
Jakarta, aspirasipublik.com – Ketika mendengar sebutan “Dosen” maka yang terbayang adalah seseorang berpendidikan tinggi yang ada di perguruan tinggi, dalam jenjang pendidikan dosen ini memang minimal harus bergelar master atau telah luluh jenjang pasca sarjana (S2) belakangan gelar pasca sarjana yang dimaksud harus juga linier atau minimal satu rumpun. Namun banyak yang tidak mengetahui cerita dibalik profesi dosen itu sendiri.
Mengacu kepada undang-undang dikti dosen memang harus berpendidikan tinggi bahkan ada aturan administratif yang mengatakan bahwa dosen yang ingin naik jabatan fungsional ke lector kepala harus sudah selesai pendidikan doktor atau S3.
Untuk menyelesaikan doctor pun dosen harus merogoh koceknya sendiri dimana perguruan tinggi dengan berbagai dalih seperti angkat tangan dengan biaya yang dikeluarkan oleh dosen tersebut . bahkan banyak dosen yang menyelesaikan pendidikannya ke luar negeri . namun sangat disayangkan upah yang diterima tidak selaras dengan biaya yang dikeluarkan.

Banyak dosen yang umumnya berada di perguruan tinggi swasta (PTS) dengan mahasiswa yang banyak juga mempunyai modal besar akan mendapatkan gaji besar dan tunjangan yang layak. Namun sangat disayangkan ketika ada dosen yang hanya di gaji oleh perguruan tinggi swasta (PTS) hanya ala kadarnya baru ditambah honor mengajar per SKS, sedihnya lagi ketika musim libur tiba maka dosen tersebut hanya menerima ala kadarnya tanpa tambahan yang lain. Sayangnya tidak semua dosen dapat menjadi PNS hal ini mestinya menjadi perhatian pemerintah.
Kepala LLDikti Wilayah III Jakarta mendorong Persaudaraan Dosen Republik Indonesia (PDRI) DPW DKI Jakarta untuk melakukan inventarisasi penggajian Dosen di berbagai kampus yang berada di Wilayah III.
“Saya menunggu laporan dan paparannya dari DPW PDRI DKI Jakarta mengenai sistem penggajian dosen ini dari mulai kampus yang melakukan penggajian terendah sampai yang paling tinggi pada bulan maret tahun 2019,” tegas Dr.Ir. Illah Sailah M.S saat menerima kunjungan jajaran Dewan Pengurus Wilayah PDRI DKI Jakarta di kantor LLDikti Wilayah III Cawang Jakarta Timur, Kamis (27/12).
Dr. Illah sapaan akrab Kepala LLDikti Wilayah III menyampaikan apresiasi atas terbentuknya DPW PDRI DKI Jakarta. Semoga dengan terbentuknya PDRI DKI Jakarta dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme Dosen di wilayah III.
Dalam kesempatan yang sama Ketua DPW PDRI DKI Jakarta Raston Sitio menyampaikan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari Ibu Kepala LLDikti.

Selanjutnya Raston menyampaikan berbagai agenda yang akan dilaksanakan oleh DPW PDRI DKI Jakarta, Salah satunya adalah mengundang Kepala LLDikti Wilayah III Jakarta untuk menjadi Keynote Speaker dalam acara Pelantikan DPW PDRI DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada awal Pebruari 2019.
Alhamdulillah Ibu Illah menyatakan Kesediaan untuk hadir dalam pelantikan DPW DKI Jakarta. Tegas Raston.
“PDRI DKI Jakarta mengharapkan kerjasama yang erat dengan L2Dikti terutama dalam meningkatkan Pengajaran Sistem Online juga dalam membuat focus unggulan kegiatan pada lingkup pengabdian masyarakat. Selain itu DPW PDRI DKI Jakarta mengharapkan LLDikti Wilayah III mempermudah proses pengurusan Jabatan Fungsional yang diajukan oleh anggota PDRI DKI” ujar Raston.
Menanggapi harapan Ketua DPW PDRI DKI, Kepala LLDikti Wilayah III menyatakan siap bersinergi dengan DPW PDRI DKI Jakarta dalam membangun kualitas dan Profesionalisme dosen.
PDRI adalah organisasi Profesi Dosen yang telah melaksanakan Munas I pada tanggal 26 Oktober 2018 di Gedung Nusantara I DPR RI Senayan Jakarta. (Obe)