Bekasi, aspirasipublik.com – Ratusan guru honorer dari berbagai sekolah di Kab Bekasi menggelar aksi cap jempol darah di atas kertas putih yang tergabung dalam wadah Front Perjuangan Honorer, perjuangan penggalangan cap jempol darah ini bertujuan untuk memperjuangkan nasib para guru honorer agar segera mendapatkan surat keputusan (SK) dari Bupati Bekasi meningkat menjadi tenaga kerja kontrak agar mendapat upah minimum Kabupaten Bekasi tahun 2017 minimal sebulan Rp 3000.000,- dalam kurun waktu hingga rabu sore (12 /9) terkumpul 356 orang, hal ini di sampaikan oleh Rahmatullah sebagai direktur kampus yang selama ini mendampingi para guru honorer dalam wadah FPHI (Front Perjuangan Honorer Indonesia) sampai pada kamis (13/9).
Rahmatullah menambahkan bahwa cap jempol darah di lakukan dengan terpaksa karena nasib para guru honorer tidak di perhatikan oleh pihak eksekutif dan legislatif minimal tidak merespon jeritan hati ini.
Ratusan cap jempol darah di atas kertas putih akan di bawa bersama sama di serahkan ke pihak terkait termasuk BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kab Bekasi agar tuntutan guru honorer di kabulkan.
Kordinator wilayah Kecamatan Cibitung Lukman misalnya sudah menggalang cap jempol darah pada senin (10/9) dan rabu (12 /9) di SMPN 2 Cibitung di lanjutkan kamis hari ini.
Kordinator FPHI wilayah Kecamatan Karang Bahagia Ujat bersama sekretaris Asep Firdaus menggelar cap jempol darah pada selasa (11/9) dan rabu (12/9) di SDN Karang Rahayu 03 Kecamatan Karang Bahagia di lanjutkan kamis hari ini.
Pada kamis ini juga (13/9) pengumpulan cap jempol darah di lakukan Kordinator FPHI Kecamatan Cikarang Selatan di aula SMP, seluruh rangkaian cap jempol darah akan di lanjutkan setiap hari yang di pimpin oleh Kordinator Kecamatan masing masing se Kabupaten Bekasi. “Ungkap Faisal. (sugi)