Bekasi, aspirasipublik,com – Calon Legislatif dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk Daerah Pemilihan VI Kec Karang Bahagia, Cikarang Utara dan Cikarang Timur, Nasep Iskandar nomor urut 4,maju dalam kancah pemilihan legislatif 2019 mendatang, keinginan dirinya masuk dalam bursa pencalonan dewan semata mata merasa prihatin dan terpanggil karena melihat beberapa sisi yang ada di wilayahnya dan umumnya Kab Bekasi, Nasep memaparkan tentang begitu banyak yang harus di benahi di wilayah kita ini, di antaranya tentang revisi perda ketenagakerjaan yang mengharuskan 30 persen tenaga kerja lokal di terima bekerja, sampai saat ini belum memenuhi syarat yang di butuhkan, masih banyak para pencari kerja lokal yang sulit untuk mendapatkan pekerjaan, padahal perusahaan begitu banyak, maka itu perjanjian secara explisit mesti di buat agar mengikat, yang kedua menurut Nasep tentang memperkuat perda lahan abadi pertanian,mestinya desa membuat dan melaporkan secara detail dengan RPJMDes di laporkan ke tingkat kecamatan dan selanjutnya di bawa ke Kabupaten sebagai produk penguat bahwa lahan abadi pertanian 50 sampai 100 tahun kedepan ada kejelasan, mana yang masih zona hijau mana yang untuk zona pengembangan, jadi para petani merasa nyaman jika ini di sosialisasikan dan jelas paktanya bahwa kelestarian zona abadi yang tidak bisa di rubah. Hal ini di katakan nya usai acara deklarasi damai pemilihan Presiden dan legislatif, Yang selanjutnya kata Nasep yang akrab di sapa Ken juga menambahkan,bahwa pemerintah juga harus membuat asuransi tanaman padi, kenapa demikian karena petani setiap mengalami empat masa tanam padi pasti mengalami satu kali gagal panen, jadi jika satu kali gagal panen, bisa di pastikan tiga kali panen tidak dapat untung, karena adanya kegagalan tadi, masyarakat udah cerdas, maka dari itu kebijakan pemerintah harus jelas adanya subsidi pupuk, subsidi benih padi yang kesemuanya itu di masukan ke dalam anggaran APBD Kab Bekasi, dulu petani tanpa pupuk bisa buat pupuk sendiri (kompos-red) artinya masyarakat sudah paham, coba sekarang ada yang di sebut hama modern, seperti limbah cair melalui sungai ini yang sangat membuat masyarakat gelisah,jelas ini salah satu indikator rusaknya tanaman padi. “Ungkap nya.
Maka dari itu saya mengatakan tiga pilar perbaikan, karena sudah sejak lama saya mengamati tentang proses pertanian dan pengembangannya, karena saya juga terlahir dari anak seorang petani, saya sangat prihatin jika semua itu akan terus merugikan nasib petani, dan perlu di ingat jauh sebelum saya maju di pencalonan legislatif ini, saya beserta kawan kawan mendorong bagaimana kebijakan pemerintah yang selalu pro rakyat, karena kita semua berbuat dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.(sugi)