Bogor, aspirasipublik.com – Hendak persiapan tawuran sebanyak 98 murid SMK dari 5 sekolah Kota Bogor dan Kota Depok di gelandang oleh jajaran Mapolsek Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Kronologis awal, pada Senin (17/9/2018) sekitar pukul 17:30 wib, Bhabinkamtibmas (Bimaspol) Desa Gunungputri Bripka Agus Hidayat menerima laporan dari warga gang Asem RT 02/ 12, bahwa banyak siswa sekolah yang berkumpul di lapangan sepak bola gang Asem yang di duga akan melakukan tawuran. Dari informasi laporan tersebut, bhabinkamtibmas setempat langsung melaporkan ke Kapolsek Kompol Yudi Kusyadi, SH dan langsung merapat kelokasi.
Dari 98 murid SMK yang di gelandang ke Mapolsek Gunungputri, diantara SMK Yapiz (21 siswa) Kota Bogor, SMK YKATB (39) Kota Bogor, SMK Yatex (7) Kota Bogor, SMK Mekanik (15) Kota Bogor, SMK Tridaya (4 siswa) Cibinong, dan SMK Wijaya Kusuma (12) Depok.
Dari hasil penangkapan siswa sekolah tersebut, Kapolsek Kompol Yudi melakukan pers rilis di Mapolsek Gunungputri Selasa (18/9/2018) pukul 09:00 wib hingga selesai. Turut hadir Kapolres Bogor AKBP A.M Dicky dengan memberikan pengarahan langsung maupun ketegasan terhadap para murid yang di tangkap tersebut.
Dalam keterangan persnya, mengatakan dengan adanya berapa kejadian pelajar tawuran sebelumnya hingga menyebabkan korban jiwa di wilayah Cileungsi dan Cibinong. “Dari kejadian kemarin, kita memanggil stakeholder hingga unsur masyarakat untuk mengumpulkan informasi langsung, jadi kita temukan para pelajar yang suka tawuran berawal dari nongkrong-nongkrong di pinggir jalan dan peran dari para alumninya,” terang AKBP A.M Dicky
“Untuk domisili para pelajar yang di tangkap ini hanya ada 4 siswa berasal dari kabupaten bogor. Sebagian besar sebanyak 94 siswa berdomisili luar kabupaten bogor. Aksi tawuran pelajar itu diduga adanya peran para alumni,” ungkap AKBP A.M Dicky.
Kapolsek Gunungputri, Kompol Yudi Kusyadi, kepada awak media mengatakan para pelajar dari lima sekolah ini sudah mempersiapkan pemberangkatan dengan menyewa 2 bus sebesar Rp 600 ribu.
“Mereka (pelajar) berkumpul di Jambu Dua kota bogor sekitar jam 2 siang, dan memulai berangkat ke arah Gunungputri dengan menggunakan dua bus yang sudah di sewanya. Setelah itu mereka turun di Gerbang Tol gunungputri pada jam 6 sore untuk melakukan penyerangan,” imbuh Kompol Yudi Kusyadi.
Masih kata Kompol Yudi, saat melakukan interogasi kepada 98 palajar ini, ada yang membeberkan bahwa rencana tawuran ini seperti sebuah kegiatan yang di rencanakan. “Bahkan, ada sistem iuran ataupun patungan setiap skejulnya,” paparnya.
Dilapangan, para 98 pelajar yang ditangkap jajaran Polsek Gunungputri sekaligus memanggil seluruh orangtua dan pihak sekolah untuk diberi pengarahan kemudian di pulangkan. (Ria)