan mahasiswa untuk langsung memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui pengabdian dan pemberdayaan di lingkungan masyarakat.
KKN ini dilakukan bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa agar nanti nya mahasiswa tersebut mampu memahami dunia kerja yang nyata pada saat mereka telah lulus. Selain itu KKN juga bertujuan untuk membandingkan antara materi teoritis yang ia dapat di bangku kuliah dengan keadaan nyata dunia industri.

Seperti halnya Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Mpu Tantular mengadakan Acara Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukaluyu, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Masyarata desa sukaluyu hapir delapan puluh persen pendudknya adalah pengrajin sepatu, nyaris di setiap rumah yang ada di desa ini dapat mengerjakan sepatu maupun sandal yang terbuat dari bahan kulit.
Sejak dulu, perkampungan di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor ini, dikenal sebagai sentra perajin sepatu dan sandal. Entah sejak kapan, yang jelas, saat ini semakin banyak saja penduduk disana yang beralih profesi membuka bengkel sepatu dan sandal rumahan skala kecil.
Di tengah ancaman persaingan produk-produk luar yang terus membanjiri bisnis dalam negeri, nyatanya, ada saja peminat yang masih mencintai buatan lokal industri rumahan saluyu. Meski perajinnya ada di Ciomas, namun pusat perdagangan sepatu justru ada di Pasar Anyar yang dekat dengan stasiun Bogor. Sepatu dari Pasar Anyar ini kemudian dikirim ke seluruh Indonesia.
Belum lagi belakangan ini, masyarakat setempat sangat merasa khawatir karena pasar anyer tempat mereka melakukan penjualan atau pemasaran produknya sedang dilakukan renovasi ada juga invormasi yang belum begitu jelas namun santer di kalangan masyarakat bahwa pasar tersebut akan beralih fungsi.
Pada kesempatan ini mahasiswa program studi universitas mpu tantular setelah melakukan survey ke lokasi kegaitan para pengrajin, dimana para pengrajin mengeluhkan beberapa kegiatan menyangkut pemasaran, permodalan dan produksi. Menjawap pertanyaan para pengrajin pada puncak acara KKN (Kuliah Kerja Nyata) mahasiswa program studi manajemen Universitas Mpu Tantular Jakarta memberikan penyuluhan kepada para pengrajin di balai desa Sukaluyu dengan tema Mengoptimalkan Pendapatan Masyarakat Desa Sukaluyu Dengan Menumbuh Kembangkan Kerajinan Sepatu Dan Sandal , kecamatan taman sari pukul 10:00 hingga selesai.
Pemaparan dari para mahasiswa berupa : Dari Sisi Produksi : Produk kurang dapat bersaing akibat banyaknya produk yang lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah, solusi yang harus dilakukan Jaga dan tingkatkan kualitas, Kemungkinan kurangnya perhitungan biaya produksi yang akurat untuk dapat menentukan harga jual yang tepat, solusi yang harus dilakukan yaitu Lakukan perhitungan biaya produksi secara akurat sehingga dapat membuat keputusan harga jual atau jasa yang tepat, Peralatan kerja masih konvensional , solusinya Tumbukan niat untuk menggunakan peralatan kerja modern atau terbaru. Workshop atau tempat kerja masih kurang nyaman solusinya lakukan Pembenahan workshop atau tempat kerja yang memadai dan bersih

Dari Sisi Pembukuan Keuangan Dan Permodalan : Kurangnya pemahaman tentang pembukuan atau pencatatan keuangan yang kontinyiu, solusinya Lakukan pembukuaan (pencatatan keuangan) yang kontinyiu, sehingga dari hasil dan petunjuk pencatatan kita dapat membuat keputusan keuangan yang tepat. Permodalan yang minim, lakukan solusi Rencanakan dan kelola penghasilan, guna pengembangan usaha, Berdayakan Koperasi Unit Desa yang ada, Manfaatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang di sediakan oleh Bank Pemerintah.
Dari Sisi Marketing berupa Sulitnya penjualan akibat persaingan yang ketat. Gunakan Pola pemasaran di lakukan masih konvensional dan cenderung pasif, Perbanyak jaringan pemasaran, Jangan hanya menunggu order dari pemesan, tetapi kita juga dapat menciptakan order baru, dan manfaatkan teknologi informasi yang ada seperti online shop, bukalapak, lazada, facebook, Keuntungan dari penjualan produk lebih banyak dinikmati para pedagang yang diakibatkan kurangnya kekuatan daya tawar menawar antara pengerajin dengan pemesan, dengan sudah terciptanya jaringan pemasaran yang baru atau luas maka posisi kita sebagai pengerajin tidak lagi lemah dalam menentukan harga jual atau jasa.
Yang tidak kalah penting yaitu masalah keuangan, Laporan keuangan adalah sebuah pencatatan mengenai informasi transaksi keuangan suatu usaha pada suatu periode/waktu tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja usaha tersebut. Tujuan Membuat Laporan Keuangan, Sebagai alat untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja usaha, Menyusun perencanaan kegiatan usaha, Mengendalikan usaha, Dasar pembuatan keputusan dalam usaha, Pertimbangan dan pertanggung jawaban pada pihak lua. Laporan keuangan terdiri dari :Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca (Balance Sheet), Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan. Adapun perlu dipersiapkan dalam membuat laporan keuangan: catatan pembelian barang, catatan penjualan barang, catatan biaya-biaya, catatan hutang, catatan piutang, catatan kas usaha. Informasi permodalan juga bisa berupa: 1. KUR yang terdiri dari, A.Bank Rakyat Indonesia (BRI), B. Bank Negara Indonesia (BNI), C. Bank Jawa Barat (BJB). 2. Koperasi.

Atas permasalahan dan solusi yang diuraikan diatas tentunya peranan pemerintah dalam hal ini Suku Dinas Perindustrian dan Suku Dinas. Perdagangan hendaknyalah ikut berperan untuk menumbuh kembangkan usaha kerajinan ini dapat berperan : Memberikan Bimbingan dan Penyuluhan terhadap pelaku Usaha Kerajinan. Memberikan bantuan mesin industri dan Pelatihan Kerja untuk dapat meningkat kualitas hasil produksi yang maksimal. Mengadakan pameran yang rutin untuk dapat dijadikan sebagai promosi produk guna memperluas pemasaran. Membuat peraturan yang memihak kepada para pengerajin atau usaha kecil.
Acara ini dibuka langsung kepala desa sukaluyu bapak Sarip, dihadiri juga Sekretaris Desa Sukaluyu bapak Mumu Aka beserta aparatusr desa, para pengrajin, juga masyarakat setempat serta dosen pembimbing, Kepala program studi manajemen fakultas ekonomi universitas mpu tantular bapak Paiaman Pardede, SM., MM. selain itu juga hihadiri dosen pendamping bapak Selwin Simangunsong, SE., MM. Emanuel Mantero, SE., MM. Oberlian Sinaga, SE., MM.Pemerintahan desa melalui sekretaris desa bapak Mumu Aka mengucapkan banyak terima kasih , kepada para mahasiswa Universitas Mpu tantular Jakarta karena telah meluangkan waktunya serta mau membagi ilmu pengetahuannya kepada masyarakat guna menambah ilmu pengetahuan masyarakat. (Obe)